Dicampakkan Joko, Diselamatkan Prabowo


"DICAMPAKKAN JOKO, DISELAMATKAN PRABOWO" 

By : Tb Ardi Januar*

Saat Jokowi mengumumkan dan membariskan para mentri kabinet di halaman Istana tiga tahun lalu, Sudirman Said menjadi nama yang cukup banyak dibahas. Pria yang kala itu didaulat menjadi Menteri ESDM itu disebut eksklusif yang mempunyai integritas.
Benar saja, Sudirman menggebrak pemberitaan sesudah setahun memangku jabatan. Dia ungkap manuver elit kekuasaan. Dia sikat Setya Novanto yang kala itu menjabat ketua dewan. Dia bikin repot Luhut Binsar Pandjaitan. Dia beberkan semua dugaan permufakatan kejahatan via rekaman.

Maksud hati mengungkap kebenaran, Sudirman malah menjadi pesakitan di sidang mahkamah dewan. Dia dicecar anak buah partai Papa wacana motif melaporkan. Dia menjadi pelapor yang terpojokkan.

Ujian Sudirman tak berhenti. Dia dilaporkan Setnov ke polisi. Bukannya dibela dan diberi penghargaan oleh Jokowi, Sudirman malah dicopot dari dingklik menteri. Jabatannya diganti orang yang status kebangsaannya kontroversi.

Sudirman hilang dari peredaran. Pahlawan yang jadi korban kekuasaan. Sudirman muncul kembali sesudah Pilgub DKI. Dia menjadi Ketua Tim Sinkronksasi Anies-Sandi. Sederet masalah Jakarta beliau kaji.

Sudirman mulai bersahabat dengan Gerindra yang selama ini menjadi oposisi. Semakin hari beliau kian jatuh hati. Dia nekat hadir dikala Gerindra mengadakan program konferensi. Dia takjub dan menumpahkan goresan pena mewakili isi hati. Bagi dia, Gerindra partai yang sungguh-sungguh memperjuangkan ideologi.

Prabowo Subianto tahu Sudirman orang baik, jujur dan berintegritas tinggi. Prabowo tak ingin karir Sudirman terhenti. Prabowo minta Sudirman kembali ke kampung halaman untuk mengabdi. Sudirman resmi menjadi pahlawan Gerindra dalam Pilgub Jawa Tengah nanti.

Nasib Sudirman seolah-olah Anies Baswedan. Dicampakkan kekuasaan, diselamatkan Sang Negarawan. Hari ini Prabowo kembali menciptakan kejutan. Mengusung mantan lawan tanpa ada dendam perasaan. Mengutamakan kepentingan Jawa Tengah ketimbang kepentingan golongan.

Sudirman harus segera berlari. Berpacu dengan waktu dan memaksimalkan energi. Sudirman harus keluar masuk kampung untuk sosialisai. Libatkan kader, laskar dan relawan di semua lini. Yakinlah kemenangan di Jakarta sanggup diulangi.

Banyak yang bilang Gerindra sulit menang di Jawa Tengah. Karena di sana basis bunyi banteng merah. Anggapan itu terpaksa aku bantah. Karena warga semakin hari kian cerdas dalam memilah. Dan Sudirman layak menerima amanah.

Lantas, bagaimana dengan Ganjar? Biarkan beliau fokus menghadapi sengkarut KTP elektronik yang terus menjalar.

FOTO : Bachren Lukskardinul

*Sumber: fb


Share Artikel: