@import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=EB+Garamond:ital,wght@0,400..800;1,400..800&display=swap'); body { font-family: "EB Garamond", serif; }

Gus Nur Dihentikan Berdakwah Masuk Hongkong Selama 3 Tahun


GUS NUR DILARANG MASUK HONGKONG SELAMA 3 TAHUN

[Catatan Gus Nur]

Tentu ada 2 tipe insan menyikapi insiden ini, insan pertama akan sedih, kecewa, terharu bahkan sangat marah, ibarat para jamaah yang memenuhi gedung daerah program di Hongkong kemarin, ibarat biasa, gedung penuh dengan jamaah yang sudah dengan sabar menunggu program ini dari jauh-jauh bulan sebelumnya, begitu dengar kabar saya tdk sanggup masuk HK, gedung pecah dengan isak tangis haru, alhamdulillah saya masih sanggup ngaji bareng secara live by phone, kami tetap sholawatan jarak jauh dengan penuh haru dan air mata, ukhuwah batin 1 resonansi antara gusnur dengan jamaahnya tdk akan sanggup diputus hanya dengan PENCEKALAN...

Karakter insan yang kedua, horeeee rasain loe, kapok loe, bla bla bla... Mereka sangat bahagia saya dicekal, mereka dengan penthium terbatasnya, niscaya menganggap saya duka dan galau, he he he... ya sudahlah, kita abaikan saja soal itu, kini saya akan menceritakan kronologi detailnya minimal mengurangi simpang siurnya gosip yg beredar, alasannya gosip ini juga sudah dimuat di beberapa media online, sekaligus me jawab pertanyaan dari semua jamaah yg bertanya... begini kronologi yg sebenarnya..

Sabtu 8 Desember 2017, pukul 5:50 WIB. Gus Nur dan putranya sekaligus Kameramen MUHAMMAD MUNJIAT, lepas landas dari Jakarta menuju HONGKONG untuk pengajian akbar, memenuhi usul salah satu Majelis Ta'lim di HONGKONG.. Panitia mengundang Gus Nur dari jauh - jauh hari / beberapa bulan yang lalu.. Sesampai di HONGKONG kurang lebih pukul 10 pagi waktu HK. Setelah masuk ke imigrasi, ternyata hanya anak saya saja MUHAMMAD MUNJIAT yang boleh masuk HONGKONG. Sementara gusnur di tahan dan di interogasi di imigrasi HK kurang lebih 5 jam..

Akhirnya pihak imigrasi HK memutuskan untuk memulangkan Gus Nur ke Indonesia hari itu juga pada penerbangan pukul 4 sorenya. Sedangkan anak saya Muhammad Munjiat tetap tinggal di Hongkong sesuai jadwal yakni 2 hari dan menggantikan saya untuk tetap menghadiri program tabligh sesuai rencana, sekaligus mengobati kekecewaan Jamaah yang sudah sangat menanti program itu. Alhamdulillah, intinya, program itu berjalan sangat sukses dan lancar dan penuh haru biru, anak saya ceramah menggantikan saya, sementara saya tetap ceramah jarak jauh lewat Handphone... sekitar pukul 9 malam saya mendarat di Jakarta dan pribadi safari dakwah di Garut hingga detik ini..

Saya bertanya kepada pihak imigrasi APA SALAH SAYA ??? Ternyata pihak imigrasi tidak sanggup memperlihatkan alasan yang pasti. Pihak imigrasi juga tidak tahu.. Saya berulangkali menanyakan apa salah saya ? Jawabannya : SAYA TIDAK TAHU KAMI HANYA MENJALANKAN TUGAS... Tas saya, bahkan tubuh saya dari rambut hingga kaos kaki, hingga sepatu, semua diperiksa dengan detail dengan peralatan canggih... (detector body search)

Saya terus ngotot bertanya APA SALAH SAYA ??? Pihak imigrasi tetap menyampaikan TIDAK TAHU, SAYA HANYA MENJALANKAN TUGAS... pukul 3 sore waktu HK, dengan pengawalan ketat saya dibawa keluar dari kantor imigrasi menuju ruang tunggu bandara dengan kendaraan beroda empat khusus lewat jalur khusus juga. Nah didalam kendaraan beroda empat itulah salah satu petugas yang dari awal meng introgasi saya mulai mengatakan, bahwa ada PIHAK YANG BERPANGKAT TINGGI, YANG TIDAK MENGHENDAKI SAYA MASUK HONGKONG, SELEBIHNYA KAMI TIDAK TAHU KENAPA, DAN KAMI HANYA MENJALANKAN TUGAS... (begitulah klarifikasi terakhir dari petugas imigrasi kepada saya) hemmm masuk logika juga....

Berdasarkan keterangan dari petugas imigrasi yang menyampaikan "hanya menjalankan kiprah alasannya menerima kiprah dari instansi yang berpangkat lebih tinggi". Maka risikonya saya putuskan untuk menetralkan hati saja, ya sudahlah, emang gue pikirin, saya tidak minat lagi mencari tahu siapa pihak itu, dan saya juga tdk mau buang-buang energi utk mencari hakekat kesalahan saya, toh imigrasi sendiri juga tidak tahu apa salah saya...

Dimedia sosial beredar banyak sekali macam opini, mulai dari ikutnya saya dalam reuni 212. Sampai kepada fenomena Rezim ketika ini yang memang sudah menjadi fenomena aneh, yakni membubarkan pengajian, memaksa ustadz untuk tanda tangan, memaksa penceramah menciptakan surat pernyataan, menghadang di bandara dengan bawa senjata tajam, teriak-teriak NKRI harga mati, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika. Memblokir akun-akun islam, menuduh nuduh islam intoleran, dan banyak lagi... wallahu'alam bishowab.... untuk semua Jamaah dan Panitia, supaya kalian semua tetap dalam kesabaran... aamiiin...

*dari fb Gus Nur