Surat Terbuka Manusia Pgn Kepada Jokowi


[PORTAL-ISLAM.ID]  Kepada Yth,

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pertama-tama kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden atas usaha dan perhatiannya dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok Indonesia, tak terkecuali dalam membesarkan BUMN Indonesia.

Dalam rangka merayakan hari Ibu, perkenankan sayasebagai seorang ibu yang kebetulan sudah 31 tahun berkarya di PGN, bersama inimemberanikan diri untuk memberikan usulan kepada Bapak Presiden terkait dengan rencana pembentukan Holding BUMN Migas, dengan beberapa klarifikasi sebagai berikut:

1. Bapak Presiden, PGN ialah BUMN yang didirikan oleh pendiri bangsa, Bapak Ir. Soekarno pada 13 Mei 1965 dengan PP No. 19 Tahun 1965 yang dia tandatangani sendiri. PGN dibangun dengan satu misi yaitu sebagai pengemban amanat konstitusi untuk mengelola gas bumi demi sebesar-besarnya kepentingan rakyat, sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.

2. Kebahagiaan dan pujian aku bekerja di PGN disebabkansaya merasa mengabdi kepada bangsa. Salah satu pujian tersebut lantaran PGN berhasil menuntaskan banyak sekali infrastruktur gas nasional, yang menciptakan banyak keluarga Indonesia mendapatkan manfaatnya. Saya menyaksikanPGN dari perusahaan yang merugi hingga menjadi BUMN Terbuka yang bereputasi internasional. Pada waktu masih merugi, kondisi PGN sungguh menyedihkan, bahkan untuk pembayaran honor pegawai pun harus bergantian,staf diprioritaskan terlebih dahulu gres lalu atasannya sesudah menerima perhiasan pendapatan. Selain itu, PGN juga harus menjual tanah di Ketapang Jakarta untuk menutupi kebutuhan operasionalnya. Namun dengan derma Bank Dunia pada tahun 1986, PGN mulai membangun pipa distribusi gas bumi dan lambat laun menghasilkan keuntungan. Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan pipa transmisi Trans Sumatera, Sumatera - Singapura, dan Sumatera - Jawa. Pada dikala yang sama di tahun 2005, subsidi BBM untuk industri dicabut, sehingga gas bumi menjadi referensi harapan industri dan juga komersial serta rumah tangga.

3. Bapak Presiden, selama ini gas bumi kita berupa LNG diekspor dan dinikmati oleh orang asing, bahkan pernah harganya jauh lebih murah dari minyak yang kita impor. Seolah-olah kita mensubsidi negara lain. Seharusnya gas bumi tersebut dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, dan impor minyak sanggup dikurangi. Ibu-ibu sanggup memasak dengan gas bumi, belum dewasa sanggup berguru dengan penerangan listrik yang cukup yang dibangkitkan dengan materi bakar gas bumi. Dengan demikian pendidikan di Indonesia sanggup dikembangkan secara merata hingga ke pelosok-pelosok.

4. Untuk mewujudkan hal itu, maka PGN gotong royong mempunyai kiprah yang sangat besar yaitu membangun infrastruktur yang menghubungkan sumber gas bumi hingga ke rumah-rumah. Saya bayangkan ibarat dikala ini Bapak Presidenyang sedang membangun Palapa Ring untuk menghubungkan telekomunikasi di seluruh Indonesia.Terinspirasi hal tersebut, bersama ini aku mengusulkan hal yang sama untuk membangun “Nusantara Gas Ring” yang akan menghubungkan dari pulau ke pulau untuk mendistribusikan gas ke seluruh pelosok Indonesia. Hal ini sangat sesuai dengan semangat Nawacita yang Bapak Presiden canangkan, yaitu pemerataan pembangunan antar wilayah, kedaulatan energi, dan peningkatan kualitas hidup insan Indonesia.

5. Saya membaca di media massa bahwa pembentukan Holding BUMN Migas ini terinspirasi dari negara lain, salah satunya ibarat Holding Temasek di Singapura. Menurut pendapat saya, kondisi negara kita sangat berbeda dengan Singapura, dimana Singapura tidak mempunyai sendiri sumber pasokan gas bumi ibarat negara kita, sedangkan kita mempunyai sumber gas bumi yang melimpah.Selain itu, Singapura negara dengan luas wilayah yang kecil, sedangkan Indonesia ialah negara yang besar dengan lebih dari 16.000 pulau. Untuk itu, mohon sanggup dipertimbangkan kembali rencana pembentukan Holding Migas semoga dalam memposisikan PGN yang merupakan biro pembangunan menjadi lebih sempurna guna, sesuaikebutuhan negara kita.

6. Selain itu, berdasarkan irit aku minyak dan gas ialah barang yang saling mensubstitusi. Pengembangan di bidang gas bumi tentunya akan mengurangi penggunaan minyak. Apabila barang yang saling mensubstitusi ini berada di bawah naungan satu perusahaan, aku khawatir didalam pengambilan keputusan stratejik untuk pengembangan dua komoditas tersebut, sanggup menjadikan potensi diskriminasi. Sehingga harapan Bapak Presiden yang terkandung di dalam Nawacita tersebut sanggup terancam.

7. Mengingat amanah yang besar ini, maka berdasarkan irit aku PGN seharusnya diperkuat dan dibesarkan untuk sanggup fokus membangun dan mewujudkan harapan nasional tersebut.

Demikian surat ini aku haturkan dengan iringan doa nrimo sebagai ibu untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Besar harapan kami atas terkabulnya permohonan ini dan atas perhatian Bapak Presiden aku ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hormat saya,

Sri Budi Mayaningsih
Insan PGN
Share Artikel:

Related Posts :