Antara Syeikh Asy Syarawi Dan Ust. Abdul Somad
[PORTAL-ISLAM.ID] Begitu terang dalam ingatan saya, dikala Syeikh Muhammad Mutawalli Asy Sya’rawi menawarkan pesan tersirat kepada Husni Mubarak. Kala itu, Syeikh kharismatik tersebut bangun di atas panggung dan bersebelahan dengan Husni Mubarak.
Dengan tongkat di tangan kirinya, baju gamis hitam dan peci putih, ia memberi nasihat. Tegas dan menggetarkan.
“Aku tidak mau menghabiskan sisa-sisa hidupku dengan sifat-sifat munafiq. Aku juga tidak akan mempamerkan diri saya dengan perkara-perkara yang menipu,” begitulah kata Syeikh Syarawi.
Saat memberi nasihat, sesekali ia melihat ke arah ratusan jamaah, dan sesekali ia melemparkan tatapan ke Husni Mubarak, yang tepat bangun di sebelah kirinya.
Husni yang dikala itu memakai jaz abu-abu, sambil memegang kedua tanganya dan meletakannya di bawah perutnya, ia menyimak. Dan sesekali tersenyum gugup dikala Syeikh Syarawi melemparkan tatapan ke wajahnya.
Diksi yang tepat. Penekanan intonasi yang sempurna. Membuat penampilan Syeikh Syarawi dikala itu begitu prima. Walau, harus menarik nafas panjang dan sesekali suaranya terlihat gemetar. Maklum, kala itu ia sudah masuk usia senja. Tak lagi muda.
Bagian yang menariknya, dikala Syeikh Syarawi menutup nasihatnya. Ia memutar badannya dan menatap Husni Mubarak. Tangan kirinya, dikala itu memegang bahu sebelah kanan Husni Mubarak.
“Wahai Tuan Presiden, saya ingin katakan satu masalah kepada engkau. Mungkin ini ialah pertemuan terakhir saya dengan engkau,” kata Syeikh Syarawi.
“Jika nasib kami bergantung kepada engkau, supaya Tuhan memberi taufik kepada mu. Dan bila nasib kau bergantung kepada kami. Semoga Tuhan menolong kau mampu menghadapi kami,” ucap Syeikh Syarawi sambil sedikit memajukan mukanya kepada Husni Mubarak.
Syeikh Syarawi meninggal di tahun 1998. Semoga Tuhan memberi kebaikan sebagai jawaban atas ilmu-ilmunya dan ceramahnya.
Fenomena Ustad Abdul Somad
Lalu, mari kita lihat di Indonesia. Fenomena Ustaz Abdul Somad (UAS) memang begitu mewabah di negeri ini. Seluruh video ceramah-ceramahnya telah menjadi pintu rejeki bagi penggiat-penggiat Youtubers meraih iklan-iklan di media umum tersebut.
Lalu, mari kita lihat di Indonesia. Fenomena Ustaz Abdul Somad (UAS) memang begitu mewabah di negeri ini. Seluruh video ceramah-ceramahnya telah menjadi pintu rejeki bagi penggiat-penggiat Youtubers meraih iklan-iklan di media umum tersebut.
Tak percaya? silahkan cek seluruh ceramah UAS, anda akan terkaget-kaget melihat Viewers dan Subscribe yang minimal mencapai ratusan ribu. Makanya, selama Anda menonton ceramah UAS, Youtube sengaja memasukan konten iklan di tengah-tengah ceramah.
Kenapa UAS begitu fenomenal? setidaknya ada dua hal yang berdasarkan saya menimbulkan nama UAS begitu melejit dan digemari oleh masyarakat Indonesia.
Pertama, ceramah UAS begitu gampang diterima. Kedalaman ilmu UAS pun bisa diterjemahkannya dengan gampang dikala menawarkan jawaban-jawaban pelik yang umat tanyakan. Tentunya, dengan bahasa dan analogi yang gampang dimengerti oleh siapapun.
Dengan gaya khas melayu, UAS pun ternyata jago menentukan kata dengan tepat dan impulsif dikala menawarkan ceramahnya. Perbendaharaan kalimatnya luas, referensinya pun jelas. Membuat ceramah UAS semakin membius dan tak pernah membosankan.
Kedua, UAS begitu berani dan jujur ketika berceramah. Yang paling menarik buat saya, dikala UAS beberapa kali ceramah di hadapan pejabat. Bupati, Gubernur, TNI, Polisi, Menteri, dan Ketua MPR. Ia begitu berani. Ceramahnya penuh kritik tapi tetap bisa menorehkan senyum di pendengarnya. Buat saya ini talenta luar biasa. Kritik menohok tapi tetap bisa menyelipkan rasa humoris.
Nama UAS makin menjadi tenar usai sekelompok minoritas warga Bali mempersekusi kedatangannya. Dengan senjata tajam, mereka berani memaksa masuk ke hotel daerah UAS beristirahat. Walau membawa senjata tajam, sampai kini, tak ada satupun tersangka dalam masalah tersebut.
Umat muslim di Indonesia begitu terbuka mendapatkan UAS. Mereka bahagia dengan ceramahnya. Buktinya? ceramah UAS selalu membludak dan sesak pengunjung. Umat muslim nampaknya rindu sosok ulama yang penuh keilmuan namun tetap santai dalam pembawaannya.
Sama ibarat Syeikh Syarawi, ceramah UAS begitu memperabukan semangat keislaman tanpa harus menjadi radikal. Sama ibarat Syeikh Syarawi, ceramah UAS terperinci dan lugas walau harus di depan para penguasa. Sama ibarat Syeikh Syarawi, ceramah UAS padat berisi. Semoga Tuhan menawarkan kebaikan kepada mereka berdua. Mengampuni kekuranganya dan mengangkatnya ke derajat yang lebih baik.
Penulis: Faisal Fadly