Tanggapan Fahri Untuk Politisi Pdip Bro, Apa Salahnya Kencing Unta?


[PORTAL-ISLAM.ID] Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko‏ melalui akun twitternya menyindir Ustad Bachtiar Nasir yang dalam video yang beredar minum air kencing unta.

"Hehehe yg minumnya air kencing onta mah gak kami rekrut. Masa' utk berjuang hrs nyolong air kencing onta di Kebon Binatang Ragunan/Gembira Loka? Bikin aib jika ketangkapnya krn nyolong air kencing onta, bkn krn demoπŸ€—πŸ€—" kicau akun @budimandjatmiko.

[video - UBN]



Kicauan aleg PDIP terkait air kencing unta itu ditanggapi Fahri Hamzah:

Bro,
Hati-hati lantaran (minum kencing unta) itu ada hadis-nya dan sahih... seorang sobat kena lepra dan sembuh sesudah disuruh Nabi SAW minum...

Maksud saya, itu keyakinan, apakah sains mau berbaik sangka membuktikannya ya kita tunggu saja, di kampung saya bawah umur sakit mata basuh mata pakai kencing pagi.

Soal kencing sebagai obat mata, itu biasa waktu saya kecil. Dan memang saya menyaksikan kesembuhan.

Waktu saya kecil banyak orang berobat sakit mata ke rumah saya lantaran ada stok salep polysporin yg dikirim paman saya dari luar negeri

Lalu, sesudah saya cukup umur saya tahu bawa mungkin “urea” yang ada dalam kencing insan punya efek pada obat mata.

Saya belum pernah mendengar keterangan lain... tapi saya melihat orang sembuh lantaran air kencing waktu saya kecil..

Kembali ke soal kencing unta, saya juga kaget waktu menerima keterangan itu. Dan melihat sendiri para peternak unta di Saudi menjual kencing unta lebih mahal dari susu unta... 5 SR untuk susu unta dan 20 SR untuk kencing unta.. saya tanya ke ulama.

Saya diberitahu bahwa ulama memang ada perbedaan pendapat... sebagian menganggap hadits sahih itu hanya berlaku zaman nabi lantaran yg disuruh nabi minum itu yakni orang yg kena hukuman... bukan orang biasa..

Tapi sebagian ulama berpandangan bahwa hadits itu tidak dibatalkan dan berlaku umum.



Maka tradisi itu berlaku hingga sekarang. Maka, tindakan Ustadz Bachtiar Nasir itu hanya meneruskan apa yang ada dalam teks.. apa salahnya? Paling tidak ini perbedaan pendapat...

Tapi dalam Islam, perilaku sains terhadap agama bukan permusuhan. Tapi “wallahualam” hingga kita menemukan ruang kepastian.

Dan kadang sains juga tidak sanggup menawarkan semua kemungkinan dan itulah sifat sains, tidak ada yg mutlak. Discovery after discovery...

Dalam sains, temuan gres mengalahkan temuan lama. Dan itu sanggup diberlakukan dalam fenomena menyerupai kencing unta dan daripada dipertengkarkan kenapa kita tidak mendorong penemuan dan penelitian?

Jangan lupa, unta itu salah satu makhluk yg ribuan tahun sudah umurnya, hidup melintasi sejarah dengan banyak keanehan.. sanggup jalan 700-an KM tanpa minum.. sekali minum sanggup 200-an liter... dll.

Dan kita harus rendah hati lantaran tidak kenal unta lantaran di Indonesia unta hanya ada beberapa di kebun binatang.

Maka ada banyak misteri soal unta yg kita gak tahu maka kita perlu belajar. Hindari perilaku sinis alasannya itu mem-blok imajinasi kita.

Saya suka gundah dengan orang berilmu di Indonesia, berdamai dengan dukun simpel tapi dengan ulama susah banget.. wallahualam. #JumatBerkah

(Sumber: Twitter @Fahrihamzah 5/1/2018)

***

Ada juga netizen akun @iyutVB yang menanggapi PDIP dengan mengirim gambar ini.... πŸ˜‚


Share Artikel: