Ambisi?
AMBISI?
Oleh: Ustadz Komiruddin Imron
(Ketua DSW Lampung)
1. Ambisi. Kata-kata yang disematkan pada seseorang yang sangat menginginkan sesuatu.
2. Ambisi aturan dasarnya mubah, selama yang diingankan dan cara mendapatkannya itu tidak bertentangan dengan susila agama dan nilai-nilai luhur kemanusiaan.
3. Siapa saja boleh berambisi menduduki jabatan, meraih kedudukan, mempunyai harta yang berlimpah atau meminang Putri kerajaan.
4. Tidak ada yang berhak melarang selama yang ia lakukan itu sesuai koridor agama dan kebiasaan yang berlaku.
5. Sebagai contoh, menginginkan jabatan. Ia yaitu fitrah manusia. Tinggal, apakah ia mempunyai kapasitas dsn kemampuan untuk itu kemudian niatnya apa dan untuk apa?
6. Jika ia mempunyai kapasitas dan niat yang baik serta jalan untuk mendapatkannya terbentang, maka ambisi kepada jabatan mutlaq diperlukan.
7. Bukankah Nabi Yang Mahakuasa Yusuf memperlihatkan dirinya untuk suatu jabatan, yaitu mengelola perbendaharaan Negara?
قَالَ اجْعَلْنِي عَلَىٰ خَزَائِنِ الْأَرْضِ ۖ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ
Berkata (Yusuf): "Jadikanlah saya bendaharawan negara (Mesir); bekerjsama saya yaitu orang yang berakal menjaga, lagi berpengetahuan".(Qs, 12:55)
8. Bukankah nabi Sulaiman As meminta kepada Yang Mahakuasa kerajaan yang tiada tandingan?
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Ia (Sulaiman) berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah saya dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, bekerjsama Engkaulah Yang Maha Pemberi". (Qs, 38:35)
9. Apakah pantas kita menyampaikan Nabi Yusuf dan Nabi Sulaiman ambisi dan haus kekuasaan lantaran doa dan permintaannya. Ma'dzallah. Tentu tidak.
10. Bukankah poster-poster yang terpampang di baleho-baleho, kelender-kelender yang dicetak dan memuat foto-foto calon pejabat itu bertebaran?
11. Jika ditanya, apa maksudnya dan untuk apa, kita akan temukan jawabannya bahwa semua itu dilakukan semoga pada pemilihan kepala tempat atau pileg mereka terpilih.
12. Kalau ada calon atau bakal calon baik presiden, gubernur, bupati atau anggota legeslatif yang melaksanakan sosialisasi jangan selalu dipersepsikan orang yang AMBISI PADA JABATAN dalam konotasi negatif.
13. Itulah sunatullah yang harus dilakukan dan tuntutan zaman, kalau ingin tepilih harus dikenal. Dan untuk dikenal wajib hukumnya sosialisasi.
14. Kaprikornus kalau ada calon yang bersosialisasi, apalagi saudara kita, jangan pernah menyampaikan 'sangat berambisi, sudah kebelet untuk jadi presiden, bahagia dunia, dan lebel-lebel lainnya yang terkesan nyinyir.
15. Seharusnya yang menyerupai ini kita dukung. Apalagi kalau ia yaitu saudara kita yang mempunyai kapasitas dan kemampuan yang sudah teruji. Toh beliau juga tidak minta dana kepada kita.
16. Justru calon-calon yang sudah ditetapkan dan tidak mau (baca: tidak terlihat) bersosialisasi yang harus dipertanyakan kesiapan dan keseriusannya.
17. "Berlaku adillah, alasannya yaitu keadilan lebih bersahabat kepada ketaqwaan" (Qs, 5:8)
Natar, Selasa 6 Februari 2018