[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Indo Barometer merilis survei terbaru Dinamika Pilpres 2019 di Jakarta, Kamis (15/2/2018).
Hasil survei Indo Barometer yang dilakukan pada 23-30 Januari 2018di seluruh provinsi di Indonesia dengan melibatkan 1.200 responden itu menunjukan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) hanya 32,7%, disusul Prabowo Subianto 19,1%.
Walau Jokowi menempati urutan pertama elektabilitas tertinggi, tapi sebagai petahana (incumbent) elektabiltas dibawah 50% itu mengambarkan "lampu kuning". Apalagi angkanya cuma 30-an persen, jauh dibawah 50 persen.
Namun jika Pilpres 2019 tetap head to head Jokowi vs Prabowo, maka Jokowi masih lebih unggul 55,4 persen.
Sementara jika Prabowo tidak maju pilpres 2019, maka Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menjadi lawan terberat Jokowi.
Jika dihadapkan head to head dengan Anies, elektabilitas Jokowi turun menjadi di bawah rata-rata, ialah 49,9 persen.
"Jadi potensi kuda hitam ada di Anies," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Kamis (15/2/2018), ibarat dikutip Kompas.
Padahal Anies belum kampanye, belum juga menyatakan akan maju Pilpres 2019, tapi potensinya untuk mengalahkan Jokowi sudah sangat besar.
Qodari menganggap masuk akal bila Anies menjadi kuda hitam penantang Jokowi lantaran sebagai Gubernur DKI banyak disorot media.
"Karena kini ia megang jabatan strategis. Media massanya banyak (yang menyorot). PR (Public Relations)-nya juga banyak. Kaprikornus jika Anies buat kebijakan, kemungkinan besar jadi sorotan. Diskusi soal itu jadi bahasan berhari-hari," lanjut Qodari.