Jokowi Dikritik Jurnalis Asing, Ini Kata Fahri Hamzah


[PORTAL-ISLAM.ID]  Kritikan yang dilontarkan wartawan aneh senior, John McBeth disebut Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat RI Fahri Hamzah sebagai tamparan keras bagi Presiden Jokowi.‎

Hal ini disampaikan Fahri dikala menanggapi pernyataan John yang menyebut Jokowi pemimpin yang pintar melaksanakan pencitraan dalam menjalankan pemerintahan.

"Saya kira itu kritikan yang tajam ya.. Pak Jokowi harus mendengar dan menerimanya dengan baik. Karena memang banyak janji-janji (Jokowi) yang belum terlaksana," kata Fahri di program jumpa pers Mukernas KA KAMMI, Cikini Raya, Jakarta, Rabu 31 Januari 2018.

Menurut Fahri, sebagai wartawan yang dikenal mempunyai reputasi baik di level internasional, kritikan John McBeth tidak sanggup dianggap sepele.

"Pak Jokowi harus merespon kritikan itu dengan berbenah dan dengan kinerja yang lebih baik," katanya.

Fahri mengingatkan, setidaknya petugas partai asal PDI-P itu masih punya waktu sekitar tujuh bulan untuk berbenah dan memperbaiki kinerjanya.

Hal itu merujuk pada keputusan KPU RI yang sudah menetapkan tahapan registrasi calon presiden yang akan dimulai pada 4-10 Agustus 2018 tahun ini.

"Ini penting, semoga reputasi Pak Jokowi tetap terjaga sehingga berpeluang untuk kembali maju pada Pilpres 2019 mendatang," ungkap Fahri.

"Jadi, tujuh bulan lagi kita akan melihat apakah Pak Jokowi pantas atau tidak untuk maju lagi. Ini juga perjudian ia di depan pimpinan Parpol. Jika masih belum jelas, ya.. aku kira Jokowi done!," pungkas Fahri.

Diketahui, sebelumnya Pemerintah Indonesia mendapat sorotan dari media internasional. Presiden Jokowi selama ini dinilai hanya pintar menampilkan pencitraan.

Asia Times tanggal 23 Januari 2018 menulis info "Widodo's Smoke and Mirrors Hide Hard Truths". Penulisnya John McBeth, seorang jurnalis berusia 73 tahun kelahiran Selandia Baru dan sekarang bekerja sebagai kolumnis dan jurnalis lepas.
Share Artikel: