Ketika Anies Baswedan Dizalimi


[PORTAL-ISLAM.ID] Arti kata zalim berasal dari bahasa Arab yang artinya melanggar hak orang lain. Zalim dalam aliran Islam ialah meletakan sesuatu / kasus bukan pada tempatnya. Zalim juga sanggup dipakai untuk melambangkan sifat kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan, suka melihat orang lain dalam penderitaan dan kesengsaraan, melaksanakan penganiayaan, kemungkaran, ketidak-adilan dan banyak lagi. Zalim intinya sifat keji dan hina, sangat bertentangan dengan adab dan fitrah insan yang seharusnya memakai nalar untuk melaksanakan kebaikan.

Kejadian hari Sabtu, 17 Februari 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno ketika pertandingan olah raga sepak bola Piala Presiden, Gubernur DKI Jakarta ANIES BASWEDAN DIZALIMI ! ya betul, dizalimi oleh paspamres. Anies tidak diperbolehkan naik ke podium mendampingi presiden untuk memperlihatkan piala yang kebetulan pemenangnya ialah Persija, tuan rumah dan Anies sebagai gubernur ialah tuan rumahnya.

Paspamres terperinci sudah menzalimi Anies, melanggar hak Gubernur, melaksanakan ketidakadilan, melaksanakan perilaku yang hina yang seharusnya memakai nalar baik sebagai insan maupun dalam tugasnya sebagai paspamres. Paspamres rupanya tidak paham dengan UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN , PASAL 13 yang bunyinya : “Tata daerah bagi penyelenggara dan / atau pejabat tuan rumah dalam pelaksanaan Acara Resmi sebagai berikut : a. dalam hal Acara Resmi dihadiri Presiden, dan / atau Wakil Presiden, penyelenggara dan/ atau pejabat tuan rumah mendampingi Presiden dan /atau Wakil Presiden.

Kejadian tersebut bukan saja memalukan tetapi juga merupakan penghinaan kepada pejabat dalam hal ini Gubernur Anies Baswedan. Sebagai warga Jakarta, saya juga murka melihat perbuatan tidak pantas tersebut yang dilakukan oleh Paspamres yang entah atas insiatif sendiri atau memang diperintahkan? Oleh lantaran itu Presiden tentu harus meminta maaf dan saya percaya bahwa sebagai kepala negara dia harus memperlihatkan perilaku yang memberi rujukan kepada rakyatnya untuk menjunjung tinggi norma norma sopan santun, etika, protokoler yang selama ini diterapkan dengan baik apalagi ada dalam Undang Undang. Sekalipun itu kesalahan dari Paspamres, tentu Presiden bertanggung jawab lantaran mereka ialah anak buahnya.

Secara politik, insiden ini tentu akan menimbulkan persepsi yang berbeda beda. Menurut saya , hal ini akan merugikan posisi politik presiden Joko Widodo. Panitia yang tidak menyebut nama Anies Baswedan padahal dia ialah tuan rumah, tentu bukan hal yang tidak disengaja. Masyarakat kesudahannya akan melihat bahwa perilaku sikap penguasa ketika ini sangatlah tidak elok. Demokrasi, toleransi, revolusi mental tampaknya betul betul hanya menjadi jargon dan slogan yang tidak ada artinya tetapi hanya disuarakan dengan keras tanpa makna.

Betapa bedanya perilaku yang ditunjukkan oleh pemimpin saya yang belum usang ini dalam berpidato di program Ulang Tahun Gerindra ke 10, ketua umum Prabowo Subianto memberikan : “ Lawan saja jangan kita fitnah, jangan kita hina, jangan kita jelek-jelekan. Angkat setinggi-tingginya yang baik baik, yang tidak baik tanam sedalam-dalamnya. Kita dilarang menganggap diri kita hebat, kita percaya bahwa setiap bangsa dalam keadaan yang sulit membutuhkan patriot patriot yang benar benar setia, yang ingin berbuat kebaikan untuk rakyat dan bangsanya. Marilah kita cari kebaikan, marilah kita cari kedamaian. Marilah kita jaga kedamaian. Jangan menganggap perdamaian dan kedamaian itu begitu saja. Pohon dan tanaman saja kita rawat dan kita jaga, apalagi KERUKUNAN, apalagi KEDAMAIAN, apalagi DEMOKRASI.”

Jika seandainya pemimpin negara ketika ini sanggup memperlihatkan petuah dan rujukan kepada rakyat ibarat apa yang dilakukan oleh Prabowo , tentu lah akan menyejukkan hati. Seandainya saja penguasa tidak menujukkan keangkuhan kepada rakyatnya , tentulah rakyat juga akan menghormati. Intinya satu teladan yang diberikan oleh Prabowo jauh lebih bermakna daripada slogan slogan yang isinya pencitraan dan omong kosong belaka.

Penulis: Agnes Marcellina

 
Share Artikel:

Related Posts :