Korea Utara Bangkrut!


[PORTAL-ISLAM.ID]  Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un dikabarkan kehabisan duit. Warisan keluarganya diperkirakan ludes pada Oktober 2018. Beragam hukuman ekonomi internasional menciptakan rezim komunis ini kesulitan mencari uang. Apa ini gelagat Korut bangkrut?

Prediksi itu tiba dari rival Korut, yaitu Korea Selatan (Korsel). Anggota tubuh legislatif dari Partai Liberty Korea, Kang Seok-ho itu mengumbar isu kalau Jong-un sedang kehabisan duit. Info itu, diakuinya berasal dari diskusi dengan otoritas intelejen.

"Saya mendapatkan sebuah analisis bahwa, kalau hukuman internasional terhadap Korea Utara berlanjut menyerupai ini, semua pendapatan mata uang absurd Korea Utara dan aset luar negeri akan dibekukan, dan dolarnya akan mengering sekitar bulan Oktober," ujar Kang, seprti dilansir Yonhap, kemarin. 

Kang juga menganalisa menurunnya tensi Korut dengan mengikuti Olimpiade Pyeongchang 2018 sebagai indikasi melemahnya Korut secara ekonomi. Ia berpesan, semoga pemerintah di negaranya tidak terkecoh dan terus membangun diplomasi dengan dunia internasional.

"Pada dikala menyerupai ini, pemerintah kita harus terus memperkuat kolaborasi dengan masyarakat internasional mengenai hukuman terhadap Korea Utara," tegasnya. Kang, juga menyarankan semoga negaranya mengirim utusan khusus ke Pyongyang untuk mendorong negosiasi lagi antara Korut dan Amerika Serikat.

Adik Jong-un; Kim Yo-jong, telah memperlihatkan seruan kepada Presiden Korsel Moon Jae-in untuk mengunjungi Korut. Undangan itu disampaikan dikala wanita yang dijuluki "Ivanka Trump"-nya Korut itu berkunjung ke Korsel menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Pyeongchang. Presiden Moon dikala itu belum sanggup memastikan untuk memenuhi seruan tersebut. "Mari ciptakan kondisi untuk memungkinkannya," ujar dia.

Sebenarnya, indikasi runtuhnya ekonomi Pyongyang sudah terasa semenjak awal tahun ini sehabis Jong-un memberikan pidato Tahun Baru. Yaitu, ketika ia bersedia mengirim delegasi ke Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang. Ia juga mendapatkan proposal Korsel untuk berunding. Peristiwa yang jarang terjadi.

Sebelumnya, sejumlah sumber China mengabarkan kalau Korut benar-benar sudah kehabisan duit. Sumber yang bersahabat dengan elite penguasa Pyongyang menyebut, dana yang ditinggalkan Kim Jong Il itu sebagian besar dipakai untuk melaksanakan uji coba senjata nuklir.

"Akibat pemborosan yang dilakukan Kim Jong-un, dana yang ditinggalkan sang ayah, sudah semakin menipis," ujar salah satu sumber kepada Radio Free Asia. "Saat ini sulit sekali mengendalikan para direktur papan atas Korea Utara, yang amat licik," tambah sumber itu.

Sumber itu menambahkan, dirinya cukup mengenal bersahabat para pejabat dari Kantor No.39. Kantor No.39 ini yakni sebuah organisasi diam-diam yang bekerja di bawah Partai Pekerja Korea yang berkuasa untuk menyediakan anggaran bagi negara.

Anggaran yang disediakan organisasi ini berasal dari banyak kegiatan ilegal semisal pemalsuan uang, produksi obat terlarang, dan penipuan asuransi internasional. Uang yang dihasilkan organisasi ini berkisat antara 500 juta hingga 1 miliar dolar AS.

"Saya mendengar adanya kekhawatiran kurangnya dana di Kantor No.39. Dan, para pejabat tinggi Korea Utara sudah mengetahui hal ini, jadi ini bukan diam-diam lagi," ujar sang sumber.
Sumber itu menambahkan, empat dari enam uji coba senjata nuklir dan misil Korea Utara dari total 20 kali uji coba, dilakukan di masa pemerintahan Jong-un. "Kami berspekulasi bahwa Kim Jong-un menghabiskan banyak uang untuk uji coba misil dan nuklir ini," sebutnya.

Selain untuk percobaan senjata, Kim Jong-un juga menghabiskan uang itu untuk membiayai sejumlah proyek mercusuar menyerupai resor ski Masikryong di wilayah utara negeri itu.

Seperti diketahui, kondisi Korut semakin sulit sehabis Dewan Keamanan PBB menjatuhkan hukuman sehabis negeri itu menggelar uji coba nuklirnya yang keenam. DK PBB menjatuhkan hukuman dengan melarang seluruh negara di dunia mendapatkan para pekerja asal Korut. Dilaporkan, sekitar 100 ribu warga Korut yang bekerja di luar negeri juga mengirim sekitar USD500 juta pendapatan setiap tahunnya. Data itu mengutip angka asumsi dari PBB. 
Share Artikel:

Related Posts :