Survei Median: Anis Matta Capres Terkuat Dari Basis Islam


[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Mantan Presiden PKS Anis Matta mempunyai elektabilitas sebagai calon Presiden RI yang paling tinggi di kalangan politikus basis Islam. Dia membawahi nama-nama besar lain yang muncul belakangan, menyerupai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Gubernur NTB Tuang Guru Bajang Zainul Majdi, dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

"Capres dengan bunyi terbesar dari kalangan politikus basis Islam, sejauh ini yaitu Anis Matta," ujar Direktur Eksekutif forum survei Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun dalam peluncuran hasil survei elektabilitas capres 2019 di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2018).

Di basis tersebut, elektabilitas Anis sebesar 1,5 persen. Di bawahnya yaitu Fahri Hamzah, wakil ketua dewan perwakilan rakyat ketika ini, dengan 0,9 persen, TGB Zainul Majdi 0,8 persen, Ahmad Heryawan 0,6 persen, Mahfud MD 0,5 persen, Rhoma Irama 0,3 persen, dan Muhaimin 0,2 persen.

Nama-nama lainnya menyerupai Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berada di bawah persentase tersebut. Rico memaparkan, pemilih atau akar rumput PKS sebanyak 45,0 persen menentukan Anis sebagai Presiden RI, 17,9 persennya menentukan Prabowo Subianto, 9,3 persen menentukan Gatot Nurmantyo, dan hanya 0,7 persen yang menentukan Joko Widodo (Jokowi).

Sementara, akar rumput PAN, sebanyak 27,5 persen menentukan Prabowo sebagai Presiden, 20,0 persen menentukan Jokowi, 9,1 persen menentukan Anies Baswedan, 9,1 persen menentukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan 4,5 persen menentukan Hary Tanoesoedibjo. Sedangkan di akar rumput PKB, ada sebanyak 49,3 persen yang menentukan Jokowi dan sebanyak 50,7 persennya belum menyatakan pilihannya pada Jokowi.

Populasi survei yang dilakukan Median Survei Nasional yakni seluruh warga yang mempunyai hak pilih. Target sampelnya 1.000 responden dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,1 persen pada tingkat akidah 95 persen.

Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi PROV dan gender. Hasil survei mengatakan dinamika politik yang terjadi selama masa pengambilan data. Quality control dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada. (ROL)
Share Artikel: