@import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=EB+Garamond:ital,wght@0,400..800;1,400..800&display=swap'); body { font-family: "EB Garamond", serif; }

Tepat Di Hari Pers Nasional, Wartawan Senior Asyari Usman Dijemput Paksa Bareskrim Alasannya Tulisannya

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polisi Republik Indonesia menjemput paksa seorang mantan jur Tepat di Hari Pers Nasional, Wartawan Senior Asyari Usman Dijemput Paksa Bareskrim Karena Tulisannya

[PORTAL-ISLAM.ID] Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polisi Republik Indonesia menjemput paksa seorang mantan jurnalis, Asyari Usman, Jumat (9/2/2018) pagi, sempurna di Hari Pers Nasional.

Wartawan senior, eks jurnalis BBC Indonesia ini dianggap mencemarkan nama baik melalui goresan pena yang diunggah di salah satu media online.

"Betul, terkait pencemaran nama baik dan fitnah yang dilakukan Ansyari," ujar Kasubdit II Dittipidsiber Bareskrim Polisi Republik Indonesia Komisaris Besar Pol Asep Safrudin ketika dikonfirmasi, Jumat petang, menyerupai dilansir Kompas.com.

Ansyari dijemput paksa pegawapemerintah kepolisian karena tak menggubris panggilan penyidik.

Ansyari menulis di media teropongsenayan.com berjudul "Dukung Djarot-Sitorus: Ketum PPP Menjadi 'Politisex Vendor'".

Dalam goresan pena itu, Ansyari menyebut Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Romi sebagai sosok diktaktor dan oportunis alasannya yakni mengusung pasangan Djarot dan Sihar Sitorus dalam Pilkada Sumatera Utara.

Asep mengatakan, penyidik belum memilih status Ansyari ketika ini.

"Kami sedang melaksanakan pemeriksaan," kata Asep.

Dikabarkan juga, akun facebook Asyari Usman dimana beliau rajin menulis sekarang kena blokir.

Perlakuan terhadap jurnalis senior Asyari Usman ini disesalkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

"Tepat di Hari Pers Nasional penulis senior, Asyari Usman, dijemput paksa kerna tulisan. Slmt tiba otoritarianisme," kata Fadli Zon melalui akun twitternya.

"Asyari ini menulis cukup kritis dan tajam. Tulisannya pun selalu di share ke nomor HP saya. Ketika kritik dianggap pencemaran nama baik, maka demokrasi akan binasa," komen politisi Demokrat, Ferdinand Hutahean, melalui akun twitternya.



Berikut goresan pena di media teropongsenayan.com berjudul "Dukung Djarot-Sitorus: Ketum PPP Menjadi 'Politisex Vendor'":

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polisi Republik Indonesia menjemput paksa seorang mantan jur Tepat di Hari Pers Nasional, Wartawan Senior Asyari Usman Dijemput Paksa Bareskrim Karena Tulisannya

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polisi Republik Indonesia menjemput paksa seorang mantan jur Tepat di Hari Pers Nasional, Wartawan Senior Asyari Usman Dijemput Paksa Bareskrim Karena Tulisannya