Zeng Wei Jian Ungkap: Gara-Gara Sudirman Said Bubarkan Petral, Pertamina Dapat Irit 250Miliar Tiap Hari


[PORTAL-ISLAM.ID]  Tahun 2008, Sudirman Said merilis gerakan melikuidasi Petral. Gagal alasannya Petral kuat. Akibatnya, setahun lalu Sudirman Said disingkirkan dari Pertamina.

Petral abreviasi dari "Pertamina Energy Trading Limited". Sebuah anak perusahaan Pertamina dan terdaftar di Singapura semenjak tahun 1992. Anak perusahaan tapi otonom.

Petral berperan sebagai mediator antara Pertamina dan produsen minyak. Alhasil, harga beli jadi lebih mahal. Puluhan tahun beroperasi. Tak tersentuh.

Menurut seorang kolega Sudirman Said dari Petronas, jika saja tidak ada durjana migas, Indonesia dapat bangkit tiga menara kembar ibarat yang dimiliki Petronas.

Sudirman Said mau potong rantai pembelian minyak itu. Artinya, bubarkan Petral. Ganti dengan Integrated Supply Chain (ISC). Sayangnya, Gagal. Faisal Basri menuding, Presiden SBY tidak kooperatif ketika itu. SBY tolak tudingan Faisal Basri. Perang urat syaraf pecah.

Tahun 2012, Dahlan Iskan mencoba membubarkan Petral. Gagal maning. Media mulai bangkit opini praktik durjana migas. Serem. Income Petral tahun itu tembus $ 33,292 miliar.

Bagi Sudirman Said, Petral bukan apa-apa. Sama sekali tidak menyeramkan. Dia tidak takut. Benar saja, Mei 2015, Sudirman Said sebagai Menteri ESDM membubarkan Petral.

Proses likuidasi Petral tidak mulus. Beberapa orang menteri kabinet menyarankan biar Presiden tidak mengambil langkah dramatis terhadap Petral.

Mereka takut risiko politik. Tapi Sudirman Said kukuh bersikeras, Petral harus dieliminasi. Alasannya jelas. Dia mengingatkan Presiden pernah berjanji membereskan durjana minyak. Akhirnya, Presiden dapat diyakinkan membubarkan Petral.


Dirut Pertamina Dwi Sucipto pernah bilang, semenjak Petral dilikuidasi, Pertamina dapat menghemat Rp 250 miliar sehari. Semua orang mengakui, Sudirman Said punya jasa besar membubarkan Petral.

Penulis: Zeng Wei Jian

Share Artikel: