Amerika Geger! 50 Juta Data Pengguna Facebook Bocor Ke Timses Donald Trump, Zuckerberg 'Ngilang'


[PORTAL-ISLAM.ID] Publik Amerika geger! Terungkap sebanyak 50 juta data pribadi pengguna Facebook dicuri dan disimpan perusahaan analisis data, Cambridge Analytica. Perusahaan tersebut bekerja untuk kampanye pemenangan Donald Trump pada Pilpres 2016 lalu.

Berkat data tersebut, capres dari Partai Republik Donald Trump setelahnya berhasil mengalahkan capres besar partai berkuasa dari Partai Demokrat Hillary Clinton.

Kasus penyalahgunaan data Facebook oleh Cambridge Analytica sudah terungkap semenjak beberapa hari lalu, namun belum ada pernyataan resmi dari para direktur Facebook hingga ketika ini.

Di tengah terjadinya krisis Facebook, Mark Zuckerberg belum juga kelihatan batang hidungnya ataupun memberi pernyataan resmi terkait kebocoran data puluhan juta pengguna Facebook. Berbagai pihak mendesak semoga sang CEO Facebook segera memberi penjelasan, termasuk hadir di parlemen.

Dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (21/3), senator top dari Partai Demokrat, Dianne Feinstein, menyatakan Zuckerberg wajib memberi kesaksian ke Konggres wacana bagaimana cara Facebook menangani data para penggunanya.

"50 juta orang telah kehilangan privasi mereka," sebut Feinstein, merujuk pada bocornya data sekitar 50 juta pengguna Facebook yang diangkut oleh perusahaan berjulukan Cambridge Analytica untuk memenangkan kampanye Donald Trump.

"Saya pikir pemimpin Facebook sendiri yang harus hadir, bukan pengacara mereka, bukan orang kedua mereka, tapi orang pertamanya datang. Katakan jika mereka benar-benar siap memimpin industri dengan kontrol yang mencegah semua ini terjadi," kata Dianne.

Cambridge Analytica yakni perusahaan yang menjalankan pengolahan data untuk kampanye Donald Trump pada Pilpres AS 2016. Belakangan terkuak jika perusahaan itu melaksanakan kecurangan dalam informasi. Hal ini terungkap oleh salah seorang mantan pegawai Cambridge Analytica berjulukan Robert Mercer, yang ketika ini menjadi whistleblower.

Ia menyampaikan data jutaan user Facebook dikoleksi melalui aplikasi thisisyourdigitalife, buatan akademisi Cambridge University berjulukan Aleksandr Kogan. Data ini kemudian dijadikan sasaran kampanye yang efektif untuk memenangkan Trump.

[video1 - Largest leak in Facebook history: Data of 50 mn users mined for Trump campaign]


[video2 - ‘Where is Mark Zuckerberg?]


[Video3]
Share Artikel: