Mempertanyakan Nasionalisme Luhut Binsar Panjaitan


[PORTAL-ISLAM.ID]  Beredarnya pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim RI, Luhut Binsar Panjaitan (LBP) di media terkait legitimasi penamaan nama-nama abnormal untuk 4.000 pulau sangat disesalkan

Mestinya menteri sebagai representasi pemerintah harus banyak menjaga lisan. Karena apa yang disampaikan Luhut ialah ciri hilangnya nasionalisme dalam laris dan pikiran seorang menteri.

Kita lagi sibuk-sibuknya menanamkan abjad bangsa malah seorang menteri meruntuhkan upaya serius yang kita lakukan. Pemberian nama abnormal untuk pulau-pulau di indonesia tentu bertentangan dengan konsep revolusi mental.

Ide tunjangan nama abnormal tidak ada bedanya dengan sebuah upaya menjauhkan bangsa ini dari kearifan lokalnya. Dan pikiran semacam ini oleh Rizal Ramli sering menyebut mental inlander.

Mestinya Luhut justru bekerja lebih serius urusi kemaritiman termasuk dalam hal koordinasi dengan kementerian lain dan pemerintah tempat untuk mengidentifikasi dan melaksanakan pemetaan potensi maritim.

Dari situ kita dapat tunjukkan ke negara lain potensi yang kita miliki. Bukannya memperlihatkan kebebasan bagi mereka merusak kedaulatan kita dengan menyuruh melabeli tanah kita. Tanah ini kita sudah rebut dengan berdarah-darah, jangan lalu kita lepas lagi.

Penulis: Andi Fajar Asti ( Direktur Eksekutif Asosiasi Pemda Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia )

Share Artikel: