ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyambut baik serangan gabungan atas fasilitas senjata kimia rezim Suriah Bashar al-Assad.
AS dan sekutunya, Inggris dan Prancis, melakukan serangan udara terhadap Damaskus, seminggu setelah dugaan serangan gas mematikan di daerah Douma pinggiran Damaskus yang dikuasai oposisi.
The White Helmets, sebuah badan pertahanan sipil lokal, menuduh pemerintah Assad melakukan serangan, yang diyakini telah membunuh 85 warga sipil, termasuk anak-anak, dan melukai ratusan lainnya.
"Dengan operasi gabungan oleh AS, Inggris dan Perancis pada hari Sabtu, rezim Suriah menerima pesan bahwa pembantaian itu tidak akan dibiarkan tak terjawab," kata Erdogan saat berpidato dalam sebuah pertemuan partai berkuasa AKP pada Sabtu di Istanbul.
"Orang-orang Suriah yang tidak bersalah seharusnya telah dibela sejak lama," kata Erdogan.
"Saya memanggil seluruh dunia di sini. Mari kita bahas masa depan semua jenis senjata pemusnah massal, termasuk senjata kimia dan senjata konvensional secara rinci."
Baca Juga
- Sarawak baru saja mengumumkan pendidikan tinggi gratis untuk semua warga Sarawak yang belajar di universitas
- Investor Korea resah, sudah terlanjur invest Triliunan Won di Indonesia kini terancam pasca UU TNI disahkan
- Mantan Jaksa AS ditemukan tewas di tempat tidurnya, dia mengusut kasus masuknya warga Israel secara ilegal
Perang Suriah sudah berlangsung selama 7 tahun sejak pertama meletus 15 Maret 2011.
Turki saat ini menampung 3,5 juta pengungsi Suriah dan sudah menggelontorkan dana $ 30 miliar untuk pengungsi Suriah.
Turkey spends $30 billion on Syrian refugees
http://www.hurriyetdailynews.com/turkey-to-continue-responding-to-humanitarian-crises-121982
[video - Pidato Erdogan]