[PORTAL-ISLAM.ID] ANKARA – Pemerintah Turki menarik duta besarnya dari Israel dan Amerika Serikat menyusul pembunuhan puluhan demonstran Palestina oleh Pasukan Keamanan Israel (IDF) dan pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan penarikan duta besar ini melalui pidato yang disampaikannya di London, Inggris, pada Senin, 14 Mei 2018.
“Israel melancarkan teror. Israel adalah negara teror,” kata Erdogan. “Apa yang Israel lakukan adalah genosida."
Wakil Perdana Menteri Turki Bekir Bozdag mengatakan, kedua diplomat yang saat ini ditempatkan di Washington DC dan Tel Aviv itu akan kembali ke Turki untuk melakukan konsultasi. Turki juga mengumumkan tiga hari berkabung nasional sebagai bentuk solidaritas untuk Palestina.
Baca Juga
- Info terbaru AS sudah siapkan 6 pesawat pembom siluman B-2 untuk menargetkan fasilitas nuklir Iran
- Sarawak baru saja mengumumkan pendidikan tinggi gratis untuk semua warga Sarawak yang belajar di universitas
- Investor Korea resah, sudah terlanjur invest Triliunan Won di Indonesia kini terancam pasca UU TNI disahkan
Sedikitnya 62 warga Palestina terbunuh dan lebih dari 2.700 lainnya luka-luka akibat tembakan tentara Israel di sepanjang perbatasan Gaza pada Senin. Sebagian besar dari korban mengalami luka-luka akibat tembakan amunisi hidup serta gas air mata.
Otoritas Palestina dan Pemerintah Turki menyebut kekerasan yang dilakukan tentara Israel terhadap para demonstran sebagai sebuah “pembantaian” (genosida) dan mendesak dunia internasional untuk turun tangan mencegah jatuhnya lebih banyak korban.
62 syahid dan hampir 3000 ribu luka2 akibat kebiadaban Israel di Palestine. Baru @RT_Erdogan yang bersuara lantang bahkan mengusir Dubes Israel di Ankara dan menarik Dubes Turky di Washington. Pak @jokowi agar segera ikut ambil bagian dalam melawan kebiadaban ini!— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) 15 Mei 2018
Siang ini Turky secara resmi meminta Dubes Israel di Ankara untuk meninggalkan Turky hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Ya Rabb, Izzah itu masih ada di pemimpin kami ternyata. https://t.co/NmhVVCMgrc
— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) 15 Mei 2018