ERDOGAN: Setelah 2 Tahun Kudeta & 200 Kali Percobaan Pembunuhan
ERDOGAN
Hari ini tepat dua tahun yang lalu 15 Juli 2016, Erdogan hendak dikudeta oleh Militer dan barisan loyalis The Gülen movement.
Bila saja saat itu Erdogan berhasil dibunuh, ia senasib dengan Turgut Özal (presiden Turki 1989-1993), yang plot penyingkirannya disebut-sebut berujung kematian mendadak (serangan jantung). Memang, ia tak setragis kematian Adnan Menderes (Perdana Menteri Turki 1950-1960), yang harus menemui Tuhannya di tiang gantungan pasca dikudeta militer tahun 27 Mei 1960.
Tentu saja, Erdogan belajar banyak pada Menderes dan Özal, dua nama yang disebut-sebut menginspirasi partainya (AKP) ketimbang sang mantan murobbinya, yang kadung mencapnya pengkhianat, yakni Necmettin Erbakan.
Erdogan memang sudah sigap dan paham betul lakon militer di negerinya, termasuk kalangan yang membentuk Ergenekon (organisasi bawah tanah klandestin, sekuler ultra-nasionalis) bahkan belakangan sindikasi The Deep State (negara dalam negara).
Yang tak banyak diketahui orang, Erdogan sampai sekira 2012 -merujuk data di buku Prof Redzuan Othman (2015), “Sekularisme dan Proses Demokrasi di Turki”- pernah didera percobaan pembunuhan di bilangan 200 kali, dengan hasil semua gagal!
Apa pun narasi media dan diplomat Barat padanya (Otoriter, Diktator, dll), yang di negeri ini acap diamini dengan parsial, Erdogan tetap eksis. Bukan saja menuju visi 2023 tepat 100 tahun negerinya menjadi republik modern, namun juga visi 2070 tepat 1000 tahun kemunculan leluhur bangsanya: Seljuk.
Pada namanya banyak doa-doa dititipkan, patik hanya bagian proton amat tak kasatmata menyematkannya di hati.
(Yusuf Maulana)