Berhasil DIRINGKUS, Emmanuel Alvino, Ahoker yang Menyiksa dan Menggunduli Mantan ART-nya Terancam HUKUMAN MATI


[PORTAL-ISLAM.ID]  Polres Bogor akhirnya menangkap Emmanuel Alvino yang diduga melakukan penganiayaan pada mantan asisten rumah tangganya (ART) Maghfiroh. Emmanuel juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.

“Dilakukan penangkapan pada tersangka EA sekitar pukul 06.45 WIB,” kata Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky dalam keterangannya, Rabu, 22 Agustus 2018.

Menurut Dicky penangkapan dilakukan di Jalan Raya Parung, Bogor dan dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Benny Cahyadi.

Tindakan keji yang dilakukan oleh Emmanuel Alvino (37) atau Pinoy terhadap mantan pembantunya Maghfiroh (28) memang keterlaluan. Bagaimana tidak, ibu dua anak itu dipukul, digunduli, dan dipersekusi karena dituduh mencuri uang Rp 1,5 juta saat masih bekerja di rumah Emmanuel.

Tuduhan Pinoy tersebut tidaklah mendasar sehingga tak serta merta diakui oleh Maghfiroh. Maghfiroh pun menerima penyiksaan keji, rambutnya habis dan wajahnya mengalami lebam.

Maghfiroh yang sehari-hari tinggal di Parung Panjang itu lantas melaporkan perbuatan Pinoy ke Polres Bogor.

Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky mengatakan, dalam kasus ini Pinoy diancam dijerat dengan Pasal 365 jo. KUHPidana dengan ancaman pidana di atas 5 tahun.

"Pelaku dikenakan Pasal 352, dan Pasal 365 KUHP dengan ancaman penjara selama-lamanya dua puluh tahun," kata Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky dalam keterangan persnya, Rabu, 22 Agustus 2018.



Menurut Dicky, Emmanuel juga bisa dikenakan hukuman lebih berat, terlebih saat melakukan aksinya, Emmanuel mengajak kedua temannya.

"Hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup," tambah Dicky.

Sebelum kasus ini, nama Pinoy pun sudah ramai menjadi pergunjingan di media sosial. Pria pendukung Ahok ini pernah berkasus semasa Pilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 silam.

Pinoy yang selalu tampil dengan rambut botak mengunggah foto kurang pantas terkait para kandidat yang maju dalam Pilgub. Dia membuka sebagian celananya sembari melontarkan kalimat bernada negatif. Dengan entengnya, pria yang menuliskan dirinya lulusan London School of Public Relation (LSPR) Jakarta itu menganggapnya sebagai guyonan belaka.

Foto Pinoy itu kembali ramai diperbincangkan publik selepas kasus penganiayaan yang dia lakukan terhadap Maghfiroh.

Sumber: Kumparan
Share Artikel: