GURU KAMI KYAI TSUNAMI


GURU KAMI KYAI TSUNAMI

Oleh: Ary Ginanjar ESQ

Tsunami Aceh, Gempa Jogja, Gempa Lombok, Tsunami Palu-Donggala, dan sekarang Tsunami Selat Sunda memberi pelajaran besar yang harus kami petik tentang arti sebuah makna dan tujuan hidup sesungguhnya.

Apabila Anda seorang professional atau businessman maka tiba-tiba saja semua milik Anda bisa habis lenyap dalam sekejap...

Apabila Anda punya keluarga bahagia, maka tiba-tiba saja keluarga bisa  hilang...

Apabila Anda seorang artis maka semua kebanggaanmu bisa sirna..

Lalu apa arti hidup bagi kita sekarang ...?
Untuk apa kita hidup kita hidup ...?
Apakah kita akan berkata lihatlah semua hancur binasa, untuk apa semua ini....?

Tidak !

Coba lihat rakyat Aceh, mereka bangkit meski sudah kehilangan segala. Semua kembali cerah.

Lihat rakyat Jogja mereka bebenah lagi meski sudah diguncang oleh gempa berkali-kali. Jogja kembali jaya.

Lihat Lombok, meski tertatih tapi mereka kembali tegak.

Begitu juga rakyat Palu dan Donggala, mereka akan bangkit seperti sediakala.

Coba pandang jauh ke timur yaitu Jepang yang selalu dilanda gempa. Mereka justru berjaya meskipun tsunami selalu meluluhlantakkan Negara ini. Tapi Jepang menjadi Bangsa yang terbesar dan terbaik di dunia.

Kita semua yang hidup disini, di dalam "Ring of Fire" dengan peringkat paling bahaya tsunami nomor wahid.

Kami tidak pernah menyesal ditakdirkan tinggal di Indonesia dan bukan tinggal di negara lain yang lebih aman.

Kami ikhlas...
Engkau telah meilih kami hidup di Tanah penuh pelajaran ini
asalkan Engkau ajarkan hikmah tauhid di hati kami.

Kini kami mengerti Kisah Ibrahim,
Kini kami mengerti Kisah Ismail,
Kini kami mengerti Kisah Siti Hajar,
Kini kami mengerti mengapa Engkau perintahkan kami sujud ke arah Kiblat 17 raka'at setiap hari...
"Laa ilaha illallah...."
Betapa mahalnya memahami kalimat tauhid ini.....

Kami yakin ini bukan sebuah hukuman, tapi Engkau pilih kami agar hidup selalu bergantung dan berlindung hanya kepada Mu.

Kami terima ini dengan deraian airmata dan darah tertumpah wahai Robbi...

Kami yakin Engkau sedang mendidik agar menjadikan kami menjadi Bangsa Taqwa, Bangsa Besar yang beriman dan berjiwa teguh, bermental baja, namun tetap rendah hati sujud setiap malam. Ini mungkin yang membuat kami menjadi Bangsa berbeda. Bangsa terbaik kelak.
Kabulkan Robbi.....
Agar kematian para korban tidak sia-sia....

Kami terima guru kami adalah Kyai Tsunami.
Kami terima Mentor kami adalah Tuan Guru Gempa Bumi.
Sahabat kami adalah Gunung Berapi agar kami selalu sujud kepada Mu wahai Ilahi Robbi...

Jadikan kami laksana pohon subur, yang setiap kali tertebas maka akan keluar cabang ranting generasi baru yang lebih cantik dan lebih kuat.

Kuatkan hatimu wahai Banten dan Lampung.
Allah bersamamu.
Kami bersamamu.

(25 Des 2018)


Share Artikel: