[PORTAL-ISLAM.ID] Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mencatat setidaknya ada ribuan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di sejumlah TPS pada Pemilu 2019 yang tidak netral. Mereka mengerahkan pemilik suara untuk memilih calon tertentu.
Komisioner Bawaslu Afifudin menyatakan KPPS disumpah untuk netral dan independen dalam menjalankan tugasnya.
"Pengawas Pemilu menemukan KPPS di 4.859 TPS yang mengerahkan pemilih untuk memilih calon tertentu," kata Afif di kantornya, Jakarta, Rabu (17/4).
Ia juga mengatakan pengawas Pemilihan Umum mencatat terdapat KPPS yang mencoblos sisa surat suara yang tidak terpakai. Setidaknya hal tersebut terjadi di sekitar 860 TPS.
"Ada pula KPPS yang memutuskan menutup TPS sebelum pukul 13.00 waktu setempat hal ini terjadi di 3.066 TPS," katanya.
Afif mencatat terdapat mobilisasi Pemilu untuk menggunakan hak pilih di 436 TPS. Ada juga saksi yang menggunakan atribut dengan unsur atau nomor urut peserta Pemilu di 2.497 TPS.
Lebih lanjut, Bawaslu mencatat total laporan masalah Pemilu yang masuk mencapai 121.993. Afif mengatakan laporan ini merupakan respon cepat dan datanya akan terus bergerak.
"Tanpa mengurangi rasa hormat, kami mengapresiasi usaha maksimal yang sudah sama-sama kita lakukan tentu konsekuensi amanat Undang-undang seperti Bawaslu memang harus lakukan pengawasan itu potret singkat pengawasan untuk memastikan Pemilu diawasi, Pemilu berintegritas," katanya. [CNNIndonesia]
***
Pemilu 2019 memang sudah cacat. Kalau terjadi kecurangan masif seperti ini maka ini bukan lagi kecurangan tapi kejahatan.
Berikut diantara temuan-temuan yang ramai di sosial media:
Tercyduk ini di Boyolali petugas tps yang nyoblos sendiri lalu dimasukan dlm kotak sendiri . Ini pekerjaan manusia apa iblis ??? @Gerindra @Fahrihamzah #KpuJanganCurang pic.twitter.com/bE4fIwAIeR
— #GNC💖PRABOWO (@SurYosodipuro_) April 19, 2019
di boyolali 01 dapat 100%, tuh baju batik yg nyoblosin semua.
— Indah Putri (@Budhe_bonbon) April 19, 2019
Tolong bantu viralkan biar segera tertangkap!!! pic.twitter.com/lckVN7jykL
Dari berbagai temuan di banyak daerah, agaknya kecurangan bisa dibilang massif. Kasus di Malaysia bahkan tergolong terstruktur dan sistematis.
— Kang Bari ❤️🕶☕️ (@Zumpio) April 19, 2019
Untuk membatalkan secara hukum di MK sudah cukup. Tapi perlu lebih dari ini. Kita perlu buktikan klaim bahwa di real count 02 menang.
Kalau selisih 10% per quick abal2, dengan total pemiih hadir 150 juta maka ada 15 juta suara yang dimanipulasi.
— Kang Bari ❤️🕶☕️ (@Zumpio) April 19, 2019
Keliatannya bombastis. Tapi ngak juga. Dengan 800an ribu TPS mereka hanya perlu curi 15-20 per TPS.
Skrg banyak temuan di satu TPS bisa ratusan. Di LN ribuan.