[PORTAL-ISLAM.ID] Penasihat khusus untuk Presiden Erdogan dan juru bicara kepresidenan Turki, İbrahim Kalın, dalam artikelnya menyebut Turki akan menghadapi entitas teroris baru yang lebih berbahaya dari PKK/YPG maupun ISIS.
يبدو أن تركيا ستضطر قريباً لخوض كفاحاً عاجلاً وشرساً مع كيان إرهابي جديد أخطر بكثير من تنظيمات غولن و (PKK) وداعش الإرهابية، لكنّ التنظيم الإرهابي الجديد من صنع وليي العهد الإماراتي محمد بن زايد والسعودي محمد بن سلمان والمخابرات المصرية.
"Turki akan segera dipaksa untuk melakukan perjuangan yang mendesak dan sengit dengan entitas teroris baru yang jauh lebih berbahaya daripada organisasi teroris Gulen, PKK dan ISIS. Organisasi teroris baru ini dibuat oleh Putra Mahkota Mohammed bin Zayed (UEA), Mohammed bin Salman (KSA) dan intelijen Mesir," kata İbrahim Kalın seperti dikutip dari twit @RD_turk, Rabu (6/11/2019).
Pengamat Internasional, Hasmi Bakhtiar, menyebut yang dimaksud dengan entitas teroris baru ini adalah bentukan agen Israel Mohammad Dahlan, mantan pemimpin Fatah di Gaza yang diusir Hamas.
"Yang dia maksud gerakan 'Jihadis baru' yang diatur oleh Dahlan, agen Israel yang diusir dari Palestine yang menjadi penasehat MBZ (Mohammed bin Zayed). Orang2 Dahlan ini yang bermain di Sinai selama ini. Ini kerjaan Dahlan dibantu intelijen Mesir didanai MBS (Mohammed bin Salman)," kata Hasmi Bakhtiar di twitter.
Baca Juga
- Info terbaru AS sudah siapkan 6 pesawat pembom siluman B-2 untuk menargetkan fasilitas nuklir Iran
- Sarawak baru saja mengumumkan pendidikan tinggi gratis untuk semua warga Sarawak yang belajar di universitas
- Investor Korea resah, sudah terlanjur invest Triliunan Won di Indonesia kini terancam pasca UU TNI disahkan
"Ke depannya orang2 Dahlan ini bakal dipake buat ngehajar Turkey. Erdogan dihajar depan belakang atas bawah," papar Hasmi.
يبدو أن تركيا ستضطر قريباً لخوض كفاحاً عاجلاً وشرساً مع كيان إرهابي جديد أخطر بكثير من تنظيمات غولن و (PKK) وداعش الإرهابية، لكنّ التنظيم الإرهابي الجديد من صنع وليي العهد الإماراتي محمد بن زايد والسعودي محمد بن سلمان والمخابرات المصرية.— الرادع التركي (@RD_turk) November 6, 2019
من مقال للكاتب الشهير ابراهيم قالن.