Jakarta itu salah satu kota dengan pejalan kaki terendah di dunia. Selama ini kita sibuk membangun jalan untuk roda (kendaraan bermotor). Saat ini trotoar yang sudah terbangun layak di Jakarta baru sekitar 16%. Karena itu sekarang Pemprov DKI gencar membangun jalan untuk kaki, supaya warga lebih banyak berjalan kaki. Selayaknya sebuah kota modern di dunia.
Membangun jalur pejalan kaki (pedestrian) menjadi prioritas kami di dalam Rencana Jangka Menengah Pemerintah Daerah (RPJMD) 2017-2022. Pemprov DKI menargetkan menata trotoar minimal 60 km setiap tahunnya.
Tahun ini Bina Marga DKI menganggarkan Rp 577,9 Miliar dari APBD DKI 2019 untuk menata trotoar sepanjang 67 km, koridor Jalan Prof. Dr. Satrio adalah salah satunya. Setelah kawasan Jalan Prof. Dr. Satrio selesai, revitalisasi trotoar akan diteruskan hingga ke kawasan Casablanca, Jakarta Selatan. Pembangunan akan dilanjutkan pada 2020.
Jadi penataan trotoar yang kita lakukan sekarang dan ke depan, adalah bagaimana menjadikan trotoar ini sebagai akses warga Jakarta dapat menjangkau transportasi publik. Seperti MRT, LRT dan BRT.
Ada enam skala prioritas dalam penataan trotoar pada 2020, yaitu kawasan sekitar terminal bus, kawasan sekitar stasiun kereta api seperti MRT, LRT dan KRL serta kawasan sekitar halte Transjakarta. Kemudian, kawasan komersial dan perkantoran, kawasan destinasi wisata dan kawasan pemukiman menuju transportasi umum.
Baca Juga
- Baru Jadi Gubernur Saja Sudah Bisa Ikut Mensejahterakan Provinsi Lain, Bagaimana Kalau Jadi Presiden?
- Anies Yang Masih Membangun Saja Disalahkan, Jakarta Belum Kiamat!
- Investor LN Mundur dari Proyek ITF Sunter Garapan Anies Karena Pemerintah Pusat Menolak Menjadi Penjamin Pinjaman, Target Selesai 2022 Melayang
10-12-2019
Anies Baswedan
(Gubernur DKI Jakarta)
Jakarta itu salah satu kota dengan pejalan kaki terendah di dunia. Selama ini kita sibuk membangun jalan untuk roda...
Dikirim oleh Anies Baswedan pada Senin, 09 Desember 2019