DULU Garang Bawa Pasukan dan Senjata Laras Panjang Geledah DPR, Kok Tidak Seperti Itu Geledah Kantor PDIP?
[PORTAL-ISLAM.ID] Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diberitakan gagal mengeledah kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat. Pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang melibatkan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.
Seperti diketahui, KPK sendiri telah menetapkan tersangka terhadap Wahyu Setiawan terkait pengurusan pergantian antar waktu (PAW) Anggota DPR PDIP periode 2019-2024. Wahyu disebut menerima uang senilai Rp600 juta.
Selain Wahyu, status tersangka ditetapkan untuk calon anggota legislatif DPR periode 2019-2024 dari PDIP yaitu Harun Masiku. Juga Saeful, yang disebut staf dari Sekjen PDIP Hasto Kristianto.
Saat Satgas dari KPK ke kantor PDIP oleh pihak sekuriti tidak diperbolehkan dengan alasan harus izin atasan dulu.
Hal ini yang menimbulkan pertanyaan publik, karena dulu KPK sangat garang ketika melakukan penggeledahan. Salah satu contohnya dulu saat menggeledah ruang DPR, sampai membawa pasukan dan senjata laras panjang. Sampai berdebat sengit dengan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
"Dulu ke gedung Dewan, geledah bawa2 pasukan bersenjata.. Mbok ya itu kantor Hasto bawain pasukan yg sama. Nekat2 halang2in, bedil aja udah.. #TangkapHastoPDIP," ujar @D4tuk_T4mburin.
[Video - Saat KPK Geledah DPR bawa pasukan dan senjata laras panjang]
RT Mbah @UyokBack— Datuk Tamburin (@D4tuk_T4mburin) January 10, 2020
Dulu ke gedung Dewan, geledah bawa2 pasukan bersenjata..
Mbok ya itu kantor Hasto bawain pasukan yg sama. Nekat2 halang2in, bedil aja udah..#TangkapHastoPDIP pic.twitter.com/UvBfJ5qlC3
[Video - PDIP]