Misteri di Balik Sikap Diamnya Presiden Xi Jinping


Misteri di balik sikap diamnya Presiden Xi Jinping

1. CNN Internasional melaporkan sejak kasus virus corona merebak, Presiden China Xi Jinping tidak banyak mengeluarkan pernyataan publik.

2. Sikap diamnya Xi Jinping tersebut dinilai menarik banyak kalangan analis dan melahirkan banyak interpretasi.

3. Umumnya di negara demokratik, begitu ada kasus bencana besar setara seperti virus corona, pemimpin tertingginya akan banyak memberikan brief harian kepada publik.

4. Semakin besar bencana, semakin popular sang pemimpin dari sistem demokratik tersebut karena selalu tampil di media publik.

5. Beda dengan China, Negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut bukan negara demokratik, pemerintahnya membatasi informasi dan setiap orang di dalam negeri menunggu-nunggu informasi resmi terkait virus corona. Informasi adalah barang mahal di China dan warga negara selalu dihadirkan single truth dari pihak yang berkuasa.

6. Penyataan Presiden Xi Jinping terakhir terkait virus corona adalah pada 28 Januari 2020, saat bertemu managing director WHO, Tedros Adhanom di Beijing. Saat itu Xi Jinping mengatakan bahwa kecepatan penyebaran virus corona sudah terakselerasi.

7. Setelah itu hampir tak ada lagi penyataan publik dari Presiden Xi Jinping sampai kemarin 5 Februari 2020 yaitu saat mendapatkan kunjungan kenegaraan dari Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen di Beijing.

8. Hun Sen adalah pemimpin tertinggi pertama yang datang ke Beijing setelah WHO mengumumkan Global Emergence Health pada 30 Januari lalu.

9. Hun Sen, Perdana Menteri Kamboja sengaja hadir ke Beijing untuk memberikan dukungan besar kepada Xi Jinping dan Rakyat China atas upaya melawan outbreak virus corona.

10. Kamboja memilih tidak mengevakuasi lusinan warganya di Wuhan karena percaya pemerintah China akan berbuat terbaik untuk menjaga mereka. Warga Kamboja di Wuhan umumnya adalah para pelajar.

11. Berbeda dengan negara lain yang melarang penerbangan langsung ke mainland China, Kamboja memilih untuk tetap memiliki penerbangan langsung ke mainland China. Bahkan Hun Sen ingin datang mengunjungi Wuhan selepas bertemu dengan Xi Jinping, namun dibatalkan karena tidak mendapatkan izin dari Xi Jinping.

12. Hun Sen menunjukan bahwa Kamboja dan pemerintahannya memberikan loyalitas penuh kepada China. Susahnya China adalah susahnya Kamboja, senangnya China juga senangnya Kamboja, setidaknya begitulah sinyal yang sedang dikirimkan Hun Sen kepada Xi Jinping.

13. Pemerintahan China dan Xi Jinping sebenarnya sangat marah atas tindakan dari berbagai negara yang berupaya menghentikan peredaran arus barang dan orang yang datang dari teritori mainland China.

14. Presiden Xi menyatakan sebagai tindakan berlebihan (excessive reaction) yang dapat memukul ekonomi China lebih dalam.

15. Kemarahan tersebut dapat juga dilihat dari penyataan Dubes China di Indonesia yang memberikan pernyataan kritis atas pelarangan penerbangan dari dan ke China oleh pemerintah Indonesia. Dubes China tersebut mengingatkan bahwa masa depan ekonomi kedua negara akan cerah bila segala sesuatunya dipikirkan dengan bijak. Bahkan China memprediksi Indonesia adalah partner dagang utama nanti.

16. Indonesia sudah mengambil 6 langkah cepat dan bijak yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Ibu Retno Marsudi (02/02) diantaranya adalah evakuasi dan observasi 243 WNI dari Wuhan akan dilakukan selama 14 hari dan Menteri Kesehatan RI membuka kantor di Natuna, Penerbangan langsung dari dan ke mainland China ditunda, pendatang dari mainland China dilarang masuk Indonesia dan bebas visa untuk warga negara RRT dihentikan.

17. Sikap tersebut dinilai berlebihan (overreact) oleh pemerintahan Xi Jinping, padahal sebenarnya sikap tersebut sudah umum (best practice) dilakukan negara-negara lain seperti Amerika, Australia, Jepang, India dan negara Eropa lainnya.

18. Presiden Jokowi sudah tepat dan bijak mengambil sikap tersebut karena Indonesia harus melindungi national interest-nya termasuk melindungi tumpah darah bangsa dari ancaman virus corona dimana pemerintah China pun akan melakukan serupa bila virus corona tersebar masif di wilayah Indonesia.

19. Mungkin ekspektasi pemerintah China terhadap Indonesia yang terlalu besar, sehingga mengatakan tindakan tersebut sebagai excessive reaction.

20. Kemarin 6/02 Xi Jinping terlihat memimpin rapat biro untuk menetapkan pendekatan baru dalam mengatasi virus corona setelah itu Xi Jinping mendatangi komunitas muslim di Beijing meminta agar kaum muslim China berdoa untuk menghilangkan bencana virus corona.

21. Sikap diam Xi Jinping menunjukan sikap kehati-hatiannya dalam merespon penyebaran virus corona. Konsekuensi virus corana terhadap ekonomi China menjadi tidak dapat diprediksi (unpredictable) bila Xi terlalu banyak bicara ke publik internasional. Oleh karena itu sikap diamnya Xi Jinping dapat dimengerti.

22. Sebagai negara yang memiliki cita-cita menjadi nomor satu dunia di tahun 2049 dalam berbagai bidang kehidupan, China harus tetap mengusahakan pada tracknya. Virus Corona bisa jadi menjadi penghambat cita-cita tersebut bila vaksin virus corona tidak ditemukan dalam waktu cepat. Namun bila vaksin tersebut ditemukan dalam waktu dekat China bisa jadi menjadi negara pioneer yang akan membantu negara lain menyembuhkan virus tersebut. Bila skenario kedua yang terjadi maka negara seperti Kamboja akan menerima banyak manfaat dan cita-cita China menjadi nomor satu dunia akan tetap pada tracknya.

23. Apapun skenario yang terjadi, kita sebagai sesama manusia harus tetap mendoakan agar bencana virus corona yang menimpa bangsa China dan 18 negara lainnya segera dapat diatasi, dan bagi mereka yang sakit segera sembuh. Itulah harapan kita. Harapan seluruh manusia Indonesia.

Oleh: Achmad Nur Hidayat
(Pengamat Kebijakan Publik)

Share Artikel: