PELURU DIARAHKAN KE ILC


PELURU DIARAHKAN KE ILC

ILC diserang, dari programnya hingga presenternya. Kalo dari program sampai Goenawan Mohamad ikutan komentar negatif menghimbau tidak menonton ILC.

Ada juga yang menuntut ILC karena menggunakan tema Masiku, dengan alasan Masiku nama marga. Repotnya jumlah marga di Indonesia ribuan, jelas mustahil memilah satu persatu kata, tim redaksi jadi sempit kosa katanya. Terakhir foto bang Karni dengan wanita di sebuah pertemuan dengan kolega.

ILC memang acara dialog 2 sisi (pro dan kontra), justru keterbukaan informasi didapat dari ILC, pro dan kontra atas issue yang berkembang, dan yang bicara tokoh-tokoh yang berada dalam pusaran issue tersebut, baik dari yang pro maupun kontra, semua diberi kesempatan. Jika tidak siap dengan perbedaan, memang sebaiknya jangan nonton ILC. Kalau maunya seragam lebih cocok di RRC atau Korut.

Acara ILC untuk pendukung pemerintah seperti ajang pembataian, hampir di setiap tema ILC, perwakilan pemerintah kedodoran dalam mempertahankan argumen. Perwakilan pemerintah yang dikirim, kalo gak kompeten atau yang dikirim cuma dagelan banyak omong. Habislah mereka digoreng sana-sini.

Buat pro pemerintah, ILC menjadi batu sandungan, solusinya downgrade ILC dan tokoh dibaliknya. Tapi bagi kontra pemerintah, ILC menjadi media pencerdasan dan penguatan informasi.

Posisi bang Karni hanya sebagai moderator/presenter, beliau tidak memberikan perspektif pemikiran dan tentunya netral. Namun karena acara ILC perwakilan pemerintah selalu terdesak, stigma ILC oposan disematkan. Padahal ILC hanya wadah pembahasan issue yang berkembang, bukan steering issue.

Katanya ingin berdemokrasi? tapi kok membungkam informasi? Bukankah dalam berdemokrasi, keterbukaan informai menjadi pilar utama?

(Alhadi Muhammad)

Share Artikel: