CORONA ADALAH NATION THREAT (ANCAMAN NEGARA) !!!


CORONA ADALAH NATION THREAT !!!

Corona virus itu masuk kategori ancaman atau bukan? Demikian sebuah kalimat bertanya keluar dari pejabat intelijen senior jaman pak Harto hingga jaman SBY ke pada saya kemarin.

Saya jawab, kalau saya harusnya sudah masuk ancaman, nation threat (ancaman negara)!!

Siapa yang menentukan ANCAMAN di negara kita ini? lembaga mana atau individu jabatannya apa yang bisa menentukanan sebuah “fenomena” itu masuk ancaman negara atau bukan di negara kita ini? Saya tidak jawab pertanyaan selanjutnya tersebut. Kepala saya langsung mengolah data sendiri. Pertanyaan beliau yang berusia 69 tahun ini membuat otak saya bekerja menganalisa.

Yang dia lanjutkan dengan kalimat, begitu ada saran dari WHO untuk membuat tindakan nasional di Indonesia masuk kagori bencana, dimana bencana tersebut bisa masuk kategori 4 yaitu “state emergency” yang bisa membuat beberapa daerah di-lockdown, pejabat negara saat ini tidak melakukan apa yang disarankan tersebut membuat banyak pengamat ketar ketir.

Alasanya pejabat tersebut ada banyak yang coba kita fahami. Misalnya, Ekonomi bisa lumpuh, biayanya besar karena cadangan pangan, cadangan energi, cadangan obat-obatan apakah cukup untuk hajat hidup selama beberapa daerah diisolasi?

Kita coba fahami sisi pejabat negara, yang selama ini punya pola sama. Kata bisa RUGI, kata tidak ada DANA, kata EKONOMI berat menjadi alasan paling dominan.

Karena itu berat banget untuk negara mengumumkan corona sebagai ancaman. Saat ini Corona bukan ancaman negara, corona hanya ancaman kesehatan. Dengan harapan sembuh sendiri gitu ya?

Karena ancamannya kesehatan yang bisa mempengaruhi ekonomi maka keputusanya hanya himbauan sambil berusaha meniru ala Korea Selatan. Yang mana ditirunya?

Ini menarik. Karena kalau mau meniru Korea Selatan, Vietnam, dan Arab Saudi ternyata ketiganya punya “pendekatan” yang sama, mereka melakukan pendekatan "ancaman negara" atau nation threat sehingga militer dan intelijen mengambil alih fungsi, seperti kesehatan, pertahanan dan distribusi pangan. Itu dong ditirunya!!!

Bener deh, social distancing bisa dilakukan kalau ini masalah kesehatan, namun NEW CORONA VIRUS code name COVID 19 adalah “biological weapon”. Ini harus pendekatannya ancaman negara, yaitu segera putuskan menjadi darurat militer.

Lebay kah ide ini?

Boleh jadi lebay. Kita ada baiknya melihat masalah corona virus yang senjata biologi ini bisa dilihat dari BIGGER PERSPECTIVE kaca mata yang lebih luas, satu adalah ancaman negara kedua ini adalah perang.

Saat ini pendekatanya adalah “darurat sipil” dengan strategi “sosial distancing”, rasanya tidak akan efective. Bisa-bisa sudah telat walau masih cukup waktu dan tindakan cepat, sudah lebih 170 yang terpapar di daerah pandemic khususnya Jakarta dan beberapa kota lainnya.

Jadi ada baiknya kita containment kan, Jakarta masuk pandemic sudah masuk kategori ORANGE dan sebaiknya dilakukan sosial separation, meniru Vietnam dan Arab Saudi, dirumahkan penduduk Jakarta dengan militer menjaga setiap titik titik distribusi.

7 hari ke depan, financial market bursa saham, ditutup. Angap saja lagi NYEPI, nyepi 7 hari.

China dengan strateginya me-lockdown kota Wuhan, dan membatasi provinsi Hubei, ternyata kurang dari 1 bulan ke depan seluruh negara China selesai masalah corona, dan semester kedua 2020, mereka DULUAN TAKE OFF.

Indonesia agak terlambat. Harusnya sejak Januari kemarin sudah selected. Blokir turis asing dan sudah pasang alat pendeteksi suhu dan test kesehatan lainnya. Sudah mulai beli alat-alat disinfectant portable yang akan dipasang di mana. Dan juga siapkan jutaan alat test pendeteksi corona personal yang cepat 15 menitan sudah tahu hasilnya.

Sekarang berat, selagi urusan corona di awal masuk Indonesia. Tahu-tahu Amerika kasih code GO AHEAD ke MBS untuk menjual murah harga minyak di 30 dolar per barel. Indonesia bukan kejedot corona saja, tapi kegebug dolar juga. Ngak bisa ekport yang mengakibatkan tidak punya cadangan dolar dimana kebutuhan dolar untuk impor masih besar, terutama impor oil. Ini membuat rupiah jeblok parah.

Solusinya bagaimana? Ada dua ancaman nasional kali ini, ekonomi dan kesehatan.

Sebaiknya kita lupakan dulu masalah ekonomi, sebaiknya kita fokus atas nama KEMANUSIAAN terlebih dahulu.

Semua kekuatan, baik dana, tenaga, fokus di satu hal, selesaikan corona. Diatas economic value yang selalu diutamakan saat ini, ada yang berada di atas ekonomi itu yaitu masalah KEMANUSIAAN. Negara harus hadir, dananya ngak sampai 13 triliun, waktunya tidak sampai 1 bulan. Jakarta di-lockdown.

Pusat pemerintahan pindah di Solo atau Jogja bisa kok.

Jakarta + Jabodetabek Lockdown 10 hari pakai darurat militer ala Vietnam dan Arab Saudi. KEMHAN, BNPB, KASAD & Panglima, BIN dan Menkes bisa selesaikan ini, bisa selesaikan urusan ini. Mereka semua adalah MAN WITH UNIFORM kok, faham sekali apa yang harus dilakukan.

Apa yang mereka lalukan? Seperti di Korea Selatan, semua di test, portabel test. Semua di disinfectant selagi semua di-lockdown. Hanya personal keamanan yang boleh di luar. Kecuali warga yang memerlukan kebutuhan penting seperti ke rumah sakit dan itupun di kawal tentara.

Sekedar pengingat, dengan 227 terpapar 19 meninggal itu Iran 3 minggu yang lalu, sekarang 10.000 terpapar, 1000 meninggal di Iran. Karena tidak mau lock down !!!!

#lockdownjakarta #socialseparationathome

19/3/2020

(Mardigu WP)


Share Artikel: