Dirjen Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah (tengah). Foto ANTARA - Agus Setiawan
[PORTAL-ISLAM.ID] Kementerian Kesehatan Malaysia menyarankan masyarakatnya tidak menggunakan teknik rapid test kit (RTK) yang kini beredar di pasaran untuk mendeteksi virus corona lantaran dianggap hanya mendeteksi antibodi dalam tubuh.
"Untuk informasi, ujian laboratorium yang dilakukan di fasilitas kesehatan pemerintah guna mendeteksi infeksi Covid-19 adalah dengan menggunakan teknik Real-Time Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (rRT-PCR)," kata Dirjen Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah, seperti dikutip dari Antara, Rabu (25/3/2020).
Dia mengatakan teknik rRT-PCR yang dijalankan akan mendeteksi kehadiran virus Corona yang terdapat di dalam tubuh pasien.
"Keputusan ujian yang tepat melalui teknik rRTPCR adalah amat penting dalam pengurusan pasien Covid-19 yang terdeteksi," katanya.
Baca Juga
- Sarawak baru saja mengumumkan pendidikan tinggi gratis untuk semua warga Sarawak yang belajar di universitas
- Investor Korea resah, sudah terlanjur invest Triliunan Won di Indonesia kini terancam pasca UU TNI disahkan
- Mantan Jaksa AS ditemukan tewas di tempat tidurnya, dia mengusut kasus masuknya warga Israel secara ilegal
"Ujian RTK yang mendeteksi antibodi tidak dapat mendeteksi virus dan membuat pengesahan terjangkit. Ini menyebabkan ia tidak dapat membantu dalam pendeteksian awal kasus COVID-19. Justru ujian RTK yang mendeteksi antibodi tidak disarankan untuk tujuan diagnosa COVID-19," katanya.
Oleh karena itu, ujar dia, Kemenkes Malaysia mengharapkan masyarakat tidak menjalani ujian RTK dengan sembarangan tanpa mendapat nasehat dari ahli kesehatan karena berpotensi untuk menimbulkan salah tafsir dan keresahan terhadap keputusan ujian yang diperoleh. [Antara]