Peringatkan Dunia Soal Corona Virus, Dokter dari Italia: Segera Lockdown dan Tingkatkan Kapasitas ICU!


[PORTAL-ISLAM.ID]  Lambatnya pemerintah Italia merespon wabah corona virus menyebabkan banyaknya korban jiwa yang jatuh dan seluruh negeri nyaris kolaps.

Sikap pemerintah Italia yang meremehkan penyebaran virus corona membuat warga Italia menganggap bahwa virus tersebut tidak seberbahaya yang dikabarkan. Akibatnya, banyak yang tidak siap ketika pasien positif corona mulai berdatangan.


Sikap meremehkan keganasan virus corona juga dilakukan negara lain, salah satunya Indonesia. Sejak virus ini merebak, pemerintah Indonesia menutupi keberadaannya dan tak segera mengatasinya agar penyebaran virus tak meluas.

Para menteri dan pejabat negara justru mengolok-olok dan menyebut virus ini bisa sembuh sendiri, bisa dicegah dengan minum jamu, bahkan konon bisa disembuhkan dengan minum susu kuda liar.

Kini sesudah virus ini meluas dan dinyatakan sebagai pandemik oleh WHO dan telah memakan korban jiwa beberapa WNI, pemerintah baru menetapkan kondisi ini sebagai KLB dan mengimbau warga untuk tidak beraktivitas di luar rumah.

Anehnya, keputusan pemerintah yang cenderung terlambat ini masih disebut-sebut oleh buzzeRp sebagai upaya menakut-nakuti warga dan mempolitisasi virus corona.

Padahal Marco Vergano, seorang dokter anestesi di Turin, Italia, memberi peringatan kepada dunia bahwa satu-satunya cara mencegah tumbangnya sistem perawatan kesehatan adalah dengan lockdown sesegera mungkin dan meningkatkan kapasitas ICU.

"The only way to prevent a health care system collapse is to enforce a lockdown as soon as possible, and to increase ICU capacity," ujar dokter Marco saat diwawancara oleh Skynews TV.

Pernyataan dokter Marco diperkuat oleh pernyataan Emanuela Zaccone, seorang ahli IT dari Italia yang menuliskan "Ketika kami mengatakan isolasi adalah satu-satunya cara, hal ini karena kami membayar harga dari ketidak pedulian kami mengaktifkan sistem isolasi sesegera mungkin. Lihat data ini, angka tidak akan berdusta."


Berikut keterangan lengkap dokter Marco Vergano.


Share Artikel: