Operasi Rahasia Barat Digagalkan İntelejen Turki di Libya, Kocar Kacir Mereka Melarikan Diri
[PORTAL-ISLAM.ID] September 2019, adalah finalisasi operasi rahasia para veteran militer Kerajaan Inggris. Targetnya, menggagalkan suplai senjata dan logistik Turki via laut untuk pemerintah sah Libya.
Pertemuan dirancang di ibu kota Saudi Arabia, Riyadh, bulan Juli 2019, dimana mantan PM Inggris, Tony Blair dan belasan pakar security system berkumpul bersama Ben Salman, sebelum kedatangan Jenderal pemberontak Haftar pada Minggu berikutnya.
Surat kabar Inggris “Daily Telegraph” mengungkapkan rincian baru tentang partisipasi tentara bayaran Inggris dalam operasi militer yang mendukung pensiunan jenderal Libya Khalifa Haftar, dengan imbalan sejumlah besar, walau kemudian operasi tersebut “akhirnya gagal”.
Sekira 5 tentara bayaran Inggris, bersama pasukan dari Italia, Yunani, Afsel berpartisipasi dalam operasi penaklukkan ibukota Libya, Tripoli. Tugas 5 tentara bayaran Inggris adalah mengendalikan udara lewat helikopter serang yang mendukung Haftar, dengan imbalan berjumlah 150 ribu dolar per orang.
Menurut sebuah artikel yang ditulis oleh Gareth Brown. Artikel itu mengklarifikasi bahwa tentara bayaran adalah elemen mantan Angkatan Laut Kerajaan dan Angkatan Udara Inggris bersama 20 tentara bayaran asing.
Menambahkan bahwa mereka telah melakukan perjalanan ke Libya selama Juni lalu, dalam operasi untuk mengarahkan helikopter serang dan kapal cepat untuk mencegat kapal-kapal Turki yang diduga mendukung pemerintah Tripoli yang diakui PBB.
Namun operasi yang dirancang gagal total, usai turun tangannya intelejen Turki yang pada bulan September mengirimkan 500 tenaga ahli militer plus alutsista utama kepada militer GNA (Pemerintah Sah ibya). Bahkan ke 20 tentara bayaran kabur via Malta dengan Speedboat, usai diketahui jejak operasi hingga gagal.
Pusat komando militer AS di Afrika bahkan membocorkan nilai uang palsu yang dicetak percetakan resmi di Rusia untuk pemberontak Haftar. Jumlahnya ditengarai lebih dari 1 milyar 100 juta Dinar Libya. Tiga hari sebelum İdul Fitri, PM Malta mengunjungi Siraj PM Libya, dan disepakati pembekuan sejumlah uang haram yang dimaksud. [Opini24]
___
*NB: GNA dan Turki berhasil mengusir pasukan bayaran Rusia yang mendukung pemberontak Libya Nasional Army (LNA) yang dipimpin komandan Khalifa Hartar. Ratusan kontraktor militer dan pasukan bayaran Rusia (Wagner Group) di Libya dievakuasi pada hari Senin (25/5/2020) setelah mundur dari pertempuran di garis depan (Tripoli) Ibu kota Libya.
[Video - Pasukan Bayaran Rusia Wagner Group Kabur dari Tripoli Libya]