PDIP, DEWASALAH...


PDIP, DEWASALAH..

Semua partai pendukung RUU HIP tingkat baleg saat ini balik badan dan mengatakan menolak RUU HIP untuk dilanjutkan. Hanya menyisakan 2 partai yang belum menyatakam sikap penolakan.

Golkar masih menerima dengan syarat RUU memasukkan unsur-unsur yang jadi kehebohan. Sedangkan PDIP sebagai partai pengusul, lebih bersuara pada keheranan mereka atas sikap partai yang tiba-tiba berbalik arah.

"Padahal usulan ini sudah disetujui mayoritas fraksi untuk dibahas lebih lanjut pada tingkatan paripurna. Hanya Demokrat yang menarik diri saat usulan ini diputuskan".

PDIP ditinggal sendiri dan merasa dikhianati atas kesepakatan menjadikan RUU HIP sebagai usulan baleg.

Aksi penolakan RUU HIP kemarin benar-benar menjadi hantaman bagi PDIP. Nama partai mereka disebut dan disamakan dengan PKI. Bukan itu saja, bendera mereka pun dibakar oleh oknum-oknum peserta aksi.

PDIP meradang, Triple Kill.

Usulan mereka dihebohkan dengan penolakan, nama partai mereka dituduh Komunis dan bendera mereka dibakar. Sikap apa lagi yang diharapkan pada PDIP, ketika mereka menghadapi situasi seperti itu?

Bukannya mengakui kesalahan dan mengikuti partai-partai lain untuk berkata Batal, sikap PDIP malah memperlihatkan perlawanan. Pihak-pihak yang dianggap menyebarkan kebencian pada PDIP akan dilaporkan pada kepolisian dengan pasal UU ITE. Nama Megawati dan citra partai yang diburukkan, memantik kemarahan kader PDIP dan melaporkan beberapa nama akun yang sudah mereka petakan.

Aksi pembakaran bendera pun mereka jadikan sebagai perlawanan. Jalur hukum mereka pilih sebagai bentuk tidak terima. Di berbagai daerah kantong suara, aksi-aksi demonstran terjadi dengan atribut merah kebanggaan mereka. Menuntut pelaku pembakaran diadili.

Sangat disayangkan apabila penolakan rakyat dan kemarahannya malah dilawan dengan sikap arogan dari PDIP. Seharusnya mereka bisa bersikap bijak dan menjadikan moment ini sebagai waktunya untuk berdialog pada pihak-pihak yang membenci.

Jika PDIP melakukan tindakan perlawanan dan menggerakkan kadernya di daerah, yang ditakutkan akan terjadi kontak fisik yang berujung pada konflik horizontal.

Isu PKI ini bukan main-main, memori rakyat masih melekat kuat. Terlebih pada umat Islam yang menjadi korban terbesarnya. Saat masyarakat sedang marah, lalu dilawan dengan kemarahan juga. Apa yang akan terjadi?

Kedewasaan PDIP dinilai dari kasus yang sedang membelenggu mereka saat ini. Jika memilih jalan hukum, pasti sangat mampu dilakukan oleh PDIP. Namun dampaknya akan bahaya.

Sebagai partai yang menguasai banyak suara, seharusnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan PDIP atas segala hinaan dan hujatan tersebut. Toh selama ini dalam konstelasi politik mereka kerap menerima serangan demikian. Tapi suara yang didapat tetap kuat.

Banyak partai mengalami benderanya dibakar, namun mereka mempunyai cara untuk menyelesaikan. Sebagai partai juara, apa yang dilakukan PDIP sangat menentukan bagaimana demokrasi itu benar-benar ada dalam partai mereka.

Rakyat yang marah jangan dilawan. Melawan rakyat yang marah, seperti melawan air Bah yang akan menggulung siapa saja.

(By Iwan Balaoe)
PDIP, DEWASALAH.. ... Semua partai pendukung RUU HIP tingkat baleg saat ini balik badan dan mengatakan menolak RUU HIP...
Dikirim oleh Iwan Balaoe pada Kamis, 25 Juni 2020
Share Artikel: