Prabowo disukai di Sumbar sebagai 'Simbol' atau 'Sosok'


Prabowo disukai di Sumbar sebagai Simbol atau Sosok?

1. Pemilihan Presiden sudah selesai dengan kemenangan Jokowi atas Prabowo sehingga tidak ada lagi istilah 01 atau 02.

2. Bahkan 02 pun sekarang sudah melebur menjadi 01 tapi tetap ada pertentangan bahkan membelah dalam jurang yang sulit dipisahkan yaitu istilah Kadrun dan istilang cebong.

3. Istilah "kadrun' belakangan mulai marak kepada oposisi yang mengkritik pemerintah mulai dari siapapun dan kedudukan apapun apalagi kalau itu ulama maka akan semangkin kadrun itu dibullykan.

4. Menariknya di Sumbar istilah kadrun itu disematkan untuk masyarakat Sumbar langsung disampaikan oleh pendukung garis keras pemerintah yaitu dosen UI Ade Armando yang mendapat reaksi keras berupa pencabutan dirinya sebagai warga keturunan Minang.

5. Di Sumbar waktu pilpres Prabowo menang telak dari Jokowi dengan persentasi paling tinggi dibanding provinsi lain. Menang 85,9 persen.

6. Apakah Prabowo disukai di Minang karena sosoknya yang merupakan jendral, tegas, tegap dan berwibawa serta pintar bahasa asing.

7. Atau beliau menang di Sumbar karena beliau adalah sosok yang menjadi 'simbol perlawanan' rakyat Sumbar sebagai oposisi yang banyak tidak suka dengan kepemimpinan dan kebijakan pemerintah pusat saat ini.

8. Maka waktulah yang akan menjawabnya dan jawaban itu akan kita lihat di pilkada Sumbar baik gubernur dan bupati yang akan berlangsung di akhir tahun ini.

9. Kabarnya Prabowo akan langsung datang ke Sumbar melakukan kampanye cakada yang diusung Gerindra. Ayok kita lihat apakah Prabowo disukai sebagai sosok pribadinya atau cuma sebagai simbol.

10. Kalau sebagai sosok maka akan menang mutlak Gerindra di pilkada Sumbar sebagaimana menang di Pileg dan Pilpres lalu. Tapi kalau sebagai simbol perlawanan maka PKS lah yang hari ini sebagai simbol Oposisi.

(Oleh: Khairunnas Ajo)

Share Artikel: