Ekonomi Turki Kembali Diserang
Kritik terhadap AKP terus berkembang. Nilai 200 Lira Turki 2009 adalah 131 dollar. Namun kini hanya sekitar 31 dollar.
Krisis mata uang di Turki terjadi sejak 2018, saat itu muncul ketegangan tensi politik antara Turki dengan NATO selaku sekutu Amerika Serikat (AS).
Penasihat Presiden Erdogan menegaskan bahwa keinginan kapitalis kanibal ekonomi dunia, mengembalikan Turki dalam perangkap IMF, dengan berhutang dan mencabut pelayanan pada rakyat.
Kanibalis kapitalis mengatakan, "Jika Anda tidak memotong suku bunga dan menawarkan sumber daya negara ke kanibal kapitalis keuangan, jika Anda tidak meminta uang di pintu IMF, kami akan terus mengoperasi."
Baca Juga
- Sarawak baru saja mengumumkan pendidikan tinggi gratis untuk semua warga Sarawak yang belajar di universitas
- Investor Korea resah, sudah terlanjur invest Triliunan Won di Indonesia kini terancam pasca UU TNI disahkan
- Mantan Jaksa AS ditemukan tewas di tempat tidurnya, dia mengusut kasus masuknya warga Israel secara ilegal
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, berulang kali menyebut bahwa bunga rendah bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Bahkan AFP menulis, Erdogan pernah mengatakan, suku bunga tinggi adalah 'ibu dan bapak dari segala setan'.
Cara menyerang kapitalis ya gitu klo perang dengan senjata mungkin mereka masih berfikir ulang karena rakyat Turki kuat dan kompak buktinya kudeta yang gagal rakyat berjibaku membela pemimpinnya.
(Dr. Nandang Burhanudin)