[PORTAL-ISLAM] Kemarin Turki kembali meresmikan metro bus listrik "100% made in Turkey", dimana beberapa hari sebelumnya Presiden Turki juga melaunching frigate (kapal perang) 100 % juga buatan Turki. Sebelumnya lagi, Erdogan meresmikan mobil nasional listrik TOGG.
Dalam setahun terakhir, Turki benar-benar show off kemampuan industri strategisnya, di tengah sanksi yang dikenakan AS karena transaksi sistem peluru kendali S-400 dengan Rusia.
Hari ini, Turki sudah menjadi salah satu negara besar dan tidak bisa dipandang sebelah mata di dunia. Bahkan ketika Menlu AS, Mike Pompeo mengancam Turki terkait pembelian S-400, Menlu Turki, Mevlud Cavuzoglu menjawab, "AS kalau masih mau berteman dengan Turki, diam saja! Karena Turki akan tetap membeli S-400!"
Banyak pihak meyakini bahwa insiden tewasnya seorang perwira tinggi Rusia (berpangkat Mayjend) di Timur Laut Suriah dan penembakan jatuh 2 drone AS jenis MQ-9 Reaper di Barat Laut Suriah oleh misil Turki merupakan peringatan bagi AS dan Rusia bahwa "Jangan main-main sama Turki, Idlib dan Utara Aleppo adalah tanggungjawab Turki!"
Baca Juga
- Sarawak baru saja mengumumkan pendidikan tinggi gratis untuk semua warga Sarawak yang belajar di universitas
- Investor Korea resah, sudah terlanjur invest Triliunan Won di Indonesia kini terancam pasca UU TNI disahkan
- Mantan Jaksa AS ditemukan tewas di tempat tidurnya, dia mengusut kasus masuknya warga Israel secara ilegal
Presiden Erdogan menegaskan bahwa Turki akan membela hak-haknya di Laut Tengah, dan tidak akan memberikan konsesi apapun atas hak gas di Laut Tengah kepada siapapun.
Presiden Erdogan mengatakan, "Turki bukanlah negara yang bisa dicoba-coba kesabarannya, kalau kami bilang akan melakukan, maka kami lakukan, dan kami sudah siap dengan segala konsekuensinya!". []