Diantara Dosa Paling Besar Disisi Allah, Ketika Diingatkan Untuk Bertaqwa, Dijawab Urus saja dirimu sendiri


Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya. Teringat dengan Al-Qur’an surat Al A’raaf ayat 82. Apalagi ketika mendengarkan penjelasan tafsirnya menurut para ulama Ahlussunnah wa Jama’ah, betapa nyata dan tak pernah berubah kaidahnya. Kejahatan, kejahilan, kemaksiatan dan keburukan besar senantiasa memiliki pola yang sama. Tak pernah berubah sedikit pun. Media dan bentuknya saja yang berubah.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Senantiasa sama. Para penentang Nabi Luth dan pengikut mereka hingga akhir zaman akan senantiasa mengolok, menyebut sok suci dan mempersekusi atau menyuruh pindah ke negeri lain tatkala ada yang menasehati ataupun menegakkan amru bil ma’ruf dan nahyu anil munkar.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Allah Ta’ala berfirman:⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُوٓا۟ أَخْرِجُوهُم مِّن قَرْيَتِكُمْ ۖ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Persekusi (usirlah) mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang sok suci." (QS. Al-A’raaf ayat 82).⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Ungkapan “mereka adalah manusia yang sok suci” (إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ) merupakan pokoknya. Ungkapan lain yang menyertai, sebagai penjelas maupun penguat, bisa beragam bentuknya, semisal perkataan, “Tidak usah mengurusi dosa orang lain.” Atau perkataan, “Kamu tidak perlu sibuk mengurusi yang kulakukan dosa atau tidak.”⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Selain dari para penentang Nabi Luth maupun para pewarisnya hingga saat ini, ucapan itu akan keluar dari orang-orang munafik dan para penentang Allah ‘Azza wa Jalla, meskipun zahirnya mengenakan pakaian yang mengesankan sebagai muslim taat. Bukankah penentang Allah Ta’ala bahkan ada yang membangun masjid sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat At-Taubah? Dialah Masjid Dhirar yang terlarang bagi seorang muslim shalat di dalamnya, selama-lamanya.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Sebagian perkataan “mungkin” diucapkan tanpa mengerti akibatnya. Sesungguhnya ada dosa yang sangat besar dan dosa itu menjadi musibah akhirat baginya justru karena ucapannya. Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa sallam bersabda:⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
فَإِنَّ مِنْ أَكْبَرِ الذَّنْبِ عِنْدَ اللَّهِ أَنْ يَقُولَ الرَّجُلُ لِلرَّجُلِ اتَّقِ اللَّهَ، فَيَقُولُ: عَلَيْكَ بِنَفْسِكَ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Maka sesungguhnya termasuk dosa paling besar di sisi Allah adalah ketika seseorang menasehati, "Bertaqwalah kepada Allah", lalu dijawab, "Urus saja dirimu sendiri."⁣⁣ (HR. Ath-Thabarani, Al-Baihaqi, dan lainnya).⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Dosa atau keburukan yang diperbuat saat itu boleh jadi bukan termasuk dosa besar. Tetapi ia terhitung melakukan dosa besar tatkala menanggapi nasehat taqwa dengan perkataan “urus saja dirimu sendiri” atau yang semisal (contoh, “tidak usah mengurusi dosa orang lain). Perkataan ini merupakan dosa besar karena menolak kebenaran, meremehkan kebaikan dan menyombong diri di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla. Padahal menyombongkan diri di hadapan Allah Ta’ala dan tidak adanya hurmat itulah yang menyebabkan iblis dimurkai Allah ‘Azza wa Jalla.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Ucapan ini maupun ucapan yang serupa dengannya semisal “tidak usah mengurusi dosa orang lain” pada saat dinasehati juga termasuk ucapan yang paling dibenci oleh Allah Ta’ala. Ini sangat berbeda dengan orang yang menasehati saudaranya agar tidak menyibukkan dengan keburukan orang lain dan mencari-cari kesalahannya.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
إن أبغض الكلام إلى الله أن يقول الرجل للرجل اتق الله فيقول عليك بنفسك⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Kalimat yang paling Allah benci adalah tatkala seseorang menasehati, “Bertaqwalah kepada Allah”, dia menjawab, “Urus saja dirimu sendiri.” (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman, An-Nasai dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah).⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Apa artinya? Bersebab perkataan itu, seseorang menjadi golongan orang-orang yang dibenci oleh Allah ‘Azza wa Jalla dengan kebencian yang sangat besar. Keburukan itu bertambah manakala perkataan tersebut dibenarkan, disebarkan orang lain karena menganggapnya sebagai kebaikan. Padahal itu merupakan perkataan yang memutus barakah dan mengundang laknat.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Ma sya Allah… Al-Qur’an dan hadis shahih memang tak pernah salah. Semoga kita semua tidak termasuk yang tergolong para pendurhaka dan penentang tuntunan agama ini.

(Mohammad Fauzil Adhim)

Share Artikel: