Felix Siauw: KORUPSI HARGA MATI
Korupsi Harga Mati
Banyak sebab orang korupsi. Kata Bang Napi, ada NIAT dan ada KESEMPATAN. Bahasa kerennya, faktor internal (individu) dan eksternal (sosial dan sistem), begitu.
NIAT tergantung iman dan takwanya, atau bila nggak beragama, tergantung persepsi dan pengendalian dirinya. Seperti orang Jepang yang mengutamakan harga diri ketimbang apapun.
Tapi namanya manusia, NIAT itu tetep ada batasnya. Sekali ga mempan, dua kali, tiga kali, sekian kali mulai muncul nafsu dunia, sejarah membuktikan, ga ada manusia yang ga bisa salah.
Makanya KESEMPATAN itu juga penting. Kontrol sosial itu perlu. Karena kebaikan lebih mudah kalau bareng, kejahatan itu lebih susah kalau bareng, liat aja orang pacaran maunya mojok mulu.
Sialnya, di Wakanda banyak pejabat udah ga lagi kenal malu. Maksiat barengan, yang bersih malah dikucilin. Prinsip mereka, jangankan nyari halal, berebut yang haram aja susah.
Disini pentingnya lagi sistem. Sistem itu yang ngatur apapun inputnya, outputnya sama. Bahasa Rasulullah, sistem itu kayak tungku tukang besi. Besi apapun masuk, keluarnya kilap.
Liat di Wakanda, itung deh, banyak yang mana, korupsi NIAT atau korupsi karena KESEMPATAN? Banyakan mana, korupsi maling atau LEGAL CORRUPTION?
Yang baru-baru ini rame di berita Wakanda, yang ketangkep tangan itu korupsi maling, ratusan milyar. Tapi itu kecil ketimbang LEGAL CORRUPTION. Korupsi lewat payung hukum.
Di Wakanda begitu, LEGAL CORRUPTION, kayak Omnislash-law, yang nguntungin mereka banget, dan itu ga cukup bagi mereka yang klaim paling NKRW harga mati itu, dana covid juga diembat.
Kenapa perlu korupsi? Untuk biayai partai-partai yang ga bakal balik modal kalo ga korupsi. Belum lagi tauke-tauke minta jatah, mamah juga minta tas baru, anak-anak nagih mobil sport.
Makanya di Islam. Yang pertama itu iman, bahwa kita 24/7 diawasi Allah, bahkan 1 rupiah pun bakal dihitung. Ga cukup itu, kontrol sosial pun ketat. Di masa Umar, pejabat yang di akhir masa abdi ada lebih harta selain gaji, disita. Yang paling penting, sistemnya dari Al-Qur'an, hingga LEGAL CORRUPTION bisa minimal, bahkan nihil. Liat aja pemerintahan Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin.
(By Felix Siauw)