IBU RISMA ACTION LAGI
IBU RISMA ACTION LAGI
Tak ingin disalahkan ada drama dan rekayasa, temuan gelandangan di Jakarta langsung diteruskan dengan ikut melibatkan BUMN sebagai penampungan untuk mereka bisa bekerja.
Karena kata Risma, kenapa mereka menjadi gelandangan dikarenakan tidak punya pekerjaan.
Ada kasus kenapa memilih menggelandang dan jadi pengemis, karena mereka anggap pekerjaan tersebut sangat mudah mendapatkan uang dari simpati masyarakat. Cukup mengubah penampilan, tahan malu atas pandangan masyarakat, maka tinggal menunggu uang mengalir.
Jangan heran apabila ada pengemis dan gelandangan yang mempunyai banyak simpanan dalam kantong lusuhnya.
Namun itu hanya cerita sebagian dari mereka. Pada umumnya, para gelandangan memang berasal dari orang-orang yang tidak mempunyai harapan akan penghasilan, namun mereka harus tetap hidup.
Namun memberikan langsung pekerjaan BUMN, bukan solusi yang jitu. Walau hanya bidang pekerjaan kelas rendah, tetap itu bukan jalan keluar dalam entaskan gelandangan.
Karena efek kejutnya akan luar biasa nantinya. Melihat ada harapan dipekerjakan, apakah nanti gak membuat lonjakan gelandangan di kota-kota dan berharap dipekerjakan menjadi pegawai BUMN walau statusnya adalah outsourching?
Ada gengsi yang Risma perlihatkan.
Gak ingin disalahkan dan dianggap bermain drama, Risma memberdayakan kuasa untuk memperlihatkan apa yang dia lakukan adalah fakta. Mengajak BUMN bekerja sama dan menerima para gelandangan untuk dipekerjakan.
Secara psikologis Risma ingin melawan tudingan pada dirinya. Namun cara ini lebih kedepankan emosi sesaat. Ingin membuktikan, maka pilihan bantuan dilakukan.
Saya anggap ini bukan solusi, malah menciptakan tudingan baru pada Risma. Ingin membasmi gelandangan, malah membuka peluang para gelandangan akan membanjiri perkotaan dengan caranya.
Cara dinsos (dinas sosial) selama ini sudah bagus. Gelandangan adalah aib yang seharusnya tidak dipertontonkan dan diperjualbelikan penderitaannya untuk menaikkan nama. Menangkap mereka, memberikan mereka pelatihan, memberikan mereka peluang usaha dan bantuan modal menciptakan pekerjaan baru yang apabila berkembang, bisa membuka lapangan kerja bagi yang lainnya.
Cara-cara instan yang Risma lalukan malah terkesan membabi buta. Sekedar menutupi malu dan kesalahan, kenikmatan sesaat yang gak memikirkan dampak lanjutannya.
Anies harus berkata tegas pada Risma, bukan perkara dipermalukan atas aksi kemarin. Namun antisipasi apabila ratusan bahkan ribuan gelandangan akan menyerbu ibukota, dan berharap mereka diketemukan dengan Risma agar bisa bekerja di BUMN.
Jangan sampe anak-anak kuliah pada berpikiran lain.
"Ngapain harus sekolah tinggi-tinggi buat kerja di BUMN? cukup jadi gelandangan, udah bisa diterima."
#TepokJidat
(By Setiawan Budi)