Membungkam Otak dan Lidah Rakyat

Dan yang paling berbahaya adalah apabila rakyat mulai tidak percaya kepada Sistem semuanya Membungkam Otak dan Lidah Rakyat
Membungkam Otak dan Lidah Rakyat

Fahri Hamzah  menulis, “Dan yang paling berbahaya adalah apabila rakyat mulai tidak percaya kepada Sistem semuanya. Sekali lagi sangat berbahaya.” 

Sangat betul apa yang disebut Fahri di atas. Ketidak-percayaan rakyat kepada sistem yang ada itu sangat berbahaya! 

Fahri menulis dalam konteks peran anggota DPR sebagai lembaga pengawas Pemerintah. Anggota Dewan harus menjalankan fungsinya, menyoal berbagai kebijakan Pemerintah yang diduga (keras) merugikan rakyat. 

Bukan sekedar merugikan. Tapi lebih jauh lagi, keputusan-keputusan Pemerintah yang begitu bengis dan zalim. Ini anggota DPR yang disebut wakil rakyat itu harus hadir. 

Bukan sekedar ribut di media. Apalagi sekedar di media sosial melalui akunnya masing-masing. Tapi harus menggunakan segenap kewenangan pengawasan yang melekat padanya: mulai rapat kerja, menyatakan pendapat hingga pemakzulan presiden. 

Fahri Hamzah pada status yang penggalannya saya kutip di awal tulisan ini, memang mengkhawatirkan ketidak-percayaan rakyat terhadap sistem Negara. Dalam hal ini fungsi DPR. 

Tapi sebenarnya kekhawatiran kita saat ini terhadap ketidak-percayaan rakyat kepada sistem, bukan hanya terkait fungsi DPR. Tapi secara umum pada semua lembaga Negara yang ada. 

Semisal ketidak-percayaan (sebagian) kita sekarang kepada Polisi. Ada banyak orang yang tidak lagi percaya pada Polisi, terkait berbagai penindakan yang meraka lakukan. 

Mulai dari penindakan pelanggaran lalu lintas, yang banyak ditemui bukan serius dimaksudkan untuk menertibkan pelanggaran. Tapi lebih kepada upaya untuk ‘berdamai’ dengan para pelanggar. 

Hari-hari ini kita disuguhi dengan aksi Polisi yang mentersangkakan orang-orang atau tokoh dengan dugaan pelanggaran hukum tertentu, tapi membiarkan orang atau tokoh lain dengan kasus pelanggaran yang sama. 

Penyebaran hoax, pelanggaran UU-ITE, pencemaran nama baik, pelanggaran Protokol Kesehatan dan lain-lain. Jujurlah, bahwa ada banyak tebang pilih yang dilakukan Polisi. 

Mereka yang Pro dan Kontra Pemerintah diperlakukan tidak sama di hadapan hukum yang konon sedang ditegakkan Polisi. 

Bagi saya, justru ini patut untuk dikhawatirkan, daripada sekedar kemandulan anggota DPR dalam menjalankan fungsinya. 

Sebab jika nanti ketidak-percayaan rakyat kepada Polisi benar-benar mengakumulasi dan buncah, entah apa yang akan terjadi. 

Sebab sejatinya, Polisi adalah alat Negara untuk memberikan keamanan kepada rakyat. Memberikan pengayoman dan perlindungan hukum. Bukan justru menakut-nakuti dan apalagi membungkam otak dan lidah rakyat, demi mengamankan kepentingan penguasa! 

(By Abrar Rifai)

Share Artikel: