Salah seorang imam masjid di Prancis, Farid Slim, ditangkap dan diadili hanya karena memuji Presiden Turki.
Sang imam hanya menulis status medsos, yang menyebut Erdogan lebih baik dalam menangani covid ketimbang Presiden Prancis Macron.
Padahal, status medsos sang imam tersebut itu sesuai dengan fakta lapangan, WHO sendiri menyebut Turki lebih baik dalam penanganan covid ketimbang Prancis.
Tapi karena sang imam adalah seorang muslim, dan yang dia puji adalah presiden negara muslim dan dimusuhi oleh Prancis, maka dia ditangkap bahkan dengan tuduhan terorisme. Melebar dan tidak nyambung.
Baca Juga
- Info terbaru AS sudah siapkan 6 pesawat pembom siluman B-2 untuk menargetkan fasilitas nuklir Iran
- Sarawak baru saja mengumumkan pendidikan tinggi gratis untuk semua warga Sarawak yang belajar di universitas
- Investor Korea resah, sudah terlanjur invest Triliunan Won di Indonesia kini terancam pasca UU TNI disahkan
Padahal Prancis gembar gembor sebagai negara yang menjunjung tinggi kebebasan berekspresi dan berbicara, tapi giliran muslim berbicara dan mengkritik sedikit pemerintah. Langsung dicap teroris.
Freedom of speech itu berlaku jika memuji Macron, tapi jika anda memuji Erdogan maka anda akan dikenakan pasal penghasutan, radikalisme, dan terorisme.
[Video]
A French imam suggested Turkish President Erdogan handled the Covid-19 crisis better than Macron. Now he's on trial#EyesOnDiscrimination pic.twitter.com/rNIh8moz1Q
— TRT World (@trtworld) February 7, 2021