Erman Safar, Wali Kota Rasa Anies Baswedan
Erman Safar, Wali Kota Rasa Anies Baswedan
Saat dilantik minggu lalu sebagai Wali Kota Bukittinggi hasil pilkada 2020, Erman Safar langsung membuktikan janji politiknya pada warga Bukittinggi.
Apa janjinya?
Menghapus Perwako Retribusi Pasar yang dikeluarkan oleh walikota lama. Perwako Bukittinggi Nomor 40-41 tahun 2018 tentang Retribusi Pasar Bukittinggi.
Kebijakan walikota sebelumnya memang memberatkan warga Bukittinggi khususnya para pedagang di lingkungan Pasar Aur Kuning, Pasar Bawah dan Pasar Atas.
Ada 13.000 pedagang Bukittinggi harus menjerit karena Pemko menaikkan retribusi 600% dari sebelumnya hanya Rp.10.000/m yang dikutip perbulan. Langsung berubah menjadi Rp.60.000/m. Kenaikan 6x lipat itu sangat memberatkan, walau pada awal tahun 2020, Pemko Bukittinggi pernah meringankan beban pedagang dengan menghapus retribusi selama 4 bulan karena corona.
Namun, penghapusan itu bukanlah keringanan yang diinginkan. Para pedagang meminta Wali Kota menghapus Perda tersebut karena sangat memberatkan. Jika lapak pedagang berukuran 2x2, artinya sebulan mereka harus membayar sebanyak Rp.240.000/bulan.
Retribusi sebesar itu diluar sewa lapak yang minimal seharga 20-30 juta/tahun.
Dimasa pandemi, dampaknya masih dirasakan sampai saat ini. Dan itu benar-benar memberatkan.
Andre Rosiade sebagai Ketua Gerindra Sumbar mendengar keluhan para pedagang Bukittinggi. Pada pilkada 2020, Gerindra membawa wajah baru untuk menantang petahana.
Dialah Erman Safar..
Usianya belum menginjak 40 tahun, wajahnya menampilkan kesejukan dan sebuah tekad kuat terpancar dari auranya. Bukittinggi wilayah yang sangat kecil. Dari ujung utara ke selatan, hanya 8 km panjangnya. Kota kecil yang menyimpan sejarah dan harapan.
Erman Safar bersama Gerindra mendengar aspirasi masyarakat. Sudah beberapa kali kritik dan aksi pedagang meminta penghapusan Perda retribusi pasar, namun tidak ada kelanjutan.
Melalui pilkada 2020, Erman Safar langsung berkata pada warga Bukittinggi khususnya pedagang bahwa jika nanti terpilih maka retribusi pasar hasil kebijakan walikota sebelumnya akan dihapuskan.
Dan janji pun benar tertunaikan..
Sehari setelah dilantik, Erman Safar langsung mencabut Perwako retribusi pasar tersebut.
Apa yang dilakukan Erman Safar mengingatkan saya seperti Anies Baswedan. Ketika Anies dilantik, ia langsung menunaikan satu persatu janjinya. Bahkan untuk janji menghentikan proyek reklamasi yang dianggap tidak mungkin, bisa ia tunaikan dalam 6 bulan pertama ia menjadi Gubernur.
Sebagian warga Bukittinggi berkeyakinan Erman Safar mampu mencabut kebijakan wako lama tersebut. Namun tidak menyangka apabila pencabutannya langsung dilakukan pada hari pertama ia menjabat. Sesuai ekspektasi, namun dibawah waktu yang diberikan. Ini membanggakan.
Erman Safar adalah sesorang yang besar karena usaha. Dirinya paham bagaimana seluk beluk dunia usaha. Sebelum menjadi pengusaha, dirinya pernah berjualan nasi goreng pinggir jalan. Berkarir dari bawah hingga mampu mendirikan raksasa bisnis propertinya di Bandung.
SOSOK RELIGIUS
Tumbuh kembang di ranah Minang membuat dirinya tau akan filosofi Minang yang selalu berbuat menurut ajaran Islam. Berusaha dan selalu berdoa sebagai cerminan umat beragama.
Selesai satu janji ditunaikan, dirinya mulai memprogramkan gerakan subuh berjamaah bagi ASN dibawah pemerintahan kota Bukittinggi. Setiap jumat para ASN dihimbau melakukan subuh berjamaah.
Ini benar-benar terobosan yang sangat berani dan mendapatkan apresiasi. Menumbuhkan nilai kebersamaan dalam beribadah. Tidak ada yang salah dengan program ini, justru program ini sangat benar apabila dilakukan oleh ASN sebagai teladan pada warga sekitar.
Diharapkan dengan gerakan ini akan ikut menumbuhkan kesadaran yang sama pada masyarakat Bukittinggi yang juga ikut mendukung dan meramaikan masjid saat subuh hari, hingga tercapai kualitas manusia yang bertakwa dalam sikap dan pemikirannya.
Kemarin saya berterima kasih pada Gerindra dan Prabowo atas dukungan mereka pada sosok Anies Baswedan yang menjadikan DKI begitu indah saat ini.
Sebagai warga Bukittinggi, saya kembali ingin berterima kasih pada Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Andre Rosiade. Karena telah memberikan kesempatan putra terbaiknya memimpin kota indah ini, dan menunaikan bakti pada negeri.
Di tempat yang tepat, orang yang hebat akan menghasilkan kebijakan yang cermat.
Terima kasih..🙏🙏
(Setiawan Budi)