Mengikis Warisan Sekuler Ataturk, Erdogan Resmikan Masjid Megah di Pusat Kota Istanbul, Hadiah 568 Tahun Pembebasan Konstantinopel

TAHUN PERINGATAN PEMBEBASAN KONSTATINOPEL  Mengikis Warisan Sekuler Ataturk, Erdogan Resmikan Masjid Megah di Pusat Kota Istanbul, Hadiah 568 Tahun Pembebasan Konstantinopel
TAHUN PERINGATAN PEMBEBASAN KONSTATINOPEL  Mengikis Warisan Sekuler Ataturk, Erdogan Resmikan Masjid Megah di Pusat Kota Istanbul, Hadiah 568 Tahun Pembebasan Konstantinopel
TAHUN PERINGATAN PEMBEBASAN KONSTATINOPEL  Mengikis Warisan Sekuler Ataturk, Erdogan Resmikan Masjid Megah di Pusat Kota Istanbul, Hadiah 568 Tahun Pembebasan Konstantinopel
HADIAH 568 TAHUN PERINGATAN PEMBEBASAN KONSTATINOPEL 😭

Jika tahun lalu Presiden Erdogan memberi hadiah kembalinya Hagia Sophia sebagai masjid, maka tahun ini beliau memberi hadiah "Masjid Taksim" bagi kaum Muslimin, khususnya Turki.

27 tahun lalu (1994), saat beliau baru menjabat sebagai wali kota Istanbul, beliau menunjuk ke arah Lapangan Taksim (Taksim Square) yang merupakan ikon atau simbol negara sekuler Turki warisan Attaturk (kalau disini ikoniknya seperti Monas). "Di sana, saya akan bangun masjid," ucap Erdogan.

Upayanya membangun masjid di Taksim ternyata tidak mudah, mendapat penentangan luar biasa dari pihak sekuler dengan berbagai alasan. Secara Taksim ini sudah menjadi simbol identitas spot paling sekuler di Istanbul. Kaum sekuler mungkin merasa akan kepanasan telinganya mendengar gema kumandang azan tepat di tengah-tengah mereka.

29 Mei merupakan tanggal penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al-Fatih rahimahullah. Dan hari Jumat kemarin (28/5/2021), Presiden Erdogan meresmikan Masjid Taksim. Seolah beliau ingin mengatakan kepada Sultan, I'm at your service, "saya siap melayani Anda, meneruskan perjuangan dan cita-cita Anda".

Satu lagi janjinya terpenuhi setelah sebelumnya mencabut larangan jilbab, mengembalikan status Hagia Sophia sebagai masjid, membangun madrasah tahfidz dan khotib dan masjid di mana-mana, memuliakan keturunan keluarga besar Dinasti Utsmani, melindungi jutaan pengungsi, dsb. 

27 tahun perjalanan Masjid Taksim, prosesnya amat lama, namun Erdogan adalah "man at his word." Semua tindakannya butuh proses panjang yang sabar, jika tidak, maka akan berakhir seperti yang lain, melalui makar dan kudeta.

Semoga Allah merahmati Sultan Muhammad Al-Fatih dan para syuhada. 

Semoga Allah menjaga Presiden Erdogan dan orang-orang berjuang bersamanya mengembalikan izzah Islam.

[Video-Video]
Share Artikel: