Palestina Ladang Jihad
Palestina Ladang Jihad
Oleh: Ustadz Muh. Nursalim
Kebetulan atau sengaja saya tidak tahu, karena jarang sekali shalat subuh di masjid itu, masjid At Taqwa Gabugan Tanon. Saat lebaran, mudik ke rumah mertua yang jaraknya cuma lima kilometer, tidak jauh dari masjid tersebut.
Setiap habis shalat subuh di masjid itu dibacakan kitab Riyadhus Shalihin. Sudah tiga subuh yang membaca ganti-ganti orang tetapi temanya masih sama, yaitu bab jihad. Tema ini dalam kitab karya Imam Nawawi itu dibahas pada bab ke sebelas, setelah bab haji.
Mengkaji ajaran jihad sekarang ini momentumnya tepat, yaitu serangan Israel ke masjidil Aqsha dan Palestina.
Salah satu ayat yang dibacakan pada forum itu adalah surat as shaf ayat 10-13 sebagai berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (10) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (11) يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12) وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ [الصف/10-13]
"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman."
Ayat ini sangat menarik, jika dikaitkan dengan unggahan video Ustadz Abdu Shomad. Ulama kondang yang baru saja menikah itu berkisah, bahwa saat dirinya menjadi mahasiswa di Al Azhar. Ketika itu para mahasiswa Indonesia mengundang Syeikh Prof Dr. Muhammad Jibril. UAS bertanya kepada ulama tersebut.
“Mengapa Allah tidak mematikan saja orang-orang Israel itu?”
Sang ulama menjawab singkat. “Kalau Allah menghabisi mereka lalu apa yang tersisa untukmu?”
Clear sudah.
Keberadaan Israel dengan segala kezalimannya memang disengaja Allah untuk ladang amal sholih kaum muslimin. Dan amal shalih paling tinggi untuk mereka adalah jihad. Sebagaimana termaktub pada empat ayat di atas.
Jihad itu bisnis kaum beriman dengan Allah yang tidak pernah rugi. Baik sang mujahid gugur di medan jihad maupun tidak. Ada lima keberuntungan orang-orang yang melakukan jihad di jalan Allah yang disebutkan pada ayat di atas:
1. Allah akan mengampuni dosa-dosa para mujahid
2. Allah akan memasukkan para mujahid ke dalam surga
3. Allah memasukkan mereka ke tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn.
4. Allah akan memberi pertolongan kepada para mujahid
5. Allah akan memberi kemenangan kepada para mujahid
Janji Allah itu pasti benar. Maka tatkala kita yang berada nun jauh dari Gaza membayangkan kengerian perang. Para mujahidin Palestina menyambutnya dengan gembira. Mereka sedang berbisnis dengan Allah dengan keuntungan yang besar.
Saat ini para mujahid Palestina sedang bersiap menunggu serangan darat tentara zionis. Mereka membuat terowongan-terowongan rahasia untuk menjebak musuh kemudian menghabisinya. Seperti tentara vietkong yang menerkam tentara Amerika dalam perang Vietnam.
Maka menurut analis militer, kemungkinan kecil tentara Israel berani melakukan serangan darat ke Gaza. Karena nasib mereka akan seperti tentara kawan karibnya dari Amerika. Pulang dalam bungkus peti jenazah.
Tentara Israel hanya berani menyarang lewat udara dengan jet-jet tempurnya. Itupun sudah dibalas dengan peluncuran roket-roket al qosam yang konon sudah lebih canggih. Jika tahun 2014 jarak luncurnya baru 10 km, sekarang sudah bisa menjangkau seluruh kota di Israel, bahkan juga ibukota Tel Aviv.
Secara persenjataan, kekuatan mujahidin Palestina memang tidak sebanding dengan yang dimiliki Israel. Akan tetapi dari sisi kekuatan moral mereka jauh lebih kuat dari yang dimiliki musuh. Para mujahidin mencari mati yang berarti syahid sedangkan tentara Israel mencari hidup dan menunggu azab Allah.
قُلْ هَلْ تَرَبَّصُونَ بِنَا إِلَّا إِحْدَى الْحُسْنَيَيْنِ وَنَحْنُ نَتَرَبَّصُ بِكُمْ أَنْ يُصِيبَكُمُ اللَّهُ بِعَذَابٍ مِنْ عِنْدِهِ أَوْ بِأَيْدِينَا فَتَرَبَّصُوا إِنَّا مَعَكُمْ مُتَرَبِّصُونَ
Katakanlah (Muhammad), “Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan (menang atau mati syahid). Dan kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan azab kepadamu dari sisi-Nya, atau (azab) melalui tangan kami. (At Taubah: 52)
Apapun yang terjadi bagi para mujahidin adalah kebaikan (husnayain). Menang dalam pertempuran berarti kemulian bagi Islam dan jikapun mati berarti kematian yang paling mulia yaitu syahid.
Wallahu’alam.