PDIP Persilakan Ganjar Maju Capres Lewat Partai Lain

Utut Adianto mempersilakan Gubernur Jawa Tengah PDIP Persilakan Ganjar Maju Capres Lewat Partai Lain
[PORTAL-ISLAM]  Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Utut Adianto mempersilakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo maju dari partai lain, jika hendak maju sebagai calon presiden (capres) untuk 2024 mendatang.

Menurut Utut, hal itu juga telah disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto akhir Mei lalu, dan ia tak mau mengulang pernyataan Bambang tersebut.

"Kalau itu, dengar pendapat Mas Pacul 25 Mei, hari Selasa. Kalau mau maju dipersilakan dari partai lain. Udah dijawab sama Mas Pacul. Nggak boleh ngulang lagi," kata Utut di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (14/6/2021).

Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, pada 25 Mei lalu sempat menyinggung cerita mantan kader PDIP Rustriningsih yang pindah ke parpol lain saat ditanya soal Ganjar. Rustriningsih pindah tak lama setelah Megawati menyebut kadernya itu srikandi.

"Tapi ketika itu kemudian Rustriningsih pindah ke parpol lain, ibu marah enggak? Saya enggak tahu perasaan ibu, tetapi ada enggak ibu bilang statement marah? Enggak ada," katanya kala itu.

Pernyataan Utut tersebut sekaligus merespons hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyatakan, Ganjar masih berpeluang menang tanpa dukungan dari pemilih PDIP.

Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad mengatakan survei tersebut ia keluarkan menyusul polemik di internal PDIP, terkait kemungkinan Ganjar berpeluang tak diusung partainya tersebut.

"Ganjar mendapat suara 35,3 persen, Prabowo 30,8 persen, dan Anies 25,5 persen," ujar Saidiman dalam paparannya, Minggu (13/6/2021), dengan simulasi ada 3 calon yang maju.

Sementara itu, Anggota DPR RI Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno enggan berkomentar banyak terkait hasil survei SMRC. Menurut dia, survei itu dikeluarkan hanya untuk meramaikan kontestasi politik di tengah penanganan pandemi yang seharusnya menjadi perhatian masyarakat.

"Lembaga survei terus menabuh kendang, dan banyak pihak, termasuk media, ikut menari di buatnya. Industri politik jadi panas. Padahal harusnya kita fokus pada penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional," kata Hendrawan kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/6/2021).

*Sumber: CNNIndonesia
Share Artikel: