Selain Digeruduk Polisi, Warga Wadas Ungkap Kedatangan Anggota Ormas Buat Penduduk Ketakutan

mengungkapkan ada organisasi masyarakat  Selain Digeruduk Polisi, Warga Wadas Ungkap Kedatangan Anggota Ormas Buat Penduduk Ketakutan
[PORTAL-ISLAM] Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengungkapkan ada organisasi masyarakat (ormas) yang datang ke wilayah kampungnya.

"Kedatangan mungkin hampir 100-an [anggota] ormas dan sampai hari ini masih menduduki Randu Parang," kata warga yang enggan disebutkan namanya itu saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (9/2/2022).

Kedatangan anggota ormas dikatakan cukup membuat geger warga. Dia mengatakan dengan jumlah yang hampir mencapai 100 orang tersebut tentu membuat warga ketakutan.

"Ketika warga didatengin segitu banyaknya ormas warga takut kan," ujar dia.

Kendati demikian, dia menyebutkan bahwa ormas tersebut sejauh ini tidak melakukan aktivitas yang mengancam warga secara langsung. Anggota-anggota ormas itu, katanya, sejauh ini hanya sekadar duduk atau berdiam di sekitar wilayah Randu Parang.

Sang warga juga melaporkan aparat kepolisian hingga kini masih memadati Desa Wadas. Para polisi masih berpatroli di sekitar rumah warga dan terus melakukan pengukuran lahan.

"Masih ngukur, hari ini masih proses pengukuran. Dan, di Randu Parang ini dijaga ormas, dan di Winong ini dijaga polisi," ungkapnya.

CNNIndonesia.com belum mendapatkan keterangan dari pihak kepolisian terkait keberadaan anggota ormas di luar warga Wadas tersebut.

Sebagai informasi, pasukan kepolisian berseragam dan perlengkapan komplet memaksa masuk dan mengepung Desa Wadas pada Selasa (8/2) pagi. Polisi menyusuri desa sambil mencopot sejumlah spanduk berisi penolakan tambang batu andesit untuk Bendungan Bener.

Polisi juga menangkap puluhan warga yang dianggap melawan. Setidaknya 64 orang ditangkap mulai dari lansia hingga anak di bawah umur. Kedatangan aparat diklaim untuk mendampingi tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengukur lahan untuk pembangunan proyek Bendungan Bener.[CNN]
Share Artikel: