[PORTAL-ISLAM] LONDON - Bentrokan terjadi antara massa Pendukung ekstremis Syiah dari rezim Iran dengan massa sekuler Iran di London, Minggu (25/9/2022).
Kerusuhan dipicu oleh aksi demo menentang Rezim Iran dan menyerukan diakhirinya republik Islam Iran, setelah kematian wanita Kurdi berusia 22 tahun bernama Mahsa Amini yang meninggal setelah ditangkap polisi moral Iran karena tak memakai hijab.
Para pengunjuk rasa anti Rezim Iran meneriakkan, "Matilah republik Islam" dan mengibarkan bendera nasional Iran sebelum 1979, ketika Shah Iran digulingkan dalam sebuah revolusi oleh kelompok garis keras agama.
Rekaman video di media sosial menunjukkan terjadi bentrok sesama warga Iran di London yang berbeda afiliasi, antara pendukung Rezim Iran dengan massa anti Rezim Iran.
Baca Juga
- Info terbaru AS sudah siapkan 6 pesawat pembom siluman B-2 untuk menargetkan fasilitas nuklir Iran
- Sarawak baru saja mengumumkan pendidikan tinggi gratis untuk semua warga Sarawak yang belajar di universitas
- Investor Korea resah, sudah terlanjur invest Triliunan Won di Indonesia kini terancam pasca UU TNI disahkan
"Pendukung ekstremis Syiah dari rezim Iran dan sekuler Iran memulai perkelahian massal di London," ujar akun @paykhar yang membagikan video di Twitter.
[VIDEO]
Shiite extremist supporters of the Iranian regime and secularist Iranians started a mass brawl in London. pic.twitter.com/GTc87YIzg3
— Open girls' schools - د نجونو ښوونځي پرانیزئ (@paykhar) September 25, 2022