Catatan Naniek S Deyang:
Saya di tengah-tengah masyarakat, bertanya langsung, dari kelas bawah yang rumah pun tidak punya (ada yang tidur di Bong Cina / kuburan Cina), sampai orang kaya, gak ada yang nyebut orang-orang yang dimenangkan survei itu, bahkan di kalangan wong cilik namanya pun tidak dikenal, karena gaungnya hanya di Medsos.
Yang saya temukan di desa-desa orang dikasih mie instant seharga 8rb, kemudian diminta KTP-nya. Setiap desa diambil 40 orang, nah rupanya ini sampel yang diambil dan dibilang sebagai hasil dari survei.
Lembaga survei kebanyakan hanya untuk memframing, bahwa si Polan disukai rakyat, dan untuk bahan terus menggaungkan baik lewat medsos, maupun media mainstream dan televisi "berbayar", dan lewat wartawan "berbayar".
Baca Juga
- JANGAN KHAWATIR... Rudal-rudal dari Luar tidak bisa masuk dengan mudah ke Indonesia, ini alasannya....
- Puncak Pengkristenan Jawa terjadi pasca penumpasan PKI, komunitas abangan eks PKI memilih beralih ke agama Kristen karena Gereja melindungi mereka
- MENGAPA ERDOGAN TIDAK MENYERANG ISRAEL SEPERTI YANG DILAKUKAN IRAN?
Ini sebetulnya bencana demokrasi, tapi siapa yang bisa melawan duit oligarki yang bayarin lembaga survei dan media?
(fb)
👇👇