BACAAN QUR'AN UNTUK MAYIT APAKAH BISA SAMPAI?

Dari tiga hal yang dikirim untuk orang yang telah meninggal BACAAN QUR'AN UNTUK MAYIT APAKAH BISA SAMPAI?
๐—•๐—”๐—–๐—”๐—”๐—ก ๐—ค๐—จ๐—ฅโ€™๐—”๐—ก ๐—จ๐—ก๐—ง๐—จ๐—ž ๐— ๐—”๐—ฌ๐—œ๐—ง ๐—”๐—ฃ๐—”๐—ž๐—”๐—› ๐—•๐—œ๐—ฆ๐—” ๐—ฆ๐—”๐— ๐—ฃ๐—”๐—œ?

Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq 

Dari tiga hal yang dikirim untuk orang yang telah meninggal, yakni yang berupa doa, sedekah dan bacaan Qurโ€™an, hal terakhir ini lah yang kemudian diperbeda pendapatkan oleh para ulama. 

Tak tanggung-tanggung, dalam satu madzhab saja, pendapat ulamanya tidak bulat. Hampir dari setiap madzhab ada yang menyebrang ke pendapat yang berbeda dengan pendapat muโ€™tamad dari madzhabnya.

Namun secara umum kelompok pendapat bisa dibelah menjadi dua, yang menyatakan sampai diwakili oleh madzhab Hanafi dan Hanbali sedangkan yang menyatakan tidak sampai diwakili oleh madzhab Maliki dan Syafiโ€™i. Al imam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata :

ุฃู…ุง ูˆุตูˆู„ ุซูˆุงุจ ุงู„ุนุจุงุฏุงุช ุงู„ุจุฏู†ูŠุฉ ูƒุงู„ู‚ุฑุงุกุฉุŒ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉุŒ ูˆุงู„ุตูˆู… ูู…ุฐู‡ุจ ุฃุญู…ุฏุŒ ูˆุฃุจูŠ ุญู†ูŠูุฉุŒ ูˆุทุงุฆูุฉ ู…ู† ุฃุตุญุงุจ ู…ุงู„ูƒุŒ ูˆุงู„ุดุงูุนูŠุŒ ุฅู„ู‰ ุฃู†ู‡ุง ุชุตู„ุŒ ูˆุฐู‡ุจ ุฃูƒุซุฑ ุฃุตุญุงุจ ู…ุงู„ูƒุŒ ูˆุงู„ุดุงูุนูŠุŒ ุฅู„ู‰ ุฃู†ู‡ุง ู„ุง ุชุตู„

โ€œAdapun mengenai sampainya pahala ibadah-ibadah badaniah seperti membaca Al Qurโ€™an, shalat, dan puasa, maka madzhabnya imam Ahmad, Abu Hanifah, dan sekelompok pengikuti Malik dan Syafiโ€™i menyatakan bahwa hal itu sampai pahalanya. Sedangkan pendapat kebanyakan sahabat Malik, Syafiโ€™i, mengatakan hal itu tidak sampai.โ€[1]

๐—”. ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ฎ๐—ฝ๐—ฎ๐˜ ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐˜†๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ถ๐˜€๐˜†๐—ฎ๐—ฟ๐—ถ๐—ฎ๐˜๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐—บ๐—ฎ๐—ป๐—ณ๐—ฎ๐—ฎ๐˜

Secara resmi ada dua madzhab yang mendukung pendapat ini, yakni kalangan Hanafiyah dan Hanabilah. Meski kemudian ada beberapa ulama dari kalangan Malikiyyah dan Syafiโ€™iyyah yang turut mendukungnya.[2]

Al imam ibnu Abidin al Hanafi rahimahullah berkata :

ูˆู„ุง ูุฑู‚ ุจูŠู† ุฃู† ูŠูƒูˆู† ุงู„ู…ุฌุนูˆู„ ู„ู‡ ู…ูŠุชุง ุฃูˆ ุญูŠุงุŒ ูˆุงู„ุธุงู‡ุฑ ุฃู†ู‡ ู„ุง ูุฑู‚ ุจูŠู† ุฃู† ูŠู†ูˆูŠ ุจู‡ ุนู†ุฏ ุงู„ูุนู„ ู„ู„ุบูŠุฑ ุฃูˆ ูŠูุนู„ู‡ ู„ู†ูุณู‡ ุซู… ุจุนุฏ ุฐู„ูƒ ูŠุฌุนู„ ุซูˆุงุจู‡ ู„ุบูŠุฑู‡

 โ€œTidak ada perbedaan bolehnya dihadiahkan kepada orang lain yang masih hidup ataukah yang sudah meninggal. Baik dia niatkan untuk orang lain ketika mulai mengerjakannya atau dia awali niat dengan niat untuk dirinya lalu ia berikan pahalanya kepada orang lain.โ€[3]

Al imam Dusuqi al Hanafi rahimahullah berkata :

ูˆุฅู† ู‚ุฑุฃ ุงู„ุฑุฌู„ ูˆุฃู‡ุฏู‰ ุซูˆุงุจ ู‚ุฑุงุกุชู‡ ู„ู„ู…ูŠุช ุฌุงุฒ ุฐู„ูƒ ูˆุญุตู„ ู„ู„ู…ูŠุช ุฃุฌุฑู‡

 โ€œJika seseorang membaca al Qurโ€™an kemudian dia menghadiahkan pahala bacaannya untuk orang yang telah meninggal, maka hal yang seperti itu boleh, dan si mayit akan mendapatkan pahalanya.โ€[4]

Al imam Ibnu Abil izz al Hanafi rahimahullah berkata :

ุฅู† ุงู„ุซูˆุงุจ ุญู‚ ุงู„ุนุงู…ู„ุŒ ูุฅุฐุง ูˆู‡ุจู‡ ู„ุฃุฎูŠู‡ ุงู„ู…ุณู„ู… ู„ู… ูŠู…ู†ุน ู…ู† ุฐู„ูƒุŒ ูƒู…ุง ู„ู… ูŠู…ู†ุน ู…ู† ู‡ุจุฉ ู…ุงู„ู‡ ู„ู‡ ููŠ ุญูŠุงุชู‡ุŒ ูˆุฅุจุฑุงุฆู‡ ู„ู‡ ู…ู†ู‡ ุจุนุฏ ูˆูุงุชู‡. ูˆู‚ุฏ ู†ุจู‡ ุงู„ุดุงุฑุน ุจูˆุตูˆู„ ุซูˆุงุจ ุงู„ุตูˆู… ุนู„ู‰ ูˆุตูˆู„ ุซูˆุงุจ ุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ ูˆู†ุญูˆู‡ุง ู…ู† ุงู„ุนุจุงุฏุงุช ุงู„ุจุฏู†ูŠุฉ

โ€œSesungguhnya pahala adalah hak orang yang beramal. Tapi ketika dia menghadiahkan pahala itu kepada saudaranya sesama muslim, jelas bahwa itu tidak jadi masalah. Sebagaimana dia boleh menghibahkan hartanya kepada orang lain ketika masih hidup. Atau membebaskan tanggungan saudaranya yang muslim yang telah meninggal.

Syariat juga telah menjelaskan pahala puasa bisa sampai kepada mayit, yang itu mengisyaratkan sampainya pahala bacaan al-Quran, atau ibadah badaniyah lainnya.โ€[5]

Berkata al imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah :

ุงู„ู…ูŠุช ูŠุตู„ ุฅู„ูŠู‡ ูƒู„ ุดูŠุก ู…ู† ุงู„ุฎูŠุฑุŒ ู„ู„ู†ุตูˆุต ุงู„ูˆุงุฑุฏุฉ ููŠู‡ุ› ูˆู„ุฃู† ุงู„ู†ุงุณ ูŠุฌุชู…ุนูˆู† ููŠ ูƒู„ ู…ุตุฑ ูˆูŠู‚ุฑุกูˆู† ูŠู‡ุฏูˆู† ู„ู…ูˆุชุงู‡ู… ู…ู† ุบูŠุฑ ู†ูƒูŠุฑ ููƒุงู† ุฅุฌู…ุงุนุง

 โ€œSampai kepada mayit setiap kebaikan yang dikirim kepadanya. Nas-nas tentang hal ini telah nyata adanya. Orang-orang telah berkumpul di negeri-negeri mereka membaca al Qurโ€™an lalu menghadiahkan pahalanya untuk orang yang telah meninggal dan tidak ada yang mengingkarinya bahkan ini menjadi ijmaโ€™ akan kebolehannya.โ€[6]

Al imam Ibnu Qudamah al Hanbali rahimahullah berkata :

ูˆู‚ุงู„ ุฃุญู…ุฏ ูˆูŠู‚ุฑุกูˆู† ุนู†ุฏ ุงู„ู…ูŠุช ุฅุฐุง ุญุถุฑ ู„ูŠุฎูู ุนู†ู‡ ุจุงู„ู‚ุฑุขู† ูŠู‚ุฑุฃ (ูŠุณ) ูˆุฃู…ุฑ ุจู‚ุฑุงุกุฉ ูุงุชุญุฉ ุงู„ูƒุชุงุจ

 โ€œTelah berkata imam Ahmad:  Bahwa mereka membacakan Al Qurโ€™an dan juga surah Yasin  di sisi mayit untuk meringankannya, dan juga diperintahkan membaca surat Al Fatihah.โ€[7]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata :

ูŠุตู„ ุฅู„ู‰ ุงู„ู…ูŠุช ู‚ุฑุงุกุฉ ุฃู‡ู„ู‡ุŒ ูˆุชุณุจูŠุญู‡ู…ุŒ ูˆุชูƒุจูŠุฑู‡ู…ุŒ ูˆุณุงุฆุฑ ุฐูƒุฑู‡ู… ู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ุŒ ุฅุฐุง ุฃู‡ุฏูˆู‡ ุฅู„ู‰ ุงู„ู…ูŠุช

โ€œBisa sampai kepada mayit pahala bacaan keluarganya, juga bacaan tasbih, takbir dan semua dzikir-dzikir mereka jika itu dihadiahkan untuk orang yang telah meninggal.โ€[8]

Sedangkan dari madzhab Maliki yang menyeberang ke pendapat ini diantaranya adalah  al Imam Al Qarafi Al Maliki, beliau  berkata :

ููŠู†ุจุบูŠ ู„ู„ุฅู†ุณุงู† ุฃู† ู„ุง ูŠุชุฑูƒู‡ุŒ ูู„ุนู„ ุงู„ุญู‚ ู‡ูˆ ุงู„ูˆุตูˆู„ุŒ ูุฅู†ู‡ ู…ุบูŠุจ

โ€œSelayaknya orang tidak meninggalkannya (membaca Qurโ€™an untuk mayit). Karena bisa jadi yang benar, pahala itu sampai. karena ini masalah ghaib.โ€[9]

Beliau juga mengatakan, โ€œYang nampak adalah bahwa bagi orang yang sudah wafat akan mendapat keberkahan dari membaca Al Quran, sebagaimana seseorang yang mendapatkan keberkahan karena bertetanggaan dengan orang shalih.โ€[10]

Dari madzhab Syafiโ€™i yang mendukung pendapat ini lebih banyak lagi. Bahkan bisa dikatakan jumhur pengikut Syafiโ€™iyyah mutaโ€™akhirin menyatakan disyariatkannya membaca Qurโ€™an untuk mayit. Yang menyatakan ini diantaranya adalah  :

Imam Ibnu Hajar Al Haitami Asy Syafiโ€™i berkata :

ุฃู† ุจุนุถ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุฅุฐุง ู‚ุตุฏ ุจู‡ ู†ูุน ุงู„ู…ูŠุช ู†ูุนู‡

 โ€œSesungguhnya sebagian bacaan al Qurโ€™an jika ditujukan manfaatnya untuk mayit maka itu bisa bermanfaat untuknya.โ€[11]

Imam Syihabuddin Ar Ramli Asy Syafiโ€™i berakata :

โ€Œุฅุฐุง โ€Œู†ูˆู‰ โ€Œุซูˆุงุจ โ€Œู‚ุฑุงุกุชู‡ โ€Œู„ู‡ โ€Œุฃูˆ โ€Œุฏุนุง โ€Œู„ู‡ โ€Œุนู‚ุจู‡ุง โ€Œุจุญุตูˆู„ โ€Œุซูˆุงุจู‡ุง โ€Œู„ู‡ โ€Œุฃูˆ โ€Œู‚ุฑุฃ โ€Œุนู†ุฏ โ€Œู‚ุจุฑู‡ โ€Œุญุตู„ โ€Œู…ุซู„ โ€Œุซูˆุงุจ โ€Œู‚ุฑุงุกุชู‡ โ€Œูˆุญุตู„ โ€Œู„ู„ู‚ุงุฑุฆ โ€ŒุฃูŠุถุง โ€Œุงู„ุซูˆุงุจ

โ€œJika seseorang meniatkan bacaan al-Qurโ€™annya untuk orang yang sudah meninggal, atau berdoโ€™a dengan mengiringkan pahala baginya. Atau membaca di kuburnya, maka sampailah pahala bacaannya tersebut, dan yang membacanya juga mendapatkan pahala.โ€[12]

Imam Suyuthi rahimahullah berkata :

ุงู„ุฃุฆู…ุฉ ุงู„ุซู„ุงุซุฉ ุงุฌุชู…ุนูˆุง ุนู„ู‰ ูˆุตูˆู„ ุซูˆุงุจ ุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ โ€Œู„ู„ู…ูŠุช ูˆู…ุฐู‡ุจู†ุง ุฎู„ุงูู‡

 โ€œTiga imam madzhab mereka bersepakat atas sampainya bacaan al Qurโ€™an untuk orang yang telah meninggal, sedangkan dalam madzhab kita (syafiโ€™i) terjadi perbedaan pendapat.โ€[13]

Namun klaim Ijmaโ€™ tiga madzhab dari imam Suyuthi ini tidaklah benar, karena pada kenyataannya imam Malik termasuk yang berpendapat makruh dan sebuah riwayat juga menyebutkan bahwa imam Abu Hanifah menyatakan bahwa membaca al Qurโ€™an untuk mayit tidak disyariatkan.

๐—•. ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ฎ๐—ฝ๐—ฎ๐˜ ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐˜†๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐˜๐—ถ๐—ฑ๐—ฎ๐—ธ ๐—ฑ๐—ถ๐˜€๐˜†๐—ฎ๐—ฟ๐—ถ๐—ฎ๐˜๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐˜๐—ถ๐—ฑ๐—ฎ๐—ธ ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐—บ๐—ฎ๐—ป๐—ณ๐—ฎ๐—ฎ๐˜

Pendapat ini secara resmi diusung juga oleh dua madzhab, yakni Malikiyah dan Syafiโ€™iyyah. Meskipun juga dari madzhab lain banyak yang menyatakan hal yang sama, sebagaimana ada juga dari kalangan Malikiyah dan Syafiโ€™iyyah yang mengikuti pendapat yang membolehkan bacaan Qurโ€™an untuk mayit sebagaimana yang telah disebutkan.

Berkata Syaikh Wahbah Zuhaili rahimahullah :

ูˆู‚ุงู„ ู…ุงู„ูƒ ูˆุงู„ุดุงูุนูŠ: ูŠุฌูˆุฒ ุฌุนู„ ุซูˆุงุจ ุงู„ุนู…ู„ ู„ู„ุบูŠุฑ ููŠ ุงู„ุตุฏู‚ุฉ ูˆุงู„ุนุจุงุฏุฉ ุงู„ู…ุงู„ูŠุฉ ูˆููŠ ุงู„ุญุฌุŒ ูˆู„ุง ูŠุฌูˆุฒ ููŠ ุบูŠุฑู‡ ู…ู† ุงู„ุทุงุนุงุช ูƒุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุตูˆู… ูˆู‚ุฑุงุกุฉ ุงู„ู‚ุฑุขู† ูˆุบูŠุฑู‡

โ€œBerkata imam Malik dan Syafiโ€™i dibolehkan menghadiahkan pahala untuk orang lain dalam hal sedekah, ibadah harta dan juga haji, tapi tidak dibolehkan ibadah selainnya seperti shalat, puasa, bacaan al Qurโ€™an dan yang semisalnya.โ€[14]

Imam Malik dan mayoritas pengikut madzhabnya

ูˆุณุฆู„ โ€Œู…ุงู„ูƒ ุนู† โ€Œู‚ุฑุงุกุฉ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุนู†ุฏ ุฑุฃุณ โ€Œุงู„ู…ูŠุช ุจู€ ูŠุณ. ูู‚ุงู„: ู…ุง ุณู…ุนุช ุจู‡ุฐุงุŒ ูˆู…ุง ู‡ูˆ ู…ู† ุนู…ู„ ุงู„ู†ุงุณ

 โ€œImam Malik ditanya tentang hukum membaca al Qurโ€™an seperti surah yasin di sisi mayit, maka beliau menjawab : โ€˜Aku tidak pernah mendengar hal ini, dan itu bukanlah amal shalih yang biasa dikerjakan oleh umumnya manusia.โ€[15]

Pendapat imam Malik ini yang kemudian dikuatkan oleh ulama-ulama Malikiyah setelahnya :

ู‚ุงู„ู‡ ุงู„ุญุทุงุจ. ูˆู„ุง โ€Œู‚ุฑุงุกุฉ ููŠู‡ุง ุจูุงุชุญุฉ ูˆู„ุง ุจุบูŠุฑู‡ุง. ุงุจู† ู†ุงุฌูŠ: ุธุงู‡ุฑ ุงู„ู…ุฐู‡ุจ ุงู„ูƒุฑุงู‡ุฉุŒ ุนุจุฏ ุงู„ุญู‚: ู„ุฃู† โ€Œุงู„ู…ูŠุช ู„ุง ูŠู†ุชูุน ุจุงู„ู‚ุฑุงุกุฉุŒ ูู„ุง ู…ุนู†ู‰ ู„ู„ู‚ุฑุงุกุฉ ุนู„ูŠู‡

 โ€œBerkata al Khattabi al Maliki : Tidak ada bacaan untuk mayit baik berupa Fatihah atau lainnya. Berkata Ibnu Najih al Maliki : โ€˜Yang kuat dalam pendapat madzhab Maliki hal ini dibenci.โ€™ Berkata Abdul Haq al Maliki : โ€˜Karena bacaan al Qurโ€™an tidak akan bermanfaat untuk mayit, dan tidak ada artinya membaca Qurโ€™an untuknya.โ€[16]

Abul Hasan al Adawi al Maliki rahimahullah juga berkata :

ุจู„ ูŠูƒุฑู‡ ุนู†ุฏ โ€Œู‚ุฑุงุกุฉ ูŠุณ ุฃูˆ ุบูŠุฑู‡ุง ุนู†ุฏ ู…ูˆุชู‡ ุฃูˆ ุจุนุฏู‡ ุฃูˆ ุนู„ู‰ ู‚ุจุฑู‡

 โ€œBahkan dibenci membaca Yasin atau yang selainnya ketika seseorang akan meninggal atau setelah meninggal atau dibaca di atas kuburnya.โ€[17]

Al imam Syafiโ€™i dan kalangan mutaqadimin pengikut madzhabnya

Sebagian kalangan mengingkari bahwa al amam Syafiโ€™i termasuk yang berpendapat bahwa mengirim pahala bacaan al-Qurโ€™an tidak disyariatkan. 

Hal ini tidaklah benar, karena riyawat tentang hal ini sangat banyak. Dinukil oleh beberapa imam dari madzhab Syafiโ€™iyyah diantaranya oleh Ibnu Katsir dan juga imam Nawawi. Bahkan ia juga tercantum dalam kitab al umm buah karya imam Syafiโ€™i sendiri.

Nukilan Ibnu Katsir rahimahullah :

โ€Œุงู„ุดุงูุนูŠ ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ุŒ ูˆู…ู† ุงุชุจุนู‡ ุฃู† ุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ ู„ุง ูŠุตู„ ุฅู‡ุฏุงุก ุซูˆุงุจู‡ุง ุฅู„ู‰ ุงู„ู…ูˆุชู‰ุ› ู„ุฃู†ู‡ ู„ูŠุณ ู…ู† ุนู…ู„ู‡ู… ูˆู„ุง ูƒุณุจู‡ู…

โ€œSyafiโ€™i rahimahullah dan orang-orang yang mengikuti pendapatnya menyatakan bahwa bacaan Qurโ€™an tidak akan sampai pahalanya ketika dihadiahkan kepada orang yang telah meninggal dunia. Karena itu termasuk yang bukan amal si mayit dan juga bukan termasuk bagian dari usahanya.โ€[18]

Begitu juga dengan imam Nawawi meski dalam hal ini beliau mengikuti pendapat yang membolehkan membaca Qurโ€™an untuk mayit, namun secara jujur beliau tetap menyampaikan nukilan bahwa sang pendiri madzhab dan mayoritas ulama syafiโ€™iyah termasuk yang menyatakan tidak sampainya bacaan Qurโ€™an kepada mayit :

ูˆุงู„ู…ุดู‡ูˆุฑ โ€ŒููŠ โ€Œู…ุฐู‡ุจู†ุง โ€Œุฃู† โ€Œู‚ุฑุงุกุฉ โ€Œุงู„ู‚ุฑุขู† โ€Œู„ุง โ€ŒูŠุตู„ู‡ โ€Œุซูˆุงุจู‡ุง

โ€œDan yang masyhur dalam madzhab kami (Syafiโ€™iyyah) bahwa bacaan al Qurโ€™an tidak akan sampai pahalanya kepada mayit.โ€[19]

Sedangkan di dalam karya imam Syafiโ€™i sendiri yakni kitab al umm beliau berkata:

โ€ŒูŠู„ุญู‚ โ€Œุงู„ู…ูŠุช โ€Œู…ู† โ€Œูุนู„ โ€ŒุบูŠุฑู‡ โ€Œูˆุนู…ู„ู‡ โ€Œุซู„ุงุซ ุญุฌ ูŠุคุฏู‰ ุนู†ู‡ ูˆู…ุงู„ ูŠุชุตุฏู‚ ุจู‡ ุนู†ู‡ุŒ ุฃูˆ ูŠู‚ุถู‰ ูˆุฏุนุงุก ูุฃู…ุง ู…ุง ุณูˆู‰ ุฐู„ูƒ ู…ู† ุตู„ุงุฉุŒ ุฃูˆ ุตูŠุงู… ูู‡ูˆ ู„ูุงุนู„ู‡ ุฏูˆู† ุงู„ู…ูŠุช

โ€œAmalan orang lain yang akan sampai kepada orang yang telah meninggal dunia ada tiga perkara, (1) haji yang dikerjakan atas namanya (2) harta yang disedekahkan atas namanya atau yang dibayarkan atasnya dan (3) doa. Adapun selain hal ini seperti shalat atau puasa maka pahalanya untuk pelakunya, bukan untuk si mayit.โ€[20]

Kalimat dari Syafiโ€™i di atas juga dinukil sama persis oleh imam Nawawi dalam Majmuโ€™nya.[21]

Sedangkan dari kalangan Hanabilah yang mengikuti pendapat tidak sampainya bacaan Qurโ€™an untuk mayit dinyatakan oleh imam al Buhuti al Hanbali rahimahullah :

Al imam al Buhuti al Hanbali rahimahullah berkata :

ูˆู‚ุงู„ ุงู„ุฃูƒุซุฑ ู„ุง ูŠุตู„ ุฅู„ู‰ ุงู„ู…ูŠุช ุซูˆุงุจ ุงู„ู‚ุฑุงุกุฉ ูˆุฅู† ุฐู„ูƒ ู„ูุงุนู„ู‡

โ€œMayoritasnya mengatakan, pahala bacaan al Quran tidak sampai kepada mayit, dan itu juga milik orang yang beramal.โ€ [22]

๐—ž๐—ฒ๐˜€๐—ถ๐—บ๐—ฝ๐˜‚๐—น๐—ฎ๐—ป

1. Ulama telah berijmaโ€™ (sepakat) bahwa doa dan sedekah dari seorang muslim kepada muslim lain yang telah meninggal dunia adalah masyruโ€™ (disyariatkan).

2. Ulama berbeda pendapat mengenai masyruโ€™iyahnya bacaan Qurโ€™an dari seorang muslim kepada muslim lain yang telah meninggal dunia. Jadi ini adalah masalah khilafiyah.

Dan tidak ada sikap yang lebih arif dan hanif (lurus) dalam masalah khilafiyah selain menghormati pendapat yang berbeda dengan diri kita. Kita harus menghormati saudara kita yang mengganggap bahwa hal ini ada syariatnya.

Sebaliknya, kita yang berpendapat bahwa pengiriman bacaan Qurโ€™an disyariatkan, janganlah pula mudah menvonis dan melemparkan tuduhan. Seperti memberikan cap Wahhabi kepada muslim lainnya yang tidak mau membaca al Quran untuk mayit.

Apakah Imam Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Syafiโ€™i adalah Wahabi karena memegang pendapat ini? Bagaimana mungkin mereka disebut Wahabi, padahal gerakan Wahabiyah baru ada hampir sepuluh Abad setelah zaman tiga imam ini?

Sudah saatnya umat islam bersikap dewasa dalam masalah ini, terlalu banyak kerja besar dengan manfaat  yang lebih besar dari sekedar mengurusi masalah yang justru mengundang masalah baru.

Kita tidak bisa memaksakan manusia untuk berpendapat sesuai dengan pendapat kita sendiri dengan menafikan, mengecilkan atau malah menghina pendapat orang lain. 

Tindakan seperti ini tidak akan dilakukan kecuali oleh mereka yang jahil dan berjiwa kerdil.

ู‚ูู„ู’ ูƒูู„ู‘ูŒ ูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุดูŽุงูƒูู„ูŽุชูู‡ู ููŽุฑูŽุจู‘ููƒูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุจูู…ูŽู†ู’ ู‡ููˆูŽ ุฃูŽู‡ู’ุฏูŽู‰ ุณูŽุจููŠู„ู‹ุง

โ€œSetiap kalian beramal dengan kesanggupannya, dan Tuhanmulah yang paling tahu siapa yang paling benar jalannya.โ€ (Al-Isra :84)

๐Ÿ“œ Wallahuโ€™alam.
_____
[1] Majmuโ€™ al Fatawa (24/324)
[2] Al Mausuโ€™ah Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah (33/60)
[3] Hasyiah Ibnu Abidin (2/243)
[4] Hasyiah ad Dusuqi (1/423)
[5] Syarah Aqidah Thahawiyah (1/300)
[6] Al Furuโ€™ (3/243)
[7] Syarah al Kabir (2/305)
[8] Majmuโ€™ Fatawa (24/324)
[9] Minhatul Jalil (7/499)
[10] Al Fawakih Ad Dawani (3/283)
[11] Tuhfatul Muhtaj (7/74)
[12] Nihayatul Muhtaj (6/93)
[13] Al Itqan fi ulumil Qurโ€™an (1/386)
[14] Fiqh al Islami wa Adilatuhu (3/2097)
[15] Al Bayan wa at Tahshil (2/234)
[16] Lawamiโ€™ Durur (3/56)
[17] Hasyiyah al Adawi (1/409)
[18] Tafsir Ibnu Katsir  (7/465)
[19] Syarah Shahih Muslim (7/90)
[20] Al Umm (4/126)
[21] Majmuโ€™ Syarah al Muhadzdzab (15/521)
[22] Kasyaful Qinaโ€™ (2/148)


Share Artikel:

Related Posts :

  • GAMBARAN KENIKMATAN SURGA GAMBARAN KENIKMATAN SURGAOleh: Ahmad Syahrin Thoriq Tentu saja kehidupan di surga nanti, sama sekali berbeda dengan apa yang ada di duโ€ฆ Read More...
  • BACAAN QUR'AN UNTUK MAYIT APAKAH BISA SAMPAI? ๐—•๐—”๐—–๐—”๐—”๐—ก ๐—ค๐—จ๐—ฅโ€™๐—”๐—ก ๐—จ๐—ก๐—ง๐—จ๐—ž ๐— ๐—”๐—ฌ๐—œ๐—ง ๐—”๐—ฃ๐—”๐—ž๐—”๐—› ๐—•๐—œ๐—ฆ๐—” ๐—ฆ๐—”๐— ๐—ฃ๐—”๐—œ?Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq Dari tiga hal yang dikirโ€ฆ Read More...
  • Ketika Iblis diusir, menangislah Jibril dan Mikail, lalu Allah berfirman....   ู„ู…ุง ุธู‡ุฑ ู…ู† ุฅุจู„ูŠุณ ู…ุง ุธู‡ุฑุŒ ุทูู‚ ุฌุจุฑูŠู„ ูˆู…ูŠูƒุงุฆูŠู„ ูŠุจูƒูŠุงู†ุŒ ูุฃูˆุญู‰ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุฅู„ูŠู‡ู…ุง: "ู…ุง ู‡ุฐุง ุงู„ุจูƒุงุกุŸ ู‚ุงู„ุง: ูŠุงุฑุจ! ู…ุง ู†ุฃู…ู† ู…ู† ู…ูƒุฑูƒ. ูู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰โ€ฆ Read More...
  • MENAKJUBKAN! KESERASIAN UNGKAPAN AL QUR'AN Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq Diantara kefasihan dan keindahan bahasa al Qurโ€™an adalah perpaduan kata yang digunakan di dalamnya selalu โ€ฆ Read More...
  • Banyak Madzhab Ulama Bikin Ribet? BINGUNG DI SAAT HARUSNYA SENANGOleh: Ustadz Ahmad Syahrin Thoriq Islam koq ribet ya, mau apa saja dibuat bingung karena banyaknya pendโ€ฆ Read More...