BACAAN QUR'AN UNTUK MAYIT APAKAH BISA SAMPAI?
๐๐๐๐๐๐ก ๐ค๐จ๐ฅโ๐๐ก ๐จ๐ก๐ง๐จ๐ ๐ ๐๐ฌ๐๐ง ๐๐ฃ๐๐๐๐ ๐๐๐ฆ๐ ๐ฆ๐๐ ๐ฃ๐๐?
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
Dari tiga hal yang dikirim untuk orang yang telah meninggal, yakni yang berupa doa, sedekah dan bacaan Qurโan, hal terakhir ini lah yang kemudian diperbeda pendapatkan oleh para ulama.
Tak tanggung-tanggung, dalam satu madzhab saja, pendapat ulamanya tidak bulat. Hampir dari setiap madzhab ada yang menyebrang ke pendapat yang berbeda dengan pendapat muโtamad dari madzhabnya.
Namun secara umum kelompok pendapat bisa dibelah menjadi dua, yang menyatakan sampai diwakili oleh madzhab Hanafi dan Hanbali sedangkan yang menyatakan tidak sampai diwakili oleh madzhab Maliki dan Syafiโi. Al imam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata :
ุฃู
ุง ูุตูู ุซูุงุจ ุงูุนุจุงุฏุงุช ุงูุจุฏููุฉ ูุงููุฑุงุกุฉุ ูุงูุตูุงุฉุ ูุงูุตูู
ูู
ุฐูุจ ุฃุญู
ุฏุ ูุฃุจู ุญูููุฉุ ูุทุงุฆูุฉ ู
ู ุฃุตุญุงุจ ู
ุงููุ ูุงูุดุงูุนูุ ุฅูู ุฃููุง ุชุตูุ ูุฐูุจ ุฃูุซุฑ ุฃุตุญุงุจ ู
ุงููุ ูุงูุดุงูุนูุ ุฅูู ุฃููุง ูุง ุชุตู
โAdapun mengenai sampainya pahala ibadah-ibadah badaniah seperti membaca Al Qurโan, shalat, dan puasa, maka madzhabnya imam Ahmad, Abu Hanifah, dan sekelompok pengikuti Malik dan Syafiโi menyatakan bahwa hal itu sampai pahalanya. Sedangkan pendapat kebanyakan sahabat Malik, Syafiโi, mengatakan hal itu tidak sampai.โ[1]
๐. ๐ฃ๐ฒ๐ป๐ฑ๐ฎ๐ฝ๐ฎ๐ ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐บ๐ฒ๐ป๐๐ฎ๐๐ฎ๐ธ๐ฎ๐ป ๐ฑ๐ถ๐๐๐ฎ๐ฟ๐ถ๐ฎ๐๐ธ๐ฎ๐ป ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐บ๐ฎ๐ป๐ณ๐ฎ๐ฎ๐
Secara resmi ada dua madzhab yang mendukung pendapat ini, yakni kalangan Hanafiyah dan Hanabilah. Meski kemudian ada beberapa ulama dari kalangan Malikiyyah dan Syafiโiyyah yang turut mendukungnya.[2]
Al imam ibnu Abidin al Hanafi rahimahullah berkata :
ููุง ูุฑู ุจูู ุฃู ูููู ุงูู
ุฌุนูู ูู ู
ูุชุง ุฃู ุญูุงุ ูุงูุธุงูุฑ ุฃูู ูุง ูุฑู ุจูู ุฃู ูููู ุจู ุนูุฏ ุงููุนู ููุบูุฑ ุฃู ููุนูู ูููุณู ุซู
ุจุนุฏ ุฐูู ูุฌุนู ุซูุงุจู ูุบูุฑู
โTidak ada perbedaan bolehnya dihadiahkan kepada orang lain yang masih hidup ataukah yang sudah meninggal. Baik dia niatkan untuk orang lain ketika mulai mengerjakannya atau dia awali niat dengan niat untuk dirinya lalu ia berikan pahalanya kepada orang lain.โ[3]
Al imam Dusuqi al Hanafi rahimahullah berkata :
ูุฅู ูุฑุฃ ุงูุฑุฌู ูุฃูุฏู ุซูุงุจ ูุฑุงุกุชู ููู
ูุช ุฌุงุฒ ุฐูู ูุญุตู ููู
ูุช ุฃุฌุฑู
โJika seseorang membaca al Qurโan kemudian dia menghadiahkan pahala bacaannya untuk orang yang telah meninggal, maka hal yang seperti itu boleh, dan si mayit akan mendapatkan pahalanya.โ[4]
Al imam Ibnu Abil izz al Hanafi rahimahullah berkata :
ุฅู ุงูุซูุงุจ ุญู ุงูุนุงู
ูุ ูุฅุฐุง ููุจู ูุฃุฎูู ุงูู
ุณูู
ูู
ูู
ูุน ู
ู ุฐููุ ูู
ุง ูู
ูู
ูุน ู
ู ูุจุฉ ู
ุงูู ูู ูู ุญูุงุชูุ ูุฅุจุฑุงุฆู ูู ู
ูู ุจุนุฏ ููุงุชู. ููุฏ ูุจู ุงูุดุงุฑุน ุจูุตูู ุซูุงุจ ุงูุตูู
ุนูู ูุตูู ุซูุงุจ ุงููุฑุงุกุฉ ููุญููุง ู
ู ุงูุนุจุงุฏุงุช ุงูุจุฏููุฉ
โSesungguhnya pahala adalah hak orang yang beramal. Tapi ketika dia menghadiahkan pahala itu kepada saudaranya sesama muslim, jelas bahwa itu tidak jadi masalah. Sebagaimana dia boleh menghibahkan hartanya kepada orang lain ketika masih hidup. Atau membebaskan tanggungan saudaranya yang muslim yang telah meninggal.
Syariat juga telah menjelaskan pahala puasa bisa sampai kepada mayit, yang itu mengisyaratkan sampainya pahala bacaan al-Quran, atau ibadah badaniyah lainnya.โ[5]
Berkata al imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah :
ุงูู
ูุช ูุตู ุฅููู ูู ุดูุก ู
ู ุงูุฎูุฑุ ูููุตูุต ุงููุงุฑุฏุฉ ูููุ ููุฃู ุงููุงุณ ูุฌุชู
ุนูู ูู ูู ู
ุตุฑ ูููุฑุกูู ููุฏูู ูู
ูุชุงูู
ู
ู ุบูุฑ ูููุฑ ููุงู ุฅุฌู
ุงุนุง
โSampai kepada mayit setiap kebaikan yang dikirim kepadanya. Nas-nas tentang hal ini telah nyata adanya. Orang-orang telah berkumpul di negeri-negeri mereka membaca al Qurโan lalu menghadiahkan pahalanya untuk orang yang telah meninggal dan tidak ada yang mengingkarinya bahkan ini menjadi ijmaโ akan kebolehannya.โ[6]
Al imam Ibnu Qudamah al Hanbali rahimahullah berkata :
ููุงู ุฃุญู
ุฏ ูููุฑุกูู ุนูุฏ ุงูู
ูุช ุฅุฐุง ุญุถุฑ ููุฎูู ุนูู ุจุงููุฑุขู ููุฑุฃ (ูุณ) ูุฃู
ุฑ ุจูุฑุงุกุฉ ูุงุชุญุฉ ุงููุชุงุจ
โTelah berkata imam Ahmad: Bahwa mereka membacakan Al Qurโan dan juga surah Yasin di sisi mayit untuk meringankannya, dan juga diperintahkan membaca surat Al Fatihah.โ[7]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata :
ูุตู ุฅูู ุงูู
ูุช ูุฑุงุกุฉ ุฃูููุ ูุชุณุจูุญูู
ุ ูุชูุจูุฑูู
ุ ูุณุงุฆุฑ ุฐูุฑูู
ููู ุชุนุงููุ ุฅุฐุง ุฃูุฏูู ุฅูู ุงูู
ูุช
โBisa sampai kepada mayit pahala bacaan keluarganya, juga bacaan tasbih, takbir dan semua dzikir-dzikir mereka jika itu dihadiahkan untuk orang yang telah meninggal.โ[8]
Sedangkan dari madzhab Maliki yang menyeberang ke pendapat ini diantaranya adalah al Imam Al Qarafi Al Maliki, beliau berkata :
ูููุจุบู ููุฅูุณุงู ุฃู ูุง ูุชุฑููุ ููุนู ุงูุญู ูู ุงููุตููุ ูุฅูู ู
ุบูุจ
โSelayaknya orang tidak meninggalkannya (membaca Qurโan untuk mayit). Karena bisa jadi yang benar, pahala itu sampai. karena ini masalah ghaib.โ[9]
Beliau juga mengatakan, โYang nampak adalah bahwa bagi orang yang sudah wafat akan mendapat keberkahan dari membaca Al Quran, sebagaimana seseorang yang mendapatkan keberkahan karena bertetanggaan dengan orang shalih.โ[10]
Dari madzhab Syafiโi yang mendukung pendapat ini lebih banyak lagi. Bahkan bisa dikatakan jumhur pengikut Syafiโiyyah mutaโakhirin menyatakan disyariatkannya membaca Qurโan untuk mayit. Yang menyatakan ini diantaranya adalah :
Imam Ibnu Hajar Al Haitami Asy Syafiโi berkata :
ุฃู ุจุนุถ ุงููุฑุขู ุฅุฐุง ูุตุฏ ุจู ููุน ุงูู
ูุช ููุนู
โSesungguhnya sebagian bacaan al Qurโan jika ditujukan manfaatnya untuk mayit maka itu bisa bermanfaat untuknya.โ[11]
Imam Syihabuddin Ar Ramli Asy Syafiโi berakata :
โุฅุฐุง โููู โุซูุงุจ โูุฑุงุกุชู โูู โุฃู โุฏุนุง โูู โุนูุจูุง โุจุญุตูู โุซูุงุจูุง โูู โุฃู โูุฑุฃ โุนูุฏ โูุจุฑู โุญุตู โู
ุซู โุซูุงุจ โูุฑุงุกุชู โูุญุตู โูููุงุฑุฆ โุฃูุถุง โุงูุซูุงุจ
โJika seseorang meniatkan bacaan al-Qurโannya untuk orang yang sudah meninggal, atau berdoโa dengan mengiringkan pahala baginya. Atau membaca di kuburnya, maka sampailah pahala bacaannya tersebut, dan yang membacanya juga mendapatkan pahala.โ[12]
Imam Suyuthi rahimahullah berkata :
ุงูุฃุฆู
ุฉ ุงูุซูุงุซุฉ ุงุฌุชู
ุนูุง ุนูู ูุตูู ุซูุงุจ ุงููุฑุงุกุฉ โููู
ูุช ูู
ุฐูุจูุง ุฎูุงูู
โTiga imam madzhab mereka bersepakat atas sampainya bacaan al Qurโan untuk orang yang telah meninggal, sedangkan dalam madzhab kita (syafiโi) terjadi perbedaan pendapat.โ[13]
Namun klaim Ijmaโ tiga madzhab dari imam Suyuthi ini tidaklah benar, karena pada kenyataannya imam Malik termasuk yang berpendapat makruh dan sebuah riwayat juga menyebutkan bahwa imam Abu Hanifah menyatakan bahwa membaca al Qurโan untuk mayit tidak disyariatkan.
๐. ๐ฃ๐ฒ๐ป๐ฑ๐ฎ๐ฝ๐ฎ๐ ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐บ๐ฒ๐ป๐๐ฎ๐๐ฎ๐ธ๐ฎ๐ป ๐๐ถ๐ฑ๐ฎ๐ธ ๐ฑ๐ถ๐๐๐ฎ๐ฟ๐ถ๐ฎ๐๐ธ๐ฎ๐ป ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐๐ถ๐ฑ๐ฎ๐ธ ๐ฎ๐ธ๐ฎ๐ป ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐บ๐ฎ๐ป๐ณ๐ฎ๐ฎ๐
Pendapat ini secara resmi diusung juga oleh dua madzhab, yakni Malikiyah dan Syafiโiyyah. Meskipun juga dari madzhab lain banyak yang menyatakan hal yang sama, sebagaimana ada juga dari kalangan Malikiyah dan Syafiโiyyah yang mengikuti pendapat yang membolehkan bacaan Qurโan untuk mayit sebagaimana yang telah disebutkan.
Berkata Syaikh Wahbah Zuhaili rahimahullah :
ููุงู ู
ุงูู ูุงูุดุงูุนู: ูุฌูุฒ ุฌุนู ุซูุงุจ ุงูุนู
ู ููุบูุฑ ูู ุงูุตุฏูุฉ ูุงูุนุจุงุฏุฉ ุงูู
ุงููุฉ ููู ุงูุญุฌุ ููุง ูุฌูุฒ ูู ุบูุฑู ู
ู ุงูุทุงุนุงุช ูุงูุตูุงุฉ ูุงูุตูู
ููุฑุงุกุฉ ุงููุฑุขู ูุบูุฑู
โBerkata imam Malik dan Syafiโi dibolehkan menghadiahkan pahala untuk orang lain dalam hal sedekah, ibadah harta dan juga haji, tapi tidak dibolehkan ibadah selainnya seperti shalat, puasa, bacaan al Qurโan dan yang semisalnya.โ[14]
Imam Malik dan mayoritas pengikut madzhabnya
ูุณุฆู โู
ุงูู ุนู โูุฑุงุกุฉ ุงููุฑุขู ุนูุฏ ุฑุฃุณ โุงูู
ูุช ุจู ูุณ. ููุงู: ู
ุง ุณู
ุนุช ุจูุฐุงุ ูู
ุง ูู ู
ู ุนู
ู ุงููุงุณ
โImam Malik ditanya tentang hukum membaca al Qurโan seperti surah yasin di sisi mayit, maka beliau menjawab : โAku tidak pernah mendengar hal ini, dan itu bukanlah amal shalih yang biasa dikerjakan oleh umumnya manusia.โ[15]
Pendapat imam Malik ini yang kemudian dikuatkan oleh ulama-ulama Malikiyah setelahnya :
ูุงูู ุงูุญุทุงุจ. ููุง โูุฑุงุกุฉ ูููุง ุจูุงุชุญุฉ ููุง ุจุบูุฑูุง. ุงุจู ูุงุฌู: ุธุงูุฑ ุงูู
ุฐูุจ ุงููุฑุงูุฉุ ุนุจุฏ ุงูุญู: ูุฃู โุงูู
ูุช ูุง ููุชูุน ุจุงููุฑุงุกุฉุ ููุง ู
ุนูู ูููุฑุงุกุฉ ุนููู
โBerkata al Khattabi al Maliki : Tidak ada bacaan untuk mayit baik berupa Fatihah atau lainnya. Berkata Ibnu Najih al Maliki : โYang kuat dalam pendapat madzhab Maliki hal ini dibenci.โ Berkata Abdul Haq al Maliki : โKarena bacaan al Qurโan tidak akan bermanfaat untuk mayit, dan tidak ada artinya membaca Qurโan untuknya.โ[16]
Abul Hasan al Adawi al Maliki rahimahullah juga berkata :
ุจู ููุฑู ุนูุฏ โูุฑุงุกุฉ ูุณ ุฃู ุบูุฑูุง ุนูุฏ ู
ูุชู ุฃู ุจุนุฏู ุฃู ุนูู ูุจุฑู
โBahkan dibenci membaca Yasin atau yang selainnya ketika seseorang akan meninggal atau setelah meninggal atau dibaca di atas kuburnya.โ[17]
Al imam Syafiโi dan kalangan mutaqadimin pengikut madzhabnya
Sebagian kalangan mengingkari bahwa al amam Syafiโi termasuk yang berpendapat bahwa mengirim pahala bacaan al-Qurโan tidak disyariatkan.
Hal ini tidaklah benar, karena riyawat tentang hal ini sangat banyak. Dinukil oleh beberapa imam dari madzhab Syafiโiyyah diantaranya oleh Ibnu Katsir dan juga imam Nawawi. Bahkan ia juga tercantum dalam kitab al umm buah karya imam Syafiโi sendiri.
Nukilan Ibnu Katsir rahimahullah :
โุงูุดุงูุนู ุฑุญู
ู ุงูููุ ูู
ู ุงุชุจุนู ุฃู ุงููุฑุงุกุฉ ูุง ูุตู ุฅูุฏุงุก ุซูุงุจูุง ุฅูู ุงูู
ูุชูุ ูุฃูู ููุณ ู
ู ุนู
ููู
ููุง ูุณุจูู
โSyafiโi rahimahullah dan orang-orang yang mengikuti pendapatnya menyatakan bahwa bacaan Qurโan tidak akan sampai pahalanya ketika dihadiahkan kepada orang yang telah meninggal dunia. Karena itu termasuk yang bukan amal si mayit dan juga bukan termasuk bagian dari usahanya.โ[18]
Begitu juga dengan imam Nawawi meski dalam hal ini beliau mengikuti pendapat yang membolehkan membaca Qurโan untuk mayit, namun secara jujur beliau tetap menyampaikan nukilan bahwa sang pendiri madzhab dan mayoritas ulama syafiโiyah termasuk yang menyatakan tidak sampainya bacaan Qurโan kepada mayit :
ูุงูู
ุดููุฑ โูู โู
ุฐูุจูุง โุฃู โูุฑุงุกุฉ โุงููุฑุขู โูุง โูุตูู โุซูุงุจูุง
โDan yang masyhur dalam madzhab kami (Syafiโiyyah) bahwa bacaan al Qurโan tidak akan sampai pahalanya kepada mayit.โ[19]
Sedangkan di dalam karya imam Syafiโi sendiri yakni kitab al umm beliau berkata:
โููุญู โุงูู
ูุช โู
ู โูุนู โุบูุฑู โูุนู
ูู โุซูุงุซ ุญุฌ ูุคุฏู ุนูู ูู
ุงู ูุชุตุฏู ุจู ุนููุ ุฃู ููุถู ูุฏุนุงุก ูุฃู
ุง ู
ุง ุณูู ุฐูู ู
ู ุตูุงุฉุ ุฃู ุตูุงู
ููู ููุงุนูู ุฏูู ุงูู
ูุช
โAmalan orang lain yang akan sampai kepada orang yang telah meninggal dunia ada tiga perkara, (1) haji yang dikerjakan atas namanya (2) harta yang disedekahkan atas namanya atau yang dibayarkan atasnya dan (3) doa. Adapun selain hal ini seperti shalat atau puasa maka pahalanya untuk pelakunya, bukan untuk si mayit.โ[20]
Kalimat dari Syafiโi di atas juga dinukil sama persis oleh imam Nawawi dalam Majmuโnya.[21]
Sedangkan dari kalangan Hanabilah yang mengikuti pendapat tidak sampainya bacaan Qurโan untuk mayit dinyatakan oleh imam al Buhuti al Hanbali rahimahullah :
Al imam al Buhuti al Hanbali rahimahullah berkata :
ููุงู ุงูุฃูุซุฑ ูุง ูุตู ุฅูู ุงูู
ูุช ุซูุงุจ ุงููุฑุงุกุฉ ูุฅู ุฐูู ููุงุนูู
โMayoritasnya mengatakan, pahala bacaan al Quran tidak sampai kepada mayit, dan itu juga milik orang yang beramal.โ [22]
๐๐ฒ๐๐ถ๐บ๐ฝ๐๐น๐ฎ๐ป
1. Ulama telah berijmaโ (sepakat) bahwa doa dan sedekah dari seorang muslim kepada muslim lain yang telah meninggal dunia adalah masyruโ (disyariatkan).
2. Ulama berbeda pendapat mengenai masyruโiyahnya bacaan Qurโan dari seorang muslim kepada muslim lain yang telah meninggal dunia. Jadi ini adalah masalah khilafiyah.
Dan tidak ada sikap yang lebih arif dan hanif (lurus) dalam masalah khilafiyah selain menghormati pendapat yang berbeda dengan diri kita. Kita harus menghormati saudara kita yang mengganggap bahwa hal ini ada syariatnya.
Sebaliknya, kita yang berpendapat bahwa pengiriman bacaan Qurโan disyariatkan, janganlah pula mudah menvonis dan melemparkan tuduhan. Seperti memberikan cap Wahhabi kepada muslim lainnya yang tidak mau membaca al Quran untuk mayit.
Apakah Imam Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Syafiโi adalah Wahabi karena memegang pendapat ini? Bagaimana mungkin mereka disebut Wahabi, padahal gerakan Wahabiyah baru ada hampir sepuluh Abad setelah zaman tiga imam ini?
Sudah saatnya umat islam bersikap dewasa dalam masalah ini, terlalu banyak kerja besar dengan manfaat yang lebih besar dari sekedar mengurusi masalah yang justru mengundang masalah baru.
Kita tidak bisa memaksakan manusia untuk berpendapat sesuai dengan pendapat kita sendiri dengan menafikan, mengecilkan atau malah menghina pendapat orang lain.
Tindakan seperti ini tidak akan dilakukan kecuali oleh mereka yang jahil dan berjiwa kerdil.
ูููู ููููู ููุนูู
ููู ุนูููู ุดูุงููููุชููู ููุฑูุจููููู
ู ุฃูุนูููู
ู ุจูู
ููู ูููู ุฃูููุฏูู ุณูุจููููุง
โSetiap kalian beramal dengan kesanggupannya, dan Tuhanmulah yang paling tahu siapa yang paling benar jalannya.โ (Al-Isra :84)
๐ Wallahuโalam.
_____
[1] Majmuโ al Fatawa (24/324)
[2] Al Mausuโah Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah (33/60)
[3] Hasyiah Ibnu Abidin (2/243)
[4] Hasyiah ad Dusuqi (1/423)
[5] Syarah Aqidah Thahawiyah (1/300)
[6] Al Furuโ (3/243)
[7] Syarah al Kabir (2/305)
[8] Majmuโ Fatawa (24/324)
[9] Minhatul Jalil (7/499)
[10] Al Fawakih Ad Dawani (3/283)
[11] Tuhfatul Muhtaj (7/74)
[12] Nihayatul Muhtaj (6/93)
[13] Al Itqan fi ulumil Qurโan (1/386)
[14] Fiqh al Islami wa Adilatuhu (3/2097)
[15] Al Bayan wa at Tahshil (2/234)
[16] Lawamiโ Durur (3/56)
[17] Hasyiyah al Adawi (1/409)
[18] Tafsir Ibnu Katsir (7/465)
[19] Syarah Shahih Muslim (7/90)
[20] Al Umm (4/126)
[21] Majmuโ Syarah al Muhadzdzab (15/521)
[22] Kasyaful Qinaโ (2/148)