Frank Hoogerbeets: Jika Anda berpikir bahwa konflik ini soal teroris (Hamas), Anda keliru
[PORTAL-ISLAM] Frank Hoogerbeets, seorang peneliti pada Solar System Geometry Survey (SSGS), turut mengomentari perang saat ini antara Israel dengan Hamas.
Propaganda Israel adalah memerangi "teroris" Hamas. Propaganda ini disebarluaskan oleh media-media Barat yang memang hampir semua pro-Israel dan menjadi corong Israel.
Frank Hoogerbeets membantah proganda Israel ini.
Jika Anda berpikir bahwa konflik ini soal teroris, Anda keliru. Sejak berdiri pada 1948, Israel sudah memiliki kebijakan yang konsisten: mengusir seluruh orang Palestina dari tanah airnya (lihat peta).
"Jika Anda masih percaya bahwa konflik ini adalah tentang “teroris” maka Anda salah. Sejak tahun 1948, selalu ada upaya pengusiran warga Palestina. Mereka dulu dan sekarang masih terusir secara ilegal dari tanah asal mereka. Gaza akan dianeksasi (dikuasai paksa) dan menjadi wilayah Israel. Tandai kata-kataku," kata Frank Hoogerbeets di akun twitternya (31/10/2023).
Jadi ini bukan soal israel memerangi dan ingin melenyapkan Hamas, tapi memang israel akan terus mencaplok wilayah Palestina sampai seluruhnya menjadi milik Israel.
Lihat saja wilayah Tepi Barat (tempat pemerintahan Palestina), wilayahnya sedikit demi sedikit dikuasai Israel dengan cara mendatangkan dan membangun pemukiman ilegal yahudi.
Ada atau tidak ada Hamas, israel akan terus memperluas wilayahnya dan menguasai seluruh Palestina.
Cuma rencana israel ini mendapat "batu sandungan yang keras" dari Hamas. Maka israel mencap Hamas sebagai "teroris".
👇👇
If you still believe that this conflict is about "terrorists" then you are mistaken. Since 1948 it has always been about deporting Palestinians. They were and still are illegally being removed from their home land. Gaza will be annexed and become Israel. Mark my words. pic.twitter.com/DI1G3ONUXY
— Frank Hoogerbeets (@hogrbe) October 30, 2023
In 1947 the name on the map in National Geographic Magazine is still 'Palestine', where indigenous Semitic people lived, until #apartheid policy began to treat them differently. Something very wrong happened in 1948 causing great conflict and tragedy to this very day. pic.twitter.com/cdCK4Fhxk0
— Frank Hoogerbeets (@hogrbe) October 30, 2023