Pilpres dan Harapan

Harapan bagaimana masa depan kita akan menjadi jika seorang calon itu kita pilih Pilpres dan Harapan
Pilpres dan Harapan

Oleh: Arsyad Syahrial

Pemilihan Presiden atau ke bawahnya (Gubernur, WaliKota / Bupati, Kepala Desa) itu adalah tentang "harapan".

Harapan bagaimana masa depan kita akan menjadi jika seorang calon itu kita pilih.

Memilih calon itu bukan bak "membeli kucing dalam karung", tidak. Karena harapan itu kita dasarkan pada:
- Kepribadian si calon (moralitas & nilai-nilai yang dianutnya)
- Visi & Misi yang diusung si calon.
- Rekam jejak & prestasi si calon.

Lalu kita berdoa kepada Allōh ﷻ‎ semoga kita dituntun-Nya kepada "pilihan yang paling tepat".

Kenapa pilihan yang paling tepat?

Karena terkadang pilihan itu tak seperti apa yang ẓohir tampak. Bahkan pilihan itu bukan lagi memilih yang baik di antara yang buruk, akan tetapi sering kali memilih yang paling sedikit keburukannya di antara yang buruk-buruk.

Maka dari itu, pilihlah calon yang terlihat paling baik atau paling sedikit keburukannya.
Yang nilai-nilai yang dianutnya paling cocok dengan kita.
Yang rekam jejaknya baik.
Yang visi & misi diusungnya paling sesuai dengan harapan kita.
Pilihlah calon yang demikian.

BUKAN calon yang:
🚫 Nilai-nilai yang dianutnya bertentangan dengan nilai-nilai yang kita yakini.
🚫 Aḳlāqnya buruk, yang suka kemesuman
🚫 Adabnya buruk, yang suka kasar memaki dan bertidak kasar terhadap orang.
🚫 Rekam jejaknya khianat kepada rakyat yang memilihnya.
🚫 Prestasinya minim.

Kita memohon kepada Allōh ﷻ‎ pemimpin yang tepat untuk keadaan negara saat ini.
Share Artikel: