Siasat Dua Wanita

wanita yang berujung gemuruh airmata dan kelamnya sejarah terbaca Siasat Dua Wanita
Siasat Dua Wanita

Tertulis dari pena Imam as-Suyuthi dalam Tarikh al-Khulafa’, dua episode ambisi—juga siasat—wanita yang berujung gemuruh airmata dan kelamnya sejarah terbaca.

Namanya Qatham, seorang wanita bagian dari dan pendukung sekte Khawarij. Ada pesona pada diri Qatham hingga seorang Abdur Rahman bin Muljam begitu terpikat ingin menikahinya. Tak peduli mahar yang dipinta Qatham: 3000 dirham dan pembunuhan atas Khalifah Ali bin Abi Thalib!

Dalam Al-Mustadrak, al Hakim meriwayatkan kisah di atas dari as-Sudi. Dalam karya yang sama, al-Farazdaq berujar dalam syair,

“Tak pernah kulihat mahar dari orang yang demikian pemurah
laksana mahar Qatham baik orang ‘Ajam atau orang Arab
Tiga ribu dirham, satu budak laki dan budak perempuan
serta menikam Ali dengan pedang yang sangat tajam”

Dan masa terus berputar. Anak Ali, Al-Hasan, tercatat sebagai sosok yang sering menikah dan bercerai. Sosok yang amat disayangi Rasulullah dan dinubuwahkan bakal mendamaikan dua kelompok kaum Muslimin yang bertikai ini, tutur Ibnu Sa’ad dari Abdulah bin Hasan. “Seorang lelaki yang banyak menikah. Sedikit wanita yang tidak menyenanginya. Dan hanya sedikit wanita yang dinikahinya yang tidak senang dan tidak cenderung kepadanya.”

Sayangnya, di antara istri yang dipertahankan semasa hidup, Ja’dah binti al-Asy’ats bin Qais, teperdaya oleh bujukan lelaki lain. Celakanya, lelaki yang membujuknya itu lawan sang suami, yakni Yazid bin Mu’awiyyah. Yazid menawarkan diri untuk menikahi Ja’dah asalkan ia mau meracuni sang suami, al-Hasan.

Imam as-Suyuti tidak menyebutkan sebab Ja’dah teperdaya dan mengikuti rayuan Yazid. Apakah karena Hasan acap menikah, dan memilih sebagai lelaki yang lebih setia dari sedikit istri ataukah karena soal materi dunia yang bergelimang di anak keturunan Abu Sufyan, ataukah dekatnya nasab kekerabatan?

Yang jelas, peristiwa peracunan terjadi. Al-Hasan wafat di Madinah akibat racun sang istri. Naasnya, sudah membunuh sang suami, kelak ketika ditagih janjinya, Yazid malah mengelak lalu dengan enteng berkata, “Aku tidak rela kamu kawin dengan al-Hasan apalagi jika kau kawin denganku?”

Menyimak penghormatan pada derajat para wanita yang diibukan pada hari ini, saya tuliskan hasil baca dari karya Imam as-Suyuthi di atas. Semoga ada ibrah bisa dipetik.

22 Desember 2023

(Yusuf Maulana)

Share Artikel: